Iqbaal dan (Namakamu) pulang menggunakan taxi, mereka berdua sudah sampe dihotel sekitar sepuluh menit lalu. (Namakamu) langsung membaringkan dirinya pada sofa saat ia baru saja sampai.
"Gimana capek?"
"Eumm iyaa, cuma gapapa kebayar mas"
"Mau mandi dulu enggak?"
"Iyaa nanti, sok kamu aja dulu"
"Kamu dulu aja, nanti takut semakin malam"
(Namakamu) mengangguk dan kemudian mengeliat setelahnya baru ia bangun dan pergi kekamar mandi.
"Aku pesen makan ya?"
"Iyaa"
Tak butuh waktu lama untuk (Namakamu) mandi, setelah menghabiskan waktu lima belas menit di kamar mandi. Kini (Namakamu) sudah selesai dan langsung memilih untuk tidur tanpa sepengetahuan Iqbaal, karena Iqbaal masih diruang utama mungkin sedang menunggu pesanan makanannya.
Iqbaal berjalan ke arah kamar, dan mendapati istrinya yang sudah tidur. Iqbaal tersenyum dan mengelus kepala (Namakamu) pelan kemudian ke kamar mandi untuk segera bersih-bersih.
Setelah selesai dengan urusan bersih-bersihnya, kemudian Iqbaal langsung ikut berbaring disamping (Namakamu) dan perlahan ia membawa (Namakamu) ke pelukkannya. Setelahnya ia baru ikut tidur dan melupakan makanan yang telah dipesannya.
Waktu baru menunjukkan pukul dua dini hari dan (Namakamu) terbangun dari tidurnya. Dengan perlahan gadis itu membuka matanya.
Saat baru saja membuka matanya (Namakamu) disambut dengan bibir pink milik Iqbaal dan juga mata yang masih terpejam. (Namakamu) merubah posisinya agar lebih nyaman. Setelahnya ia terus memandangi Iqbaal hidung yang mancung, bulu mata lentik serta bibir yang eumm sudahlah.
(Namakamu) mengelus pipi Iqbaal yang begitu lembut kemudian ingin memegang bibir Iqbaal namun ragu, dan ia hanya megelus pipi Iqbaal tepat didekat sudut bibirnya.
Setelah cukup lama menatap Iqbaal (Namakamu) memberanikkan diri lebih mendekatkan diri pada Iqbaal dan hidung mereka sudah menempel satu sama lain. (Namakamu) dengan keberanian yang cukup mencium bibir Iqbaal toh orangnya sedang tidur bukan.
Setelahnya (Namakamu) kembali mengelus pipi Iqbaal dan terus menatapnya.
"Hmm kenapa bangun" Ucap Iqbaal dan lebih mengeratkan pelukkannya pada (Namakamu) namun matanya masih terpejam.
"Lho ko mas iqbaal bangun si?"
"Iyaa"
"Kamu kenapa bangun hmm"
"Gatau, aku tiba-tiba kebangun"
"Eumm apa kamu bangun mau cium aku ya?"
(Namakamu) hanya memalingkan wajahnya malu.
"Sayang kenapa cium-ciu-"
"Mas gausah diingetin aku malu!!" (Namakamu) langsung menelusupkan kepalanya pada dada Iqbaal.
Iqbaal mengelus kepala istrinya dengan lembut, dan mulai membuka matanya ia melihat (Namakamu) yang sedikit mengerucutkan bibirnya.
Dua kali lipat lebih menggemaskan. Batin Iqbaal.
"Mas.."
"Hmm"
"Mas Iqbaal"
"Hmmm"
(Namakamu) mendongak melihat Iqbaal yang kepalanya berada diatas kepala miliknya.
"Mas.." Iqbaal tidak mengindahkan ia menunggu kalimat apa yang akan istrinya ucapkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bahagiaku Bersamamu
Fiksi UmumMenceritakan tentang dua orang yang sudah menikah. Bukan atas dasar saling mencintai ataupun apa, keduanya sama-sama ingin membahagiakan orang tua hanya itu. Rank Cerita #4 Iqbaal (Kam 5 Des 2019) #8 Iqbaal (Jum 29 Nov 2019) #6 Iqbaal (Kam 28 Nov 20...