Pagi ini udara seperti menusuk kulit, salju mulai turun di hutan putih. Tempat suci sekaligus terlarang itu tidak terlihat warna lain lagi dikarenakan para hewan tak berkeliaran, kecuali beruang putih.
Saat bangun tidur tadi, bola mata Jessy hampir saja keluar tatkala mendapati seekor beruang putih di dalam kamarnya. Apalagi ketika menyadari hewan besar itu seperti memberikan pelukan, meninggalkan kesan hangat dan takut sekaligus.
Semua jalan masuk sudah diperiksa Jessy, hasilnya masih terkunci rapat seperti semula. Hingga saat ini, sang beruang putih masih meringkuk tidur di dalam kamar.
"Sangat aneh," gumam Jessy.
Tangan Jessy meraih buku pemberian Bella, lalu pergi menuju ruang bawah tanah di rumah itu. Mommy-nya berpesan tatkala ia akan mengunjungi ke rumah ini, ketika melakukan latihan kekuatan dalam maka harus di ruangan tersebut.
Secarik kertas penanda halaman yang sudah dipelajarinya diambil oleh Jessy, hingga terlihatlah sub-judul dari buku tersebut.
Membangkitkan Iblis Penguasa
Mata Jessy mengerjap beberapa kali, seingatnya sub-judul yang harus dipelajarinya hari ini bukan tentang itu. Ia sudah membaca sekilas tadi malam.
Lagi pula selama ini ia tidak pernah menemukan sub-judul tersebut, baik di daftar isi atau saat membaca cepat. Semuanya terasa asing, bahkan judul tersebut memberikan kesan misterius.
Untuk membangkitkan iblis penguasa, Karin pasti bisa melakukan hal tersebut. Apalagi istri Nio itu memang keturunan dari Lucifer, sudah tidak usah diragukan lagi kekuatannya.
Jessy memutuskan untuk me-mindlink Bella agar lebih jelas. Selain itu, ada banyak hal yang ingin ditanyainya sejak kemarin.
Kaki jenjangnya mendekati perapian di pojok ruangan, di sana juga terdapat sofa tunggal. Setelah memfokuskan diri, Jessy segera menghubungi Bella.
"Mommy!" panggilnya.
Butuh waktu beberapa saat menunggu jawaban dari Bella. Selain jarak dari Silvermoon Pack dan hutan putih yang jauh, lapisan yang melindungi hutan ini juga sangat tebal dan sulit ditembus.
"Ada apa, Jessy? Apakah terjadi sesuatu di sana?" tanya Bella.
Tiba-tiba saja Jessy ingin menangis ketika mendengar suara mommy-nya, padahal selama ini ia tidak pernah begitu. Bahkan ketika mereka berpisah dunia pun, gadis itu jarang menghubungi Bella.
"Sayang, ada apa? Ada sesuatu yang menyakitimu atau kau menginginkan sesuatu?" tanya Bella lagi.
Dari suaranya saja sudah terdengar jika wanita tiga anak itu khawatir, apalagi mengingat Jessy sedang mengandung.
"Tidak ada apa-apa, Mom. Keadaanku sangat baik dan tidak ada sesuatu yang aku inginkan. Aku hanya ingin bertanya," jawab Jessy.
Jika boleh jujur, Jessy memang menginginkan sesuatu. Ia hendak menemui daddy dari anak yang dikandungnya, rasa rindu yang menyeruak hampir tidak terbendung lagi.
"Bertanya soal apa?"
Sebelum menanyakan inti dari percakapan ini, Jessy kembali berpikir tentang kejadian yang dialaminya ketika berada di sini. Apakah ia perlu menceritakan hal tersebut kepada Bella? Mungkin saja mommy-nya bisa memberikan penjelasan.
"Aku ingin bercerita beberapa kejadian dulu. Ketika berada di sini, lima ekor harimau putih menghampiriku. Mereka bilang untuk berhati-hati karena musuh berada di dekat kita, itu inti percakapan kami."
"Lalu pagi ini, hutan putih turun salju. Pemandangan di luar tidak ada warna lain lagi, hanya beruang putih saja yang tampak berkeliaran. Kejadian lain, seekor beruang putih berada di dalam kamarku. Bahkan tadi malam semua pintu sudah dikunci, bagaimana dia bisa masuk dengan badan sebesar itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen [END]
Lobisomem(Sequel I'm Back) Terlahir dari King Of Werewolf dan Queen Witch tidak membuat Jessy Wilkinson betah berada di pack. Ia lebih menyukai hidup di dunia manusia, hidup bebas tanpa ada aturan apa pun. Walaupun begitu, Xander tetap mengawasi pergerakan a...