Part one

150 23 2
                                    

Dua anak laki-laki terlihat sedang berlari didalam hutan.

Mereka berlari sangat kencang sehingga kaki polos mereka lecet.

Pasti sakit jika kaki kalian terluka apalagi terluka hampir diseluruh kaki.

Satu dari mereka menarik tangan yang lebih kecil, mengajaknya berlari ke dalam hutan tanpa tau tujuan mereka kemana.

Sebenarnya mereka sedang dikejar oleh beberapa penduduk dari desa mereka, karena sesuatu kejadian yang tidak sengaja dilakukan oleh keduanya.

Yang menarik si kecil pun melihat ke belakang mereka sambil memperlambat lari mereka.

'Huu aman'batin yang lebih besar

Mereka berdua pun duduk dibawah pohon yang sangat besar, tidak mengetahui bahwa mereka sudah masuk ke suatu kawasan berbahaya.

Mereka terengah-engah karena berlari dengan cepat menghindari kemarahan para penduduk desa.

Yang lebih besar pun memeluk yang lebih kecil.

"White? "

"Yes big brother? "

"You alright? "

"I'm fine, just a little pain in my feet "

Seungmin pun membersihkan batu-batu kecil yang menempel dikaki sang adik lalu membersihkan kakinya juga.

"Is it alright if we stay for a little? "

"Is alright as long big brother stay with me too"

Seungmin pun memeluk Jeongin dari samping dan Jeongin menaruh kepalanya pada pundak Seungmin.

"Kak? "

"Ya White? "

"Apakah kita melakukan kesalahan? "

Seungmin bingung ingin menjawab apa pada pertanyaan sang adik, akhirnya dia hanya berkata....

"Salah atau tidak pasti mereka akan tau seorang apa kita, White"

"Dan mereka pasti tidak akan menerima kita lagi setelahnya, karena kita berbeda" lanjut Seungmin yang mengelus lengan Jeongin

"Uhm seburuk itu kah kita hingga mereka tidak menerima kita? "

Seungmin tersenyum,

"Kita tidak buruk, yang ada di dalam diri kita adalah anugrah dari sang pencipta maka kita harus menggunakannya dengan baik"

"Kak Raven, aku lapar"

Seungmin pun langsung berpikir, bagaimana seorang anak berusia 12 tahun mencari sesuatu yang bisa makan jika dia saja tidak bisa apa-apa.

Tetapi sebagai kakak, Seungmin bertanggung jawab untuk menjaga sang adik dan mengorbankan semuanya demi sang adik, walaupun itu nyawanya.

Seungmin pun mengajak Jeongin yang masih berumur 10 tahun itu untuk mencari makanan.

Seharusnya disekitar sini ada danau atau buah-buahan untuk mereka makan.

Mereka berdua pun berkeliling melihat-lihat pohon-pohon yang sangat besar bahkan berkali-kali lipat tinggi mereka.

Untung hari masih siang, jadi mereka tidak susah untuk mencari dan melihat makanan.

Setelah berkeliling, mereka menemukan suatu pohon apel yang tidak terlalu tinggi.

Seungmin pun berencana untuk memanjat untuk mengambil beberapa apel.

Sedangkan Jeongin menjaga dari bawah, dia melihat sekeliling pohon lalu melihat Seungmin yang berhasil sampai diatas.

Kemudian Seungmin memetik apel lalu menjatuhkannya ke bawah untuk Jeongin ambil.

Hup!

Terambil 1 buah apel,

Hup

Terambil 2 buah apel,

Begitu terus hingga apel-apel itu memenuhi tangan mungil Jeongin.

Seungmin pun turun dari pohon tersebut lalu membantu Jeongin dengan mengambil beberapa apel.

Setelah itu mereka mengganjil perut mereka dengan buah apel.

Tetapi saat memakan sebuah apel, Jeongin melihat sekilas bayangan hewan berlari.

Tetapi ia biarkan karena ia berpikir bahwa itu hanya halusinasinya saja.

Setelah itu Jeongin lanjut memakan apelnya.

Tetapi tiba-tiba,

Bruk! Ggrrr!

Suara tapak kaki hewan menghantam tanah terdengar, dan terlihat ada 3 serigala di hadapan Seungmin dan Jeongin.

Tentu saja mereka terkejut ditampilkan hewan besar, berbulu dan galak.

Mereka berdua langsung memundurkan diri ke pohon lalu Seungmin melindungi Jeongin yang berada dibelakang tubuhnya.

"M-mau apa kalian? "

Nah loh Jeongin tanya sama serigala.

Tapi anehnya serigala itu terlihat seperti mengerti apa yang diucapi Jeongin, mereka pun langsung perlahan mendekati mereka.

Ggrr! Woof!

"Mr Wolfie? Bisa tidak memakan kami?" jawab Jeongin

Seungmin pun masih melindungi Jeongin sambil membiarkan Jeongin berbicara pada ketiga serigala ini

Ggrr! Woof woof!

"Kalian lapar? Ayo kami punya sisa apel"

Serigala-serigala itu tampak bingung, 'kenapa anak ini mengerti bahasa kita? 'Itu lah kira-kira ucapan batin mereka

Jeongin pun mengambil satu apel dibelakangnya lalu pergi menghampiri sang serigala.

Seungmin tetap menjaga adiknya dari belakang.

Jeongin tersenyum manis sambil menyerahkan apel itu ke salah satu serigala lalu serigala itu langsung mengigit apel itu dan apel itu langsung hancur dengan sekali kunyahan apel.

Seungmin dengan perlahan mengambil 2 apel tersisa lalu memberikan satu apel pada Jeongin dan satunya ia memberikan ke serigala berbulu abu-abu.

Lalu serigala itu makan dengan brutal apel yang di berikan Seungmin dan Jeongin.

"Jangan makan kami Mr Wolfie, kami masih kecil"

Serigala-serigala itu pun menatap satu sama lain lalu mereka menatap kedua anak kecil itu.

Kemudian dua dari serigala itu mendekati Seungmin dan Jeongin.

Serigala berwarna hitam itu menurunkan dirinya kehadapan Jeongin lalu serigala abu-abu menurunkan dirinya di hadapan Seungmin.

Kakak adik itu bingung lalu Jeongin bertatap mata dengan sang serigala berwarna orange.

"Kak ayo naik mereka akan membawa kita ke suatu tempat"

Seungmin agak ragu tetapi melihat mata serigala abu-abu dihadapannya itu, dia pun akhirnya mengiyakan lalu perlahan mereka berdua menduduki punggung serigala-serigala itu.

"Kak pegangan, mereka akan berlari dengan cepat"

"Iya White, kakak mengetahui itu"

Setelah mereka berdua berpegangan dibulu serigala yang mereka naiki langsung saja ketiga serigala itu berlari dengan kencang dengan serigala orange yang memimpin.

Our Power ~ end ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang