Part nine

74 13 10
                                    

Jeongin sedang mencari keberadaan Hyunjin, dia berjalan dengan sangat gembira.

Saat berjalan, jika menemui hewan pasti disapa dan hewan itu akan menghampiri Jeongin sebentar meminta elusan.

Terutama hewan beruang.

Jeongin serasa menjadi putri-putri dongeng yang bisa berinteraksi dengan hewan.

Saat sedang berjalan ria sambil melompat-lompat kecil akhirnya Jeongin menemukan Hyunjin.

"Hyunj–"

Harimau itu menoleh dan memberitahu Jeongin untuk tidak berteriak.

Jeongin pun terdiam lalu menghampiri Hyunjin dengan perlahan-lahan.

Hyunjin seperti sedang memantau seberang, iya mereka sedang didekat jembatan.

Walaupun jauh, harimau tetapi bisa melihat dengan jelas.

Jeongin menoleh pada arah pandangan Hyunjin dan melihat seperti ada yang sedang berjalan yang membuat pohon disana bergerak-gerak.

Jeongin menyipitkan matanya lagi untuk melihat lebih jelas.

Oh Jeongin terkejut, dia sekilas melihat seperti makhluk besar dan bulat yang sedang berjalan dengan perlahan.

"Uhm itu apa? "

"Arwr"

Jeongin menganggukkan kepalanya, Hyunjin berkata dia pun tidak tau.

Jeongin pun mengajak Hyunjin untuk pergi dari sana, dan Hyunjin menurut pada Jeongin.

Mereka menghabiskan waktu bersama, dengan bermain kejar-kejaran, atau bernyanyi bersama eee hanya Jeongin sih yang bernyanyi, Hyunjin malah tertidur.

"Jin? "

Harimau itu hanya diam sambil memejamkan matanya.

"Jika kamu berubah menjadi manusia, apakah kamu akan tampak gagah? "

Harimau itu mendengus.

"Ya ya lalu apakah kamu akan menjadi tampan seperti ku? "

Errrwr

"Ish aku itu tampan kau tau? Lihat mukaku ini"

Jeongin mendekatkan wajahnya pada wajah Hyunjin.

Hyunjin hanya menatap Jeongin datar lalu menjilat muka Jeongin.

"Eww jijik Hyunjin"

Jeongin mengusap wajahnya dengan baju lengan panjangnya.

Harimau itu pun menghiraukan Jeongin lalu tertidur lagi.

"Huft" Jeongin memajukan bibirnya lalu melipat kedua tangannya didada lalu menjatuhkan diri ke tubuh besar Hyunjin yang sedang tertidur.

Jeongin melihat ke atas langit, ada burung-burung lewat sesekali.

Tak lama kemudian Jeongin mengantuk lalu ia menyamankan dirinya memeluk tubuh Hyunjin yang hangat.

Dan dengan begitu Jeongin tertidur.

Tapi setelah 15 menit, terdapat suara aneh seperti grasak-grusuk dari semak-semak yang tidak jauh dari mereka.

Hyunjin terbangun dan menjilat hidungnya dan menguap, dia pun melihat Jeongin yang masih tertidur lalu melihat ke arah depannya.

Hyunjin bingung suara apa itu?

Suara itu tiba-tiba berhenti.

Semakin bingung lah wahai Hyunjin ini, dia ingin memeriksa tetapi tidak ingin membangunkan Jeongin yang masih memeluknya.

Akhirnya Hyunjin semakin mendekatkan diri pada Jeongin seperti berusaha melindungi Jeongin.

Jeongin yang kepanasan dan susah bernapas itu terbangun dan melihat sedikit gelap lalu dia menjauhkan sedikit kepalanya dari dada Hyunjin.

"Jin? Kok meluknya erat banget? "

Hyunjin masih terdiam dan masih berwaspada dari semak-semak tadi.

"Uhm? Jin aku ingin pulang"

Hyunjin pun melihat Jeongin lalu menjilat pipinya.

"Eum baiklah kamu boleh mengantarku"

Mereka pun terbangun dengan Hyunjin mengibaskan bulunya kanan kiri dan Jeongin yang meregangkan tubuhnya.

Setelah siap Jeongin menaiki punggung Hyunjin lalu memeluk tubuh harimau itu sambil kepalanya menghadap ke samping membiarkan pipinya yang menempel dengan bulu Hyunjin.

Dan setelah itu Hyunjin berlari dengan cepat menuju kawasan para serigala.

Sesampainya mereka disana, Jeongin langsung mengucap selamat tinggal pada Hyunjin lalu Hyunjin pergi ke dalam hutan lagi mungkin pergi ke guanya.

Sementara Jeongin sepertinya akan tidur siang, ia masih mengantuk apalagi tadi angin sepoi-sepoi saat Hyunjin berlari padahal jelas-jelas angin itu membuat sakit mata tetapi entahlah Jeongin memang berbeda sepertinya.

Setelah dia mandi, dia pergi ke kamarnya dengan Seungmin sang kakak.

Ia menemukan kakaknya sedang membaca buku lagi.

"Hai kak, aku akan tidur siang"

"Oh iya White tidur aja"

Akhirnya Jeongin tertidur dengan cepat karena sedaritadi ia menahan kantuk.

Hyunjin sedang berada di posisi awal ia bersama Jeongin.

Hanya ingin memeriksa semak-semak tadi sebelum pulang.

Ia pun berjalan perlahan melalui semak-semak itu dan ia melihat...

Tidak ada apa-apa

Lalu ia berpikir oh mungkin cuma kelinci atau hewan kecil lainnya.

Setelah mengecek semak itu, ia pun kembali ke guanya yang tertutup oleh daun-daun panjang yang menyebabkan di dalamnya gelap.

Saat sudah sampai gua, ia langsung merubah dirinya menjadi manusia yang telanjang, tidak sih masih pake celana pendek.

Ia pun meminum obat seperti obat ramuan dari sang nenek untuk membuatnya bisa bertahan hidup sebagai harimau maupun sebagai manusia.

Makanya ia memilih gua yang gelap dan minim pencahayaan karena dirinya tertutup.

Setelah itu Hyunjin meregangkan tubuh atletisnya dan ia bersiap-siap untuk tidur.

Our Power ~ end ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang