[9] Fall

1.4K 247 70
                                    

Jemari lentik itu menggulir layar ponselnya acuh. Melihat-lihat postingan di berbagai platform media. Dia juga memeriksa status followersnya di akun nya, puas bahwa itu bertambah.

Yura Ha, dia adalah putri dari keluarga cabang salah satu dari 10 keluarga bangsawan, keluarga Ha.

Karena dia tidak mendapatkan banyak perhatian seperti anak-anak dari keluarga utama, itu membuat dia haus dengan perhatian yang tak habisnya. Hal yang mendasari dia menjadi seorang selebritis dan juga belajar akting agar diperhatikan.

Selain itu dia juga mencoba membangun kekuatannya sendiri. Karena dia tidak berbakat di bidang bisnis, maka dia hanya bisa fokus mengasah bakat entertaimennya. Dan kerja kerasnya terbayarkan saat dia berhasil mendapat kursi sebagai ketua di klub teater Akademi Menara Dewa.

Posisi yang susah didapat karena memang benar hanya mereka yang pantas mendapatkannya.

Pertama kali dia bertemu Rachel sendiri adalah saat pembukaan murid baru. Dia langsung terpesona dan kagum dengan gadis biasa itu dan dengan cepat mereka akrab.

Rachel sering berbagi cerita dengannya sama seperti Yura sering berbagi cerita. Mengeluhkan bagaimana resahnya dia karena selalu di ikuti oleh seseorang. Yura tentu marah begitu mendengar nya. Dia dengan cepat mengetahui bahwa orang yang membuat temannya yang berharga begitu gelisah adalah Putra dari keluarga terpandang.

Status orang itu jauh di atasnya membuat kebencian Yura terhadap bocah yang kemudian dia ketahui sebagai Baam semakin meningkat. Dia hanya bisa melemparkan tatapan jijik dan marah pada bocah itu secara diam-diam. Dia juga mengumpulkan foto-foto bukti perilaku Baam, berniat melaporkannya suatu hari dia mendapat kesempatan.

Setelah kejatuhan keluarga itulah, Yura langsung memperlihatkan ketidak sukaannya secara terang-terangan. Walau Yura tidak pernah membully Baam secara langsung seperti yang dilakukan oleh Apple dan Angel. Dia adalah orang yang selalu memberi masukan pada keduanya untuk berurusan dengan Baam.

Dia juga yang membuat postingan mengejek di blog sekolah. Membuka semua keburukan Baam disana.

Jadi karena itulah Yura mencibir tak senang saat postingannya di hapus oleh pihak sekolah.

Terlebih dia harus di skors bahkan walau dia tidak terlibat langsung dalam pemukulan dan perundungan yang terjadi pada Baam.

“Huh! Sampah itu pantas mendapatkannya!” kutuk gadis cantik itu saat melihat-lihat berita yang menimpa Baam.

Muak dengan semua tulisan penuh duka yang jelas hanya untuk mencari sensasi di sana. Yura memilih membuka galerinya. Melihat-lihat koleksi foto dan video menyedihkan Baam yang diberika oleh Apple kepadanya.

Dia melihat satu foto yang menurutnya paling menarik. Sosok kurus Baam tampak meringkuk di sudut toilet yang kotor. Kedua tangan kurusnya melindungi kepalanya saat mata emas itu mengintip dengan menyedihkan. Air matanya mengalir membasahi wajah bayi yang sudah rusak karena pemukulan.

Yura masih tersenyum, tapi kemudian senyumnya hilang dan dia menjerit melempar ponselnya.

Gemetar menghantam tubuhnya saat dia dengan takut-takut menjangkau benda persegi tersebut. Membaliknya untuk melihat layar.

Dia mengintip untuk melihat dengan takut-takut tapi kemudian dia melihat dengan lebih dekat.

Tidak ada mata penuh dendam yang dibasahi air mata darah di sana. Hanya mata emas yang menyedihkan saja.

“Aku pasti kelelahan, sebaiknya aku beristirahat.” Guman gadis membaringkan dirinya di tempat tidur.

Segumpal awan hitam masuk dari celah jendela, melingkari tubuh rentan gadis itu hingga kemudian meresap masuk.

[BL] Thriller Academy ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang