[13] Culprit

1.3K 237 35
                                    

Perpustakaan di Akademi Menara Dewa bukanlah sebuah ruang besar seperti kebanyakan sekolah.

Perpustakaan di Akademi ini berupa satu bangunan besar yang menampung banyak buku pelajaran, referensi dan banyak hal lagi. Di setiap jarak yang ditentukan, terdapat juga sederet meja berisi seperangkat computer canggih tiap mejanya.

Sehingga para murid juga tidak harus bolak-balik ke lab komputer jika ingin menggunakan Komputer untuk keperluan tugas yang ada.

Bangunan perpustakaan itu sendiri terdiri atas enam lantai. Dua lantai bawah untuk siswa akademi yang masih berada di tingkat sekolah dasar dan menengah pertama. Lantai ketiga dan ke-empat untuk siswa yang berada di tingkat sekolah menengah atas, dan lantai kelima dan ke-enam berisi buku-buku untuk para mahasiswa yang berada di tingkat universitas.

Sebenarnya, bukan hanya satu bangunan perpustakaan yang ada di akademi. Masih ada tiga gedung lainnya. Masing-masing gedung perpustakaan berada di setiap arah mata angin. Utara, Timur, Selatan, dan Barat daerah Akademi. Hal ini dikarenakan luasnya area akademi dan banyaknya jumlah siswa yang ada.

Dan kelompok tiga orang itu memilih perpustakaan yang berada di arah selatan. Selain karena itu merupakan perpustakaan terdekat. Khun ingat detail foto Baam yang terdapat di artikel sebelumnya. Di kebanyakan foto, Baam sering terihat mengikuti Rachel di perpustakaan. Dan saat melihat latar foto tersebut, Khun segera tahu kalau itu adalah perpustakaan yang berada di wilayah selatan akademi.

Walau sebelumnya terjadi perdebatan antara dirinya dan Rachel yang tidak yakin kenapa mereka harus pergi ke perpustakaan. Pada akhirnya setelah mengatakan beberapa hal kunci, Rachel terdiam cukup lama dan setuju.

Di perjalanan mereka tidak jarang bertemu dengan makhluk supranatural yang aneh dan mengerikan lainnya. Mereka di haruskan bersembunyi ataupun memaksa kaki mereka untuk berlari.

Memasuki perpustakaan, Khun segera menutup pintu masuk. Mundur beberapa langkah saat para monster itu mencoba menerobos masuk.

Tapi seakan ada penghalang tak terlihat. Monster-monster itu seperti menabrak sesuatu sebelum kemudian terlempar agak jauh. mereka menggeram tidak manusiawi saat mata mereka menatap tajam melalui pintu kaca pada Khun dan yang lainnya.

Helaan nafas panjang keluar dari bibir Rachel saat dia dan gadis yang bersamanya merosot jatuh kelantai. Kelegaan nampak jelas di mata keduanya.

Khun mengatur pernafasannya saat dia memperhatikan perpustakaan. Sepertinya bukan hanya mereka yang berhasil menemukan titik aman ini. beberapa siswa lain tampak berdiri waspada beberapa meter dari mereka. Dan ada juga beberapa siswa terlihat menjulurkan kepalanya dari teras lantai dua untuk melihat siapa-siapa saja yang datang.

Mata mereka sedikit cerah saat melihat kedatangan Khun, namun mereka tidak mau menyapa ataupun melakukan hal-hal lain untuk mendekati si Biru.

Jika si Biru yang sudah memperlakukan Baam cukup baik saja sampai ditarik kedalam neraka ini, bukankah itu berarti Baam benar-benar tidak pandang bulu untuk membalaskan dendamnya. Mereka tidak tahu dendam apa yang Baam miliki pada Ketua Dewan mereka, tapi lebih baik menjauh jika mereka tidak ingin menambah bahaya kepada diri mereka sendiri.

Pintu masuk di seberang terbuka. Menampilkan Michael, Apple dan beberapa siswa yang merupakan bawahan Michael, tampak berantakan dengan noda darah dan mata mereka yang memerah. Semua murid menatap mereka takut dan sanksi. Setelah apa yang terjadi di ruang kelas, tidak ada satupun dari mereka yang mau mendekati kedua iblis tersebut.

Tidak jarang ada juga yang bertanya-tanya, kenapa Michael dan Apple tampak lebih baik dari keadaan mereka. Pada dasarnya mereka semua diburu oleh monster-monster di luar sana, beberapa yang lambat harus menderita kematian di bawah gigi menggerikan monster tersebut. Michael dan Apple memang memiliki penampilan kacau, namun dibandingkan dengan para murid lainnya, keduanya cukup rapi.

[BL] Thriller Academy ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang