"TERNGIANG"

38 7 5
                                    

"Maa..."panggil Cahayu.

"Iya"respon Dona mama Cahayu.

"Udah magrib mama gak sholat?"tanya Cahayu.

"Kamu gak lihat mama lagi sibuk? mama ni kerja buat kalian"bantah Dona.
Cahayu tau mamanya sedang sibuk tapi apa salahnya meninggalkan kerjaannya sebentar,palingan lima menit.

"Kakak gak sholat?"tanya Cahayu
Pada Sasya sang kakak.

"Lagi gak solat"ketus Sasya.

"Perasaan halangan teruss"Batin Cahayu.

"Lagian kalau mau sholat- sholat aja sendiri gak usah ajak-ajak kita,kamu itu sadar mama kerja kek gini itu buat ngidupin kita"Tambah Sasya.

Usahanya membujuk sang mama dan sang kakak lagi-lagi gagal.
Cahayu terkadang iri dengan Alma dan Sisi setiap sholat selalu berjamaah.
Bahkan Cahayu tak minta harus sholat berjamaah,mama dan kakaknya sholat saja ia sudah sangat bersyukur.
Cahayu tak pernah berhenti menyebutkan nama sang mama dan sang kakak saat ia bermunajat.
Sakit rasanya melihat orang tua dan kakaknya sibuk sendiri dengan urusan duniawi tanpa terbesit sedikitpun dipikiran mereka tentang akhirat.
Padahal kehidupan nya sudah lebih dari cukup sekalipun mamanya tidak lagi bekerja.

Cahayu berjalan menuju balkon rumahnya.Sebelum ia pergi ke balkon ia sempat membawakan album Poto keluarganya..
Lembar demi lembar ia buka dengan biasa-biasa saja.

Saat tiba di lembar ke empat ia mendapati sosok seseorang yang sampai sekarang tidak pernah lagi menampakkan wajahnya dirumah ini, bahkan didunia.
Orang itu adalah papanya.
Orang yang meninggalkannya saat ia kelas 1 SMP.
Bayangan papanya selalu melintas dipikirannya.
bayangan papanya saat memarahi mamanya ketika mamanya tidak mau sholat,bayangan papanya yang menangis ditempat Cahayu sekarang berada,menangis saat ia tidak berhasil menjadi suami yang baik untuk istrinya ,ia gagal mendidik istri dan anaknya.

Tanpa disadari ada air mata yang menetes begitu saja.
Pandangan Cahayu buram .
Ia belum bisa menjalankan amanah sang papa sebelum pergi.

"Papa sangat berharap sama kamu nak.Ubah sikap mama dan kakakmu nak!"

Ia lap air matanya dengan tissue yang tersedia dimeja dekat sudut balkon rumahnya.
Cahayu mengadah berusaha menahan air mata agar tidak jatuh.

Saat tiba di lembar ke enam ia baru ingat sebentar lagi ulang tahun sang mama.Ia akan mengajak Sasya untuk merayakan ultah mamanya.

*******
Saat peristiwa semalam Alma agak canggung terhadap uminya.
Uminya juga menjawab seadanya kala Alma bertanya sesuatu perihal warung,perihal keadaan uminya.

"Umi bahan untuk besok udah disiapkan?"tanya Alma.

"Alhamdulillah Sudah... " Jawab bu Basalamah.

"Yaudah kalau gitu Alma kekamar dulu ya mi"Pamit Alma meninggalkan uminya di ruang tamu.

Drttttt...

Drttttt...

Hp Alma berdering.
Ia tak tau nomor siapa yang tertera di layar hp nya itu.
Biasanya yang sering nelpon nya ketika jam jam segini kedua sahabatnya itu.
Dan ini juga bukan nomor customer nya umi.

Alma sempat bingung mau mengangkat nya atau tidak,ia takut kalau itu orang jahat.Kalau gak diangkat siapa tau nomor customer umi yang baru.

Alma terpaksa harus mengangkat nya.

"Halooo Assalamu'alaikum"ucap Alma.

"Wa'alaikumsalam"jawab dari seberang.

"Maaf ini Siapa ya?"tanya Alma yang begitu lembut.

Pantas banyak kaum Adam yang tertarik kepadanya.Walau tak dapat melihat wajahnya,karena tertutup cadar.

"Aku Raziq temen SD kamu,ingat gak waktu itu kamu nangis gara-gara kepeleset saat Jihan ngepel?hahahaha"tawa Raziq dari seberang.

"Raziq anaknya Tante Mia?"tanya Alma.

"Iya Al.Masa lupa?"ucap Raziq.

"Enggak kok gak lupa,maaf ya"balas Alma.

"Tumben nelpon aku ada apa ziq?"tanya Alma sedikit bingung.

"Gini Al,aku tuh udah lama mengagumi kamu"ucap Raziq"aku juga sudah sering nanya-nanya tentang kamu ke Abdi(kawan sekelas Alma)"tambah Raziq.

Tak ada suara dari Alma.Bahkan Alma sendiri masih bingung sama sikap Raziq,ga kayak dulu yang ngomong selalu ngegas-ngegas.
Ahh pokoknya Alma sangat-sangat bingung.

"Truss?"tanya Alma.

"Gini Al aku to  the point aja ya,aku tu suka sama kamu ,aku tu mau jadi pacar kamu.Gimana kamu mau gak?tanya Raziq yang membuat Alma membulatkan matanya.Alma tak tau keadaan apa ini.

"Alma jawab pasti kamu mau kan Al?kamu beruntung Al karena aku yang nembak kamu ,jarang jarang loh aku yang nembak cewek biasa nya cewek yang nembak aku"lagak Raziq yang sok sok an.

"Kamu pasti mau ya kan Al?"
Tanya Raziq.

"Kamu suka sama aku karena apa?kamu belum pernah lihat wajah aku.terakhir kali ketika kelas empat SD saat kamu pindah ke Surabaya"ucap Alma,ia berharap jawaban Raziq sangat menyenangkan hatinya.

"Yah kalau ketemu pasti aku suruh kamu buka cadar kamu"ucap Raziq dengan bangganya.
Hancur hati Alma mendengar jawaban itu.

"Ya Allah ziq"ucap Alma"maaf ya Ziq bukannya aku ga ngehargai kamu ,tapi aku masih belum siap untuk pacaran,aku masih belum siap membagi cinta ku terhadap Rasulullah Saw untuk kamu,aku masih ingin berhijrah"ucap Alma.

"Alah sok alim kamu Al,munafik tau gak? Sok soan gak mau pacaran.Harusnya kamu beruntung kare......"suara Raziq terhenti dari seberang.Karena Alma langsung menutup panggilan Raziq.
Alma tak sanggup mendengar kata-kata pedih itu.Sakit hatinya ketika Raziq mengatakan itu padanya.

Raziq masih belum puas mencaci maki Alma.Raziq terus menghubungi Alma.

Alma langsung mematikan Hp nya .Ia sedang tak ingin diganggu sama siapapun sekarang.

"Alah sok alim kamu Al,munafik tau gak?"kata kata itu selalu terngiang di telinga Alma.

Alma merebahkan diri diatas kasurnya,air matanya lolos begitu saja mengingat hal tadi.
Tak butuh waktu lama untuk Alma tertidur.
Ia tidur dengan posisi yang tidak seperti biasanya..





Semoga suka ya part kedua nya

Love you all 😘

SingleillahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang