Bismillah
Happy reading teman-teman❣Didalam mobil, Halwa membuka suara menanyakan kenapa bundanya tidak kerja saja. Kenapa harus menemani Halwa. Kan dengan bunda kerja, bisa Halwa temani juga.
“ Bun.” Sapa Halwa
“Apa sayang.” Jawab bunda sambil melirik putrinya sekilas dan fokus menyetir kembali.
“Kenapa bunda izin kerja? Kan kasihan mbak Maya yang kerja dobel bun.” Tanya Halwa.
“Karena bunda ga mau menyia-nyiakan waktu bersama putri kesayangan bunda, karena prioritas bunda bukan bekerja, tapi keluarga, termasuk kamu sayang.” Jawab bunda sambil mengelus kepala putrinya.
“Tapi kan bun...”
“Sudah ga ada tapi-tapian, sekarang kita belanja kebutuhan kamu buat di Malang.” Ucap bunda yang diangguki Halwa.
Meski di Malang Halwa bisa membeli kebutuhannya disana, tapi beda dengan sang bunda yang ingin kebutuhan anaknya tidak sampai keteteran. Dan sampailah kedua orang ini di supermarket. Bunda yang membawa troli, dan Halwa yang berjalan didepan bunda memilih kebutuhannya untuk di Malang. Seperti sabun, sampo, skincare, beberapa snack dan susu.
Setelah membayar belanjaan tadi, mereka berdua memutuskan untuk makan di restoran dekat supermarket. Sesampainya diparkiran restoran, handphone bunda berdering dan muncul nama Ayah kemudian diangkatnya.
“Assalamu’alaikum yah”
“Wa’alaikumussalaam bun, bunda sama Halwa apa masih diluar?”
“Iya yah, bunda masih mau makan siang sama Halwa. Kenapa yah?”
“Oke bun, tunggu ayah dulu kita makan bertiga. Ayah sudah izin pulang”
“Baik yah, bunda tunggu. Assalamu’alaikum”
“Wa’alaikumussalaam”
Setelah menunggu selama 7 menit, ayah Ahmad datang dan mereka bertiga segera memesan makanannya masing-masing. Setelah makan, mereka bertiga segera pulang dengan mobil masing-masing.
Jam menunjukkan pukul dua siang, waktunya Halwa kembali ke Malang. Saat ini dia telah memasukkan barang bawaannya ke bagasi mobil dibantu dengan ayah dan bundanya. Setelah selesai, mereka bertiga segera berangkat ke Malang. Setelah menempuh waktu 3 jam lebih dari Kediri ke Malang, mereka bertiga telah sampai di tempat kos Halwa.
Setelah mengantar putri tersayangnya, ayah Ahmad dan bunda Ria berpamitan pada Halwa.
“Halwa, jaga diri kamu baik-baik ya nak. Jaga kesehatanmu, jangan telat makan.” Titah bunda yang diangguki Halwa.
“Baik bunda, Halwa akan jaga diri Halwa baik-baik.” Jawab Halwa dengan senyuman.
“Kalau ada apa-apa atau kamu butuh sesuatu kabari ayah ya sayang.” Titah ayah kemudian.
“Iya yah. Bunda sama ayah doakan saja Halwa agar dapat mencari ilmu dengan baik. Doakan agar Halwa menjadi putri yang sholihah dan bermanfaat bagi kedua orang tua dan lingkungannya.” Pinta Halwa kepada kedua orang tuanya.
“Tentu sayang, ayah bunda selalu mendoakan yang terbaik untukmu nak.” Jawab bunda dengan mengelus kepala Halwa dengan lembut.
“Ya sudah nak, ayah sama bunda pulang dulu ya. Biar ga kemaleman dijalan. Assalamu’alaikum.” Ucap ayah.
“Hati-hati yah. Kabari kalau sudah sampai rumah. Wa’alaikumussalaam.” Jawab Halwa yang kemudian mencium punggung tangan orang tuanya dan memeluknya satu per satu.
Tbc.
Jangan lupa share dan vote commentnya teman-teman. Makasih😊
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMULAH SUAMIKU
Teen FictionSetiap pertemuan adalah bukan sebuah kebetulan, melainkan sebuah skenario yang telah dirancang oleh-Nya. Bertemu dengan orang asing atau bahkan orang yang tak asing lagi bagi kita. Pernahkah kita mensyukuri terjadinya pertemuan? Dan menanyakan menga...