3.Ditinggal

25 6 2
                                    

Seperti apa yang tadi dikatakan oleh Reyhan. Sekarang mereka sedang berjalan-jalan dipasar malam sesuai permintaan dari Senjana.

"Rey, main itu yuk." Senjana menunjuk bianglala

"Emang lo berani?" tanya Reyhan

Senjana menggeleng, "Engga sih. Tapi gue pengen naik itu," ucap Senjana

"Kalo ga berani jangan dipaksain," ucap Reyhan

Senjana mengerucutkan bibirnya, "Lo kok gitu sih. Gue pengen main ini, ga boleh. Pengen main itu ga boleh. Terus kita kesini mau ngapain, mulung?"

"Ya, maaf. Gue cuman ga mau terjadi apa-apa sama lo," ucap Reyhan

"Gue udah gede kali. Ga usah khawatir gitu,"

"Oh, udah gede ya? Gue kira lo masih bocil, soalnya badan lo pendek," ledek Reyhan

Senjana mendengus kesal, "Gue udah gede tau. Buktinya tadi gue pulang sendiri, padahal gue ga punya uang karna uang gue udah habis," cerocos Senjana

Reyhan menjadi murung, "Pasti cape ya?" tanya Reyhan

"Ya cape lah!" jawab Senjana cepat seraya memalingkan wajahnya

"Gara-gara gue lo jadi cape. Maafin gue ya," lirih Reyhan

Senjana menoleh kearah Reyhan, "Engga kok, engga. Gue maklumin yang baru aja pacaran," ucap Senjana sedikit menyindir Reyhan

"Maaf, maaf, maaf, maaf," gumam Reyhan

"Udahlah Rey, jangan melow gitu. Kita kesini mau seneng-seneng malah jadi mellow gini," ucap Senjana

"Maaf, gara-gara gue lo ca ... " ucapan Reyhan terpotong karna Senjana memeluknya dengan erat

"Udah, jangan minta maaf kayak gitu. Ini bukan salah lo kok," bisik Senjana

"Gue ga akan ulangin hal itu lagi." Senjana menganggguk, "Iya,"

***

"Ja, gue ketoilet dulu ya," ucap Reyhan

"Iya, jangan lama-lama ya." Reyhan menyatukan jari telunjuk dan jempolnya membentuk 'Ok'

Reyhan melenggang pergi meninggalkan Senjana sendirian.

***

Sudah dua jam Reyhan belum kembali dari toilet. Kini hari semakin larut. Senjana khawatir, khawatir jika terjadi sesuatu kepada Reyhan.

"Rey, lo kemana sih," gumam Senjana cemas

"Hey," sapa seseorang

Senjana menoleh, "Hai,"

"Boleh gue ikutan duduk disamping lo?" tanya orang itu

"Duduk aja, ini tempat umum, jadi tempat duduk ini juga buat umum," ucap Senjana

Orang itu pun langsung duduk disamping Senjana, "Btw nama gue Putra," ucap Putra seraya menjulurkan tanganya

Senjana menerima uluran itu, "Gue Senjana," ucap Senjana

"Nama lo manis, kayak orangnya," ucap Putra

"Gue tau," ucap Senjana santai

Putra tertawa, "Lo lucu ya," ucap Putra

"Gue tau, gue udah lucu dari lahir." Putra hanya tertawa menanggapi ucapan Senjana

"Lo disini sendiri?" tanya Putra

"Engga, gue bareng sahabat gue," jawab Senjana

Putra mengendarkan pandangannya, "Sahabat lo dimana?"

"Lagi ketoilet," jawab Senjana

"Oh, kalo gitu gue temenin lo sampe sahabat lo balik gapapa 'kan?" tanya Reyhan

"Engga kok, sans aja."

Mereka pun berbincang layaknya orang yang sangat dekat. Perbincangan mereka terhenti kala mendengar suara notifikasi dari hp Senjana.

Tring!!

Bdbster❤
Maaf Ja, gue pulang duluan. Soalnya tadi Zahra chat gue.

SnjanaAynda
Ok, gpp.

Muka Senjana menjadi lebih murung, Putra yang melihat perubahan raut wajah Senjana pun menjadi heran.

"Lo kenapa Sen?" tanya Putra

Senjana menggeleng, "Gue pulang dulu ya bye," pamit Senjana

"Sahabat lo mana?"

"Ga tau. Gue pulang dulu ya bye." Senjana hendak pergi namun ditahan oleh Putra.

Senjana menoleh, "Apa Put?" tanya Senjana

"Gue anterin,"

"Ga usah, gue bisa sendiri kok," tolak Senjana dengan halus

"Itu bukan ajakan, tapi perintah. Udah ayo." Putra menarik Senjana menuju parkiran, sedangkan Senjana menggerutu kesal.

'Pemerintah,' batin Senjana kesal

.
.
.
.
.
.

TBC

JANGAN LUPA TINGGALKAN
JEJAKNYA SAYANGKU~

JANGAN LUPA ADD AKUN RP
-Senjana Ayunda

The Silent LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang