4.Why babe?

17 3 0
                                    

"Hi Ja," sapa Reyhan dengan senyuman yang merekah.

Senjana menoleh dengan wajah yang datar. "Apa?" tanya Senjana singkat.

"Lo mau berangkat sekolah?" tanya Reyhan basa-basi.

"Iya," jawab singkat Senjana.

Dahi Reyhan berkerut. "Lo kenapa sih Ja?" tanya Reyhan

"Apanya?" tanya balik Senjana

"Sikap lo kenapa jadi dingin gini?" Senjana menggidikkan bahunya. "Ga tau," jawab Senjana

"Gue duluan bye," pamit Senjana, setelah mengucapkan itu Senjana pergi meninggalkan Reyhan yang masih kebingungan atas sikap Senjana.

'Lo kenapa sih Ja?' batin Reyhan bertanya-tanya.

***

Reyhan kira perubahan sifat Senjana adalah karna sedang datang bulan, dan Reyhan memakluminya. Namun, perkiraan Reyhan salah.

"Ja, lo kenapa sih?" tanya Reyhan yang kesekian kalinya.

Bukannya menjawab, Senjana malah bertanya balik, "Peduli lo?"

"Ya, peduli lah. Lo itu sahabat gue!" jawab Reyhan dengan cepat.

Senjana mangut-mangut mengerti. "Sahabat ya?" Reyhan hanya mengangguk.

"Fine, gue kira lo udah lupain persahabatah kita," ucap Senjana

Mimik wajah Reyhan menjadi datar. "Apa maksud lo?" tanya Reyhan.

"Lo pasti tau jawabannya. Kalo lo ga tau, ya ... itu urusan lo." Setelah mengucapkan itu Senjana melenggang pergi meninggalkan Reyhan. Karna teringat sekarang sudah memasuki jam istirahat.

Sedangkan Reyhan menatap nanar punggung Senjana yang kian lama menghilang. Lo kenapa sih Ja? Batin Reyhan bertanya-tanya.

***

Reyhan melihat Senjana tertawa lepas dihadapan sahabat perempuannya. Melihat tawa Senjana yang lepas membuat Reyhan tersenyum. Ia bahagia melihat Senjana tertawa.

"Kenapa lo bersikap dingin sama gue? Sedangkan sama yang lain lo biasa-biasa aja," lirih Reyhan

Reyhan selalu berfikir keras. Apakah dia mempunyai kesalahan yang sangat fatal hingga Senjana berubah dengan sekejap? Memikirkan itu sungguh membuat kepala Reyhan ingin meledak.

Reyhan menghela nafas lelah. "Gue harap sikap lo yang sekarang cuman buat hari ini," gumam Reyhan

***

"Oh iya Ja, lo tau ga ka ... "
"Ga, dan gue ga mau tau," potong Senjana.

Mayara mengerucutkan bibirnya. "Gue belum beres ngomong loh Ja. Main potong aja."

"Haha mangap mangap," ucap Senjana dengan terkekeh.

"Maaf Ja, bukan mangap. Kalo mangap tuh ekspresi Mayara kalo lagi tidur," ralat Kanaya dengan muka polosnya.

Tuk!

"Ara ih, Sakit tau jidat Kana." gadis itu mengerucutkan bibirnya kesal.

"Halah, bibirnya jangan dimonyong-monyongin gitu, geli tau gak liatnya," ucap Mayara bergidik geli

"Mau aku beliin kaca ga Ra?"

"Buat apa?"

"Ara tau ga gunanya kaca buat apa?" tanya Kanaya

Mayara mengangguk. "Tau, buat ngaca 'kan?"

"Itu kamu tahu. Jadi, nanti aku beliin kaca yang banyak, terus kasih ke kamu buat kamu ngaca. Nanti, dikaca kamu monyongin bibirnya kayak aku tadi. Terus, liat pantulan cerminnya, kalo udah liat, kamu juga bakalan nyadar," ucap Kanaya panjang lebar

"Tanpa kaca pun gue nyadar kali. Iya gue tau, kalo gue itu imut. Apalagi kalo monyongin bibir gue, beh, imut banget," ucap Mayara percaya diri.

Kanaya mendelik kesal. "Bukan itu Ara. Makanya liat dulu pake kaca. Kalo menurut Kana, Ara itu mirip ... " ucap Kanaya menggantung.

Mayara mengangkat sebelah halisnya.

"Monyet!" ucap Kanaya polos dan santai

Senjana yang sedari tadi menahan tawanya, akhirnya terlepas.

"Hahaha Kana kalo lo ngomong suka bener sih," ucap Senjana disela-sela tertawanya.

"Bangsat!" umpat Mayara

Senjana yang mendengar umpatan Mayara pun makin tertawa.

"Seneng banget ngeliat sahabatnya ternistakan," sindir Mayara

Senjana mengangguk. "Banget, apalagi yang ternistakan itu lo," ucap Senjana

Mayara menatap tajam.

"Sialan lo!" umpatnya lagi membuat Senjana makin terbahak

Senjana terus saja terbahak, apalagi dengan mendengar dumelan Mayara dengan mulut tajamnya. Sungguh, Senjana sangat bahagia. Dengan berkumpul dengan kedua sahabatnya, ia bisa melupakan kesedihannya.

Senjana memberhentikan tawanya ketika mendengar deheman seseorang dari arah belakang. Senjana menoleh dan langsung merubah raut wajahnya ketika mengetahui orang yang berada dibelakangnya.

"Apa?" singkat, padat, jelas.

"Ikut gue." Dengan tidak sopan, orang itu menarik paksa tangan Senjana menjauh dari kedua sahabat Senjana yang sedari tadi meneriaki nama Senjana.







TBC

FEELNYA DAPET GA??

JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK KALIAN!

JANGAN LUPA ADD FB
-Senjana Ayunda

YANG LAINNYA MASIH OTW YA!

AKU SAYANG KALIAN~

SlmiAlyah_

The Silent LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang