Chapter 4

10 3 2
                                    

Setelah sampai dikampus mereka berhenti diparkiran motor. Reza membuka helmnya sedangkan Raisa masih erat memeluk pinggang Reza. Reza memegang tangan Raisa dan memaksa Raisa untuk melepaskan tangannya.

"Aku nggak mau lepasin!"

"LEPASIN ATAU GUE PAKSA!!" murka Reza.

Sebelumnya Raisa tidak pernah dibentak seperti itu sama Reza, bahkan Raisa pikir Reza tidak punya amarah.

Raisa yang terkejut dengan bentakan Reza langsung menciut dan melepaskan tangannya, tak lupa ia memberikan helmnya kepada Reza.

Raisa masih tidak menyangka, jika Reza bisa semarah itu. Selama ia kenal dengan Reza, Raisa tidak pernah mendengar Reza mengucapkan kata 'GUE' mangkannya Raisa bener-bener kaget dan sangat takut.

----

Reza berjalan dikoridor menuju keperpustakaan, sebelum itu dia ingin menemui Anna terlebih dahulu untuk menanyakan sesuatu. Anna itu anak dari teman papanya, jadi mereka harus dekat atas perintah papanya. Walaupun, Reza memaksakan diri untuk jauh-jauh dari wanita itu.

Saat Anna sedang ngobrol bersama temannya, tangannya ditarik Reza dan dibawa menjauh dari temannya.

"Ada apa Za?"

Reza menunjukan sesuatu dari layar ponselnya.

"Maksud kamu apa ini?!"

"Kamu pacaran sama Bima, tapi kamu nggak pernah ngasih tahu tentang dia kepadaku!" Reza mendekat kewajah Anna. "Kamu kan tahu kalau dia laki-laki brengsek yang hamilin adikku. Lebih parahnya lagi, kamu nggak ngasih tahu aku, kalau dia itu.." Ucapan Reza penuh penekanan. "Arghhh... Intinya dia brengsek!" Reza frustasi setelah mengetahui kebenaran yang sangat mengejutkan itu.

Plaak..

Satu tamparan tepat dipipi Reza. Anna menampar Reza karena Anna tidak suka diperlakukan seperti itu.

"STOP BILANG BIMA BRENGSEK! Yang brengsek itu kamu! Nggak bisa jaga adik kamu sendiri."

"Na, aku pastiin, pacar kamu itu, si Bima, tidak akan lepas dari aku. Dan, aku pastiin juga, kalau dia tidak akan pernah hidup tenang. Bahkan, dia tidak akan menemukan kebahagiaanya lagi!" Reza melintasi Anna.

Reza benar-benar marah terhadap Anna. Anna sudah mengetahui tentang Tasya, yang hamil karena Bima. Tapi, Anna malah diam saja jika ia tahu tentang Bima.

---

Reza datang kekantin untuk menemui temannya, Zeyo dan Alvin. Reza menggebrak meja dengan sangat keras.

Brug...

Zeyo dan Alvin kaget, karena keadaanya mereka sedang menikmati makannya. Sialannya Reza, dia datang dengan tiba-tiba.

"Ada apa Za? Kayanya lo lagi ada masalah. Cerita aja sama gue?" Tanya Alvin.

"Lo nyuruh dia bercerita masalahnya Vin? Percuma. Dia hidupnya penuh kemisteriusan." Ujar Zeyo yang menikmati makanannya.

Zeyo tahu betul karakter Reza. Jika Reza itu tidak suka bercerita tentang masalahnya, kecuali dirinya sendiri yang minta didengarkan.

"Ikut gue, sekarang." Reza pergi dari kantin, dan menyuruh mereka berdua mengikutinya.

---

Mereka berhenti diparkiran ᴜɴɪᴠᴇʀsɪᴛᴀs ᴍᴇʀᴀʜ ᴘᴜᴛɪʜ. Mereka bertiga turun dari mobil Alvin dan menatap kegedung itu. Zeyo dan Alvin masih tidak mengerti, alasan kenapa Reza mengajak nya ke Universitas orang lain.

Dia didatangi seorang laki-laki yang baru saja turun dari mobilnya. Reza kenal orang itu, ia Bian. Reza baru tahu jika orang itu kuliahnya dimari, Reza pikir dia satu Universitas sama Reza ternyata bukan.

REZA ADITAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang