Awalan

528 31 0
                                    

"Sebut aku 'Si Aneh' ya, aku memang 'Aneh' bukan kelakuanku bukan pula sifatku. Namun yang membuatku aneh adalah WAJAHKU. Ya, wajah ini. Wajah yang bisa meniru bahkan menyerupai suatu bentuk wajah seratus persen.

Akulah 'Si Seribu Wajah'"

~Anura~

|
|
|
|
|

"Aku terbangun dan banyak rahasia yang aku temukkan didepanku."

~Fano~

|
|
|
|
|
|

"Aku hanya menjalankan tugasku. Aku memperbaiki semua yang telah orang tuaku hancurkan"

~Amelia~

|
|
|
|
|
|

"FANO KAU KEMBALI?"

~All~

___\\\\\\\\\_______\\\\\\\\\______\\\\\\\___

"Kita akan memulainya hari ini!" seorang pria dengan jas hitam melekat ditubuhnya mulai membuka suara.

Diruangan itu ada 10 orang selain pria itu. Mereka sepertinya adalah pengawalnya. Mereka terligat tertunduk patuh mendengar perintah selanjutnya.

"Ta-tapi tuan kita belum memiliki pengantinya." ucap salah satu dari anak buahnya itu.

"Toni!" panggil pria itu. "Kau memiliki putra bukan?" tanya pria itu.

"Ma-maksudmu?" tanya pria itu yang tadi disebut Toni.

"Kau tentu tau maksudku Toni!"

Sementara Toni tak bisa berkutik. Putranya? Putranya yang akan dikorbankan? Jika dia lari maka nyawanya dan putranya akan lenyap saat ini juga. Jika ia menipu bosnya sama saja ia akan mati ditangan bosnya itu.

*****

BRUGH

BRAKK

Suara dua mobil yang saling bertubrukkan mengubah jalanan sunyi itu menjadi ramai dan penuh kepulan asap.

Toni dan teman-temannya mulai melakukan rencana mereka. Dengan tangan gemetar Toni membaringkan tubuh putranya yang telah tak bernyawa disamping dijok belakang. Lalu ia menatap seorang gadis kecil yang pingsan disana. Ah kepalanya berdarah. Toni lalu mengangkak gadis itu dan mengeluarkannya dari mobil.

"Bagaimana supir itu?" suara temannya membuat Toni menatap mereka.

"Dia sudah meninggal!" balas Toni.

"Kemana anak laki-lakinya?" tanya teman Toni seraya menyisir area kecelakaan itu kasar. Mereka harus cepat sebelum polisi datang dan para warga menyadari kecelakaan ini meski tempat ini 1 km jaraknya dari keramaian.

"Sepertinya dia hanyut lihatlah ada sungai dibawa dan lihat! Dibatu itu ada darah!" ujar teman Toni lainnya.

"Ah pekerjaan kita ternyata dimudahkan. Ya sudah cepat kita dorong mobil ini kebawah." lanjut pria itu.

Mereka menurut dan bersama-sama mendorong mobil itu untuk masuk ke jurang. Kecuali Toni tentu saja. Ia masih mengendong anak perempuan tadi.

"Ton! Kau mau apakan anak itu?" tanya teman Toni binggung.

"Dia adalah peganti atas matinya putraku!" balas Toni dingin seraya berlalu meninggalkan teman-temannya yang masih melihat mobil itu meluncul dijurang.

DUAR!!!!

Mobil itu meledak saat tersangkut disebuah pohon besar. Mereka pun pergi meninggalkan Tkp.






Hehe ini dia masalalu dari Fano dan Anura. Kalian siap? Mari kita mulai Work ini!!! Duar!!! Happy 6K Readers untuk Fano!!!!






Sory for typo



T.B.C

F O R W ( M ) E 《Sequel+Spin Off  Fano》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang