Bagian 8

276 26 7
                                        

( Tumbang )

✳️✳️✳️

























Sudah 1 bulan terakhir Melody tinggal sendiri di rumah yang terbilah cukup mewah. Semenjak Nabilah memutuskan tinggal bersama papanya dan disitu Melody benar-benar tidak bisa berbuat apapun selain merasakan kesedihan terdalam pada dirinya.

Karena masalah itu kini berakibat pada kondisi kesehatan Melody yang sudah 2 minggu semakin buruk dari sebelumnya. Penyakit haipertensi yang ia derita membuat Jantungnya semakin berdetak tidak normal. Apalagi 2 tahun lalu Melody di diagnosa rekan dokternya bahwa ia terkena gagal jantung. 

"Mendingan lo jangan terlalu ngeforsir diri kayak gitu Mel kasihan tubuh lo butuh istirahat,"ucap Dava yang sangat tidak tega melihat kondisi sahabatnya semakin hari semakin terpuruk memikirkan putrinya.

"Gue gpp Va santai aja lagian pasien gue juga banyak kasihan mereka,"sahut Melody berusaha tetap tegar di depan semua orang termasuk kedua sahabatnya.

"Kalau lo yang sakit malah kasihan juga pasien lo karena mereka pasti membutuhkan dokter seperti lo Mel,"

"Udah tenang aja gue gpp. Lo sana gih buruan ke ruang operasi katanya mau ada operasi bentar lagi,"ucap Melody berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Selalu aja ngerubah topik pembicaraan Mel. Yaudahlah gue tinggal bentar nanti jam makan siang gue tunggu lo sama Shania di kantin kita makan bersama, Oke!"

"Iya iya sana!!"

Dava meninggalkan ruangan Melody dengan perasaan khawatir serta tidak tega melihat masalah yang tengah Melody hadapi saat ini.

***

Jam istirahat Melody langsung bergegas menuju kantin karena Shania dan Dava sudah menunggu dirinya disana. Namun setelah selesai mengambil makanan dan berdiri tepat di samping meja yang sudah ada kedua sahabatnya tiba-tiba terjadi sesuatu pada Melody.

Bruuuugh...
Praang...

Suara jatuhnya piring bersamaan dengan tumbangnya tubuh Melody membuat Shania dan Dava sangat terkejut. Bahkan bukan hanya mereka berdua tapi seluruh orang di kantin juga tak kalah terkejutnya melihat Melody yang mendadak pingsan.

"ASTAGA MELODY!!"

"YA AMPUN MEL!!"

Teriakan Dava dan Shania yang bersamaan langsung dengan sigap memberi pertolongan pertama pada Melody. Mereka berdua sudah bisa menebak kalau penyakit jantungnya pasti kambuh makanya sampai membuat wanita kuat itu tumbang begitu saja.

Dengan cepat seorang perawat membawakan brankar untuk segera membawa Melody ke UGD. Pingsannya seorang direktur rumah sakit membuat kondisi menjadi heboh. Banyak rekan semama dokter yang bertanya-tanya mengenai kondisi pimpinan mereka.

Dava dan Shania berhasil membawa Melody ke UGD dan kini sudah di tangani dokter. Beberapa saat kemudian Melody langsung di pindahkan ke ruang rawat inap VVIP dan sudah di tangani oleh dokter spesialis jantung yang tak lain adalah junior Melody sendiri dari unit yang sama.

My Love [End ✅ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang