#2. Datang

17 1 0
                                    

Jangan lupa vote,comment dan share ya

Selamat datang dan selamat menyelami dunia Rindu dan Gama

8 tahun lalu

"Rindu bangun, subuh nak." Teriakan bunda dari depan pintu kamarku.

"Iya bun, Rindu sudah bangun."

Aku segera mandi dan menunaikan sholat subuh berjamaah dengan keluargaku. Jam menunjukan pukul 6 pagi. Kami segera berkumpul di ruang makan untuk sarapan bersama.

"Yah, nanti Rindu berangkat bareng siapa?"

"Bareng mbakmu aja ya Ri. Soalnya ayah mau mengantar bunda ke toko. Nanti biar bang Bara sekalian ayah yang antar."

Perlu kalian ketahui bundaku mempunyai toko kue yang enak dan cukup terkenal sedangkan ayahku adalah seorang guru di sekolah menengah atas di kotaku. Kalau mbak Rere dia sekarang anak SMA dia menggambil jurusan IPS. Sedangkan bang Bara sendiri dia masih duduk di kelas dasar, saat ini dia masih menjadi bocah lelaki paling cengeng di duniaku.

"Mbak ayok berangkat, udah setengah tujuh. Aku nggak mau telat mbak."

"Iya Ri bentar. Kamu gak sabaran sekali mbak lagi nyari tugas ini."

Aku sebenarnya malas jika harus berangkat bersama mbak Rere, dia orangnya pelupa dan ceroboh sekali. Setiap mau berangkat ada saja yang hilang, baru berusia 17 tahun saja sudah pelupa. Aku tidak bisa membayangkan kalau mbak Rere jadi nenek nenek nantinya.

"Ayok Ri kita berangkat."

Aku dibonceng mbak Rere menggunakan sepeda maticnya. Di perjalanan kami hanya tertawa karena lelucon dari mbakku satu ini. Sekitar 20 menit kami sampai di gerbang sekolahku.

"Mbak Rere hati-hati ya, jangan pacaran mulu. Inget kata ayah boleh punya pacar nanti kalau udah lulus." Kataku kepadanya

"Riri juga belajarnya yang rajin ya. Inget masih SMP dilarang kenal sama cowok dulu! Kamu gak boleh nglangkahin mbak! Awas aja kalau mbak tahu." Balasnya.

"Iya mamak Rereku."

Aku pun segera turun dan memberikan helm ku kepada mbak Rere. Ketika aku memasuki gerbang aku melihat Sasha dan memanggilnya

"Sha, tungguin." Dia Sasha sahabat yang sudah aku perkenalkan kepada kalian di bab kedua dalam cerita ini.

"Eh Rindu. Bareng siapa tadi?"

"Bareng mbak Rere."

"Tumben? Ayah kemana?"

Memang aku lebih sering diantar ayah karena tempat ayah mengajar melewati sekolahanku.

"Biasa Sha nganterin bunda, soalnya motornya rusak."

"Perasaan motor bunda kamu sering rusak Ri? Ganti aja kenapa?" Motor bunda sudah tua dan sering sekali keluar masuk bengkel.

"Ayah sudah menyarankan Sha, tapi bunda menolak karena itu pemberian kakek." Sasha hanya mengangguk-anggukan kepala. Aku menengok ke belakang berniat untuk melihat jam yang ada di pos satpam. Namun tidak sengaja mataku menangkap seorang anak lelaki yang berbadan tinggi. Dia tampan namun bukan karena itu aku melihatnya, dia memakai seragam yang berbeda denganku. Tapi aku rasa aku belum pernah melihat lelaki itu, siapa dia? Lantas aku pun mencolek bahu Sasha

"Sasha, itu siapa ya? Rindu kayak nggak pernah lihat?" Ini pertama kalinya aku melihat lelaki itu.

Setelah itu Sasha pun menengok ke belakang, dan dia malah senyum-senyum sendiri melihat anak itu.

RAZBLIUTO (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang