#5. Jalan

19 0 0
                                    

Jangan lupa vote comment dan share ya.

Selamat datang dan selamat menyelami dunia Gama dan Rindu

~ terima kasih untuk hari ini Gama Samudra ~

Semalam aku sudah memberi tau bunda dan ayah kalau aku mau jalan sebentar dan mereka membolehkanku pergi dengan catatan jangan pulang terlalu larut malam. Setelah itu aku langsung memberitahu Gama bahwa aku diperbolehkan dan aku juga bilang bahwa aku mau dan bisa.

Keesokan harinya.

Aku dan Gama sudah ada janji untuk keluar. Sejujurnya aku ingin dirumah dan menghabiskan waktu untuk menonton film kartun favoritku yaitu Spongebob Squarepants. Karena pada sore hari film itu tayang lebih lama.

Dengan rasa malas, aku memilih baju mana yang pantas untuk aku pakai hari ini. Pilihanku jatuh pada celana jeans dan kaos putih pendek serta jaket biru kesukaanku.

Sudah jam 3 sore namun aku tidak melihat batang hidung dari seorang Gama Samudra. Aku malas kalau disuruh menunggu seperti ini. Dan setelah menunggu lebih dari setengah jam akhirnya Gama sampai dia meminta maaf karena telat, katanya tadi ada urusan sebentar. Dia memakai kaos hitam polos dan celana cream, sangat cocok untuk Gama.

Kita naik sepeda mini karena tidak mungkin kita menggunakan montor karena belum cukup umur. Aku tidak tau Gama akan mengajakku kemana, aku hanya menurutinya saja. Kami jalan beriringan dan dia bercerita tentang segala hal selama perjalanan. Dari mulai hal penting sampai hal yang sangat tidak penting. Anehnya dia bertanya kepadaku kenapa langit warnanya biru. Aku tidak tahu dan aku tidak menjawab pertanyaan yang mungkin hampir semua orang tidak mengetahui. Dia konyol sore itu, tertawa dan menyebalkan.

Gama mengajakku ke kedai mas Ardi. Sebenarnya mas Ardi adalah pemilik kedai ini. Nama kedainya sendiri adalah kedai pelangi, baru saja dibangun ya mungkin sekitar 2 bulan yang lalu. Tempatnya strategis dan mudah untuk dicari. Ketika kedai ini pertama buka aku datang bersama Sasha, Meina dan Caca. Sejak itu kedai ini adalah langganan kami.

"Ayo Ri kita masuk." Ajaknya dan aku mengangguk.

Kami duduk di bangku paling pojok dekat jendela. Tempatnya tenang dan nyaman, dan di samping kami terdapat rak buku. Aku mengambil sebuah novel dan mulai membacanya. Ceritanya sangat menarik sehingga membuatku ingin membaca lembar demi lembar dalam buku ini. Aku ingin buku itu selesai hari ini juga. Tiba-tiba ada pelayan yang datang ke meja kami.

"Mau pesan apa mbak, mas?"

"Ri kamu mau pesan apa?" Tanya Gama kepadaku.

"Chocholate aja Ga." Aku memang suka sekali dengan coklat. Sebenarnya kita hidup harus belajar dari pahitnya coklat. Hidup tidak akan selalu manis teman.

"Chocholate 1, sama kopi 1 ya mbak."

"Baik mas. Ditunggu kurang lebih 10 menit."

Sambil menunggu pesanan aku membaca buku dan Gama pun ikut-ikutan membaca buku. Aku melihatnya tenang sekali, menurutku Gama adalah paket komplit untuk seorang anak laki-laki berusia 15 tahun. 

"Rindu?" Panggilnya pelan karena kedai sedang sepi. Tidak mungkin kan dia mau teriak-teriak seperti orang gila disini.

"Iya Ga?"

"Kamu suka membaca ya?" Aku memang suka membaca apalagi membaca cerita romantis di tanganku ini.

"Iya suka sekali. Soalnya kita bisa bermimpi menjadi tokoh utama dalam sebuah cerita." Jawabku sambil tertawa sebelum melanjutkan ucapanku
"Dan aku suka menjadi tokoh utama bahkan semua orang pun suka menjadi tokoh utama. Pasti kamu tidak suka ya?" Aku menunjuk kearahnya dan dia menurunkan jariku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 29, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RAZBLIUTO (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang