Selaksa segala tawa yang kita ramu semenjak itu, perlahan kamu membuat raguku menyata segala percaya. Mendengarkan segala tuturmu, dan senyum manismu yang selalu simpul disetiap malamku. Aku tahu, bahwa ini teramat singkat untuk saling merasakan getar renjana. Bahkan kita hanyalah dua insan yang belum bertatap muka. Namun, bukankah kita tidak memiliki hak akan hati kita sendiri?
Kita hanyalah dua hati yang dikendalikan oleh sang Mahasutradara dengan segala skenario paling luar biasa. Bahkan kita tak bisa menebak sebuah takdir, perihal pertemuan kita, masa depan kita, dan perjalanan kita. Kita tak pernah tahu, apakah engkau pelabuhan terakhirku atau hanya sekadar menjadi tempat singgahku saja.
Namun, percakapan singkat itu selalu saja membawaku dalam ketenangan. Meskipun hanya sesekali tertawa, terkadang hening, terkadang engkau bertingkah sangat konyol, atau kita yang menghabiskan waktu berdua untuk saling berkisah masalah hidup.
Apa kamu tahu? Sepanjang hariku ada yang selalu aku nantikan, yakni percakapan singkat kita ditengah malam meskipun hanya via suara tanpa tatap mata. Suaramu yang terkadang menggemaskan hhhhh seolah bebanku seharian lenyap begitu saja. Kamu pun selalu melakukan hal konyol yang membuatku tak henti-hentinya tertawa.
Apa kamu ingat, mama sempat menggedor pintu kamarku karena aku tertawa terlalu keras kan, ya itu juga karena ulahmu 😑. Sampai akhirnya aku meninggalkanmu sendiri, dan kamu pun terpaksa menikmati alunan musik itu sendirian sampai tertidur dan pagi hari ponselmu kehabisan daya wkwkk.
Aku rasa kamu adalah keajaiban yang dituliskan Tuhan dalam lembar kisah ku kali ini. Sosok penuh candu yang menenangkan segala raguku. Mungkin Tuhan merasa marah denganku yang begitu membenci sosok lelaki setelah kejadian menyedihkan beberapa bulan lalu. Sehingga dia mengingatkan kepadaku, bahwa tidak semua lelaki itu buruk. Dan melalui kamu, aku percaya bahwa masih ada sosok lelaki dengan kehangatannya yang luar biasa.
Aku tidak bisa merangkai terlalu banyak aksara jika itu tentangmu, karena kamu tertulis dalam aksara yang berbeda dengan segala larik cerita yang pernah aku tuliskan. Kamu adalah aksara kalbu yang hanya mampu terbaca oleh ketulusan, kasih sayang, dan keikhlasan.
Dan mulai malam itu, aku dan kamu menjadi satu candu yang tak pernah bisa terpisahkan. Meskipun nyatanya jarak masih belum terima kita disatukan. Namun percayalah, jarak tak sejahat itu bukan?, dia hanya ingin kita sedikit belajar untuk menghargai pertemuan kita kelak. Dia hanya ingin mengajarkan kita untuk menabung rindu sampai tiba saatnya kita bertemu
KAMU SEDANG MEMBACA
Kompas dan Lentera/Complate❤
RomanceKita adalah dua ketidakmungkinan yang disatukan dalam takdir semesta yang merayu jutaan bintang untuk saling membisikkan nama kita. Sebuah perjalanan yang akan aku tulis, adalah tentang kita dan segala canda tawa serta air mata.