Cerita Kita

26 5 0
                                    

Selaksa embun berjibaku diantara lorong dimensi waktu. Detik itu kembali berjalan seperti biasanya, meskipun malam-malam tempat kita saling bercerita sedikit menepi. Kita kembali sibuk dengan pekerjaan kita masing-masing. Kita? Kurasa hanya kamu...

Dan aku mulai sibuk menanam sabar. sabar menantimu, sabar menjaga hati, dan sabar mendoakanmu diantara sujud malamku. Hanya itu yang bisa aku lakukan sambil menanti kabarmu. Dengan sesekali aku menatap layar notivikasi, dan berharap namamu tertera mengirimkan secarik pesan seperti biasanya.

Aku tahu, harus ada yang di prioritaskan. Dan mungkin sekarang kamu sedang sibuk dengan segala pekerjaanmu, atau bahkan rasamu untukku sudah berkurang? Aku tak tahu, dan aku tak pernah memikirkanya. Karena sekarang yang menjadi prioritas ku adalah menunggumu seperti biasanya. Sedikit berceloteh, bercanda, dan kembali lelap oleh mimpi masing-masing.

Sebenarnya kita masih memiliki percakapan seperti biasanya,meskipun itu sangat ringan tak seperti biasanya. Namun satu yang ada dalam fikirku, kamu adalah lelaki dewasa dan pekerjaan adalah prioritas mu paling utama.

Aku hanya diam saat beberapa orang menanyakan kabarmu, aku hanya membalasnya dengan senyum simpul dengan harap mereka dapat mengartikannya bahwa kamu baik baik saja. Selebihnya, aku hanya menyerahkan semuanya kepada Tuhan.

Pasrah atas apa yang akan terjadi beberapa hari kedepan, dan mulai belajar ikhlas jika aku dan kamu harus dipisahkan kapanpun itu. Segalanya masih seperti biasanya, meskipun kamu tak lagi seperti dulu. Namun dari sini aku belajar paham, bahwa aku harus mampu memposisikan diri.

Apa kamu percaya, aku tidak pernah pergi dalam menantimu. Kamu tetap memiliki tempat yang sama dalam segala perjalanan hidup yang telah aku tuliskan. Kamu tetap menjadi candu meski dalam rindu yang tak kunjung temu

Dan akhirnya kamu telah kembali. Menjadi sosok yang begitu menggembirakan, sosok penuh canda yang begitu membahagiakan. Kamu telah kembali menjadi kompas yang sebelumnya. Dan itu artinya, tujuh purnama kita belum berakhir. Dan masih akan ada banyak purnama kedepan, semoga...

Kompas dan Lentera/Complate❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang