3. Brief Meeting.

110 22 2
                                    


Jangan lupa follow dulu ya. Juga votenya yang banyak. Aku butuh dukungan dari kalian semua.


.........

Langit kelabu menemani kota Seoul siang ini. Bukan hanya untuk dinginnya kota karna sehabis dilanda hujan. Namun sejuknya udara mampu membuat para manusia penghuni kota ini merasa nyaman. Waktu yang paling pas bagi mereka untuk beristirahat dalam menenangkan diri dari beban lelah selama seminggu penuh.

Apalagi hari ini adalah hari Minggu. Sebagian diantara mereka banyak yang enggan keluar rumah lantaran udaranya yang dingin. Tapi tidak dengan dua anak manusia yang ini. Dibanding dengan banyak orang yang memilih bergelut dengan selimut di cuaca dingin seperti ini. Lain halnya dengan Jungkook dan Taehyung.

Dua sahabat itu malah asik menikmati secangkir coklat panas dan caffucino hangat di dalam sebuah cafe yang biasanya tempat mereka bercengkrama dan menghabiskan banyak waktu hanya untuk mengisi kebosanan.

Yah, mungkin bagi mereka, cara ini sudah cukup mampu untuk membuat mereka menenangkan diri dikala beban masalah yang selama ini melanda mereka. Dan lihatlah dua orang itu malah asik mengobrol, ditengah jalanan yang sedang masa sejuk-sejuknya melingkup suasana kota Seoul.

" Wah, Daebak Hyung. Aku tak menyangka kau sejantan itu.. jadi kau menerima keputusan itu. Ah, aku jadi tak sabar melihat kau menikah nanti.." Jungkook berujar senang. Matanya berbinar ceria hingga sederet gigi kelincinya terlihat lantaran ia melengkungkan senyum.

Menyesap hangatnya caffucino dalam gelasnya, akhirnya iris hitam itu bergulir menatap Jungkook. Ia tersenyum tipis.

" Kau tak perlu sabar, Jungkook.. aku pastikan kau yang pertama mendapatkan undanganku.." ujar Taehyung tenang lalu menyandarkan tubuhnya di kursi.

Jungkook tertawa mendengarnya. Ia meletakan segelas coklat panasnya di atas meja, sembari memandang Taehyung. Jujur saja ia tak menyangka, jika si pemuda yang mulanya menolak mentah-mentah perjodohan ini. Kini terlihat bersemangat untuk menikah.

Ah, Jungkook jadi penasaran siapa calon istri, sahabatnya ini..

Namun dibalik senyum tipis Taehyung dan nada tenangnya, semua isi benaknya sebenarnya masih dipenuhi oleh keraguan. Penuh dengan kebimbangan dan sarat akan jalan kelabu yang membayangi langkahnya.

Taehyung sempat terdiam sebentar, pikirannya tiba-tiba terlempar kala dua hari yang lalu saat ia bertemu dengan gadis itu. Sebenarnya ia tidak menyalahkan takdir jika dia bertemu kembali dengan gadis dari masa lalunya itu.

Namun yang membuat ia benar-benar mau mengutuk takdir adalah mengapa takdir malah mempertemukan mereka dalam jalan perjodohan ini. Yang ia pertanyakan dalam benaknya adalah--

Mengapa dari jutaan gadis didunia ini, mengapa harus dia..

Mengapa takdir malah memilih gadis itu untuk dijodohkan dengannya..

Mengapa takdir malah ingin membuat keduanya jatuh kedalam lubang kegelapan yang sama untuk kedua kalinya..

Taehyung ragu..

Itu benar.. bukan karna ia tak bisa mencintai gadis itu. Juga bukan karna ia takut rasa bersalahnya akan membuat ia menjadi lemah. Namun semua yang ia rasakan ini adalah cikal bakal semua permasalahannya kini.

Ia tau, sekuat apapun ia mencoba untuk menepis keyataannya bahwa hatinya masih berlabuh pada satu hati yang telah lama hilang dari hidupnya. Namun itu tak berpengaruh sama sekali dalam setiap jengkal perasaannya yang tertanam sedalam mungkin dilubuk hatinya itu.

Waiting For Seven YearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang