Waiting For Seven Years

4. Solemn Promise.

Jangan lupa follow dulu ok. Vote and comentnya juga. Ditunggu antusias kalian readers..

Nanti ada perintah buat Diputar mulmednya, tapi itu nanti ya.. biar kena feelnya. So bacanya pelan-pelan ya. Soalnya ini part panjang banget.. 🙏🙏

Ada yang bilang jika sebenarnya cinta sejati itu tak akan pernah terganti. Sebagaimana manusia dilahirkan secara berpasangan, mereka yang ditakdirkan bersama adalah pelengkap hidup yang seharusnya bisa menemani dan saling mencintai sampai akhir nafas berhembus. Seharusnya yang Tzuyu terka seperti itulah gambaran impian hidupnya. Cukup sesederhana itu hidup bersama orang yang ia cintai, menikmati bagaimana jalannya kehidupan yang damai hingga menua bersama-sama.

Jujur, Tzuyu iri ketika melihat bagaimana akurnya kedua orangtuanya. Bagaimana mereka menjalani hidup susah senangnya bersama-sama. Bagaimana cinta tulus kedua orangtuanya dapat membimbing mereka hingga hidup sejauh ini untuk membina rumah tangga dan menua bersama. Tzuyu terkadang sungguh senang memiliki kedua orang tua yang menyayanginya.

Tapi disaat itu juga ia merasa miris. Miris dengan hatinya. Miris dengan kisah cintanya. Miris dengan dirinya sendiri dan kebodohannya. Tzuyu merasa miris ketika kenyataan kembali menamparnya keras, menjadikan dirinya pribadi yang merasa tak beruntung, menjadikan ia pribadi yang sebelumnya selalu berharap punya kisah bahagia seperti kedua orang tuanya yang selalu bersama, kini tampak seperti orang bodoh yang bahkan kehilangan cintanya.

Hei, perlu kalian tau jika Tzuyu pernah begitu percaya pada cinta. Begitu memuja dia yang ia anggap bisa menjadikan dirinya insan paling bahagia. Begitu mencintai apa yang ia berikan dengan semua ketulusan yang ia punya.

Tapi semua harapannya pupus disaat lagi-lagi masa lalu kembali menolaknya. Lagi dan lagi menyakiti dirinya. Tzuyu pikir ini akan menjadi awal baru hidupnya kala kehadiran pria itu kembali dalam hidupnya sebagaimana masa lalu itulah yang membuatnya hingga menjadikan hatinya hancur tak bersisa seperti saat ini.

Tzuyu memang pernah berharap mempunyai kisah hidup seromantis kisah-kisah dalam novel. Begitu seseorang bertemu dengan sang pemeran utama, lalu mereka diuji bersama-sama dan berakhir bahagia. Bukankah semua itu sangat menyenangkan.

Tapi baginya sendiri, Tzuyu sama sekali tak memiliki apapun untuk merubah hidupnya seperti kisah romansa para anak manusia dalam novel itu. Ckck.. jangankan kisah romantis, hidup bahagia saja, Tzuyu tak tau bisa mendapatkannya atau tidak kedepannya jika begini.

Ayolah, jangan bodoh dan jangan terpengaruh dengan cerita kisah romantis seperti itu. Bullshit.. baginya semua kisah romansa dalam novel-novel itu adalah kebohongan. Mungkin sebagian orang memang memiliki kisah itu. Tapi sayangnya kenyataan dalam kehidupan nyata, terkadang tak seindah apa yang mereka bayangkan. Bagi Tzuyu sendiri bahkan mungkin takkan pernah ada kisah romansa seperti itu dalam hidupnya.