13

4.1K 485 23
                                    

Jennie seketika bungkam pertanyaan dari kakaknya itu.

" Jen kenapa diam" panggil lisa yang tidak mendapatkan respon.

Jennie pun tersadar dari lamunannya.

" Ahh iya kenapa? Kak lis nanya apa tadi"

Lisa sedikit menghela nafasnya, dia pun mendekati jennie. Kedua tangannya terangkat memegang bahu adiknya itu, menatap lekat lekat mata kucing yang sedang menatap balik kepadanya.

" Apa kau menyukai diriku jen" tanya lisa lagi.

" Kenapa kakak nanya begitu?" Balas jennie ragu.

Lisa sedikit menggeram mengingat bagaimana mudahnya jimin menuduh adiknya menyukai dirinya. Karena semua itu hal yang tidak mungkin, mengingat mereka berdua sama sama perempuan,dan lisa sama sekali tidak pernah terpikir mempunyai pasangan perempuan.

" Seseorang menuduh mu" ucap lisa.

Mendengar itu jennie menurunkan kedua tangan lisa dari bahu dan menggenggam nya.

" Kakak" lirih jennie yang menunduk takut.

" Udahh jangan terlalu dipikirkan jen karena kakak yakin itu tidak benar kan, masa iya kamu menyukai perempuan hahaha" ucap lisa terkekeh.

Seketika jennie melepas genggamannya, hatinya tiba tiba perih. Ucapan lisa tadi otomatis sebuah penolakan kepadanya.

" Jennie permisi dulu" ucap nya, dengan cepat dia pergi ke kamar mandi sembari menyembunyikan air matanya.

Melihat kepergian jennie, lisa sedikit bingung apa dia melakukan kesalahan.

.

.


.


.


Malam telah tiba, lisa sedari tadi memperhatikan kucingnya alias jennie sedang berdiri di dekat jendela menatap ke arah luar.

Entah lisa merasa setelah kejadian tadi jennie tidak banyak bicara seperti biasanya, dan selalu melamun. Sesekali lisa dapat melihat air mata jennie terjatuh namun dengan cepat dia menghapus dan menyembukan nya.

" Kamu tidak apa apa jen" tanya lisa yang terduduk di ranjang.


Namun jennie tidak merespon, dia masih menatap kosong ke arah luar jendela. Karena khawatir lisa pun menghampiri jennie dan mengelus bulu halus kucingnya.

Jennie sedikit menengok lisa, namun dengan cepat dia kembali berpaling.

" Kamu kenapa jen" tanya lisa, tangannya senantiasa mengelus jennie.


" Kenapa apa kak" tanya jennie balik namun masih tak menatap kakaknya.


Lisa menahan kesabarannya, mungkin jennie sedang tidak mood sekarang, pikirnya.

" Apa yang kamu liat di luar jen, di sana kan gelap" tanya lisa, dia melihat di luar sana tidak ada hal yang spesial, bintang pun tak ada karena sedang mendung.

" Menunggu pangeran ku" balas jennie, air matanya tiba tiba kembali lolos.


Melihat itu lisa merengkuh jennie dan memeluk kucingnya.

" Maaf kan kakak jen, aku belum bisa menemukan pangeran mu dan membuat mu belum bisa sembuh total" ucap lisa " jangan nangis jen, aku gak bisa liat kamu kayak gini. Kakak janji secepatnya nemuin pangeran mu agar kamu kembali normal" lanjutnya lagi sembari mengeratkan pelukannya dan mengecup kedua kelopak mata kucing yang tengah menangis itu.

Jenlisa // Dongeng (siluman kucing😼)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang