"hyura, liat guanlin ga?" tanya chenle yang tampak bingung.
"engga, emang kenapa?" tanyaku sambil menggeleng pelan.
"ahh dia tu ga muncul dari tadi, hilang" jawab chenle panik.
tumben, biasanya guanlin selalu muncul di tiap sudut sekolah, dimana-mana pasti ada dia. tapi sekarang kenapa chenle bilang dia hilang? emangnya kemana dia?
"telfonin aja coba" ujarku memberi saran.
"udah tapi ga diangkat" jawab anak berambut coklat keemasan itu cemas.
"tanyain aja ke kelasnya, kali aja ga masuk" ucapku.
"ahh kenapa ga kepikiran" ucap chenle sambil menepuk pelan jidatnya. "gue cabut dulu" ujarnya yang langsung berlari ke arah yang berlawanan.
aku mengangguk pelan. akupun juga sedang mencari lami yang dari tadi tak kunjung kembali dari toilet, memangnya selama itu? aku berfikir apa aku duluan aja jalan ke kantin, toh lami nanti juga pasti akan menyusul.
aku berhenti ditengah-tengah perjalanan, sepertinya ponselku berdering, aku mengeluarkan ponselku dari saku rok sekolah. ada satu pesan dari lami. "ra, kamu duluan deh ke kantinnya, kayaknya aku agak lama nih, sorry hehe" ketiknya. oke, tanpa dia suruhpun aku juga akan ke kantin duluan. tapi gapapa seenggaknya dia memberi kabar, tidak seperti guanlin yang membuat chenle panik.
brukk...
seseorang menghantam tubuhku dari belakang, membuatku jatuh terpental ke salah satu genangan air disudut koridor. "m-maaf" katanya sambil membungkukkan badan lalu lanjut berlari, sepertinya ia sedang terburu-buru atau apalah itu, masalahnya yang penting seragamku kotor sekarang.
hei? tidak adakah yang bisa menolongku disini? yap, siswa-siswa disekolahku memang dikenal sangat cuek, bahkan saat aku jatuh seperti ini saja tak ada satu orangpun yang peduli atau datang menolong.
ahh sudahlah, sepertinya aku harus ke toilet untuk membersihkan seragamku, untung saja aku selalu menyimpan baju cadangan di loker.
—•••—
baiklah, sepertinya siswa-siswa disini sudah mulai sadar dengan seragamku yang kotor, mereka mulai memperhatikanku secara terang-terangan.
aku berjalan menuju toilet dengan membawa satu paperbag yang berisi seragam cadangan yang baru saja ku ambil dari loker.
tapi tiba-tiba langkahku terhenti, aku seperti melihat seseorang yang ku kenal di depan pintu auditorium. aku berjalan mendekat, ya tentu saja, toh aku juga akan lewat sana untuk ke toilet. tunggu, bukankah itu lami dan— guanlin?
sedang apa mereka disana? berduaan seperti—orang pacaran? oke perasaanku mulai tidak enak. aku mencoba menguatkan diri untuk melewati mereka, berpura-pura tidak melihat. ku percepat langkahku dan—
"hyura? seragam kamu kenapa?" ucap lami lalu mendekat kepadaku, disaat aku ingin melewati mereka begitu saja, dia malah menyapa dan menghampiriku.
"ahh itu, tadi ga sengaja jatuh" ucapku.
"mau aku temanin ke toilet?" tawarnya.
"ehm ga usah deh gapapa, eh tapi kalian berdua ngapain deh disini?" tanyaku penasaran.
"oh? eng..g-gini jadi s-sebenarnya—"
"kita pacaran, baru aja" ucap guanlin memotong ucapan lami yang terbata, berjalan mendekat dan—merangkul sahabatku itu.
jleb...
KAMU SEDANG MEMBACA
Labyrinth | Park Jisung
Fanfictionᴜɴɪᴠᴇʀꜱᴇ ᴀɴᴅ ᴀʟʟ ᴛʜᴇ ᴄᴏᴍᴘʟᴇxɪᴛʏ ɪɴ ɪᴛ ©peachylucy