"ra" panggil lami sambil menyuap sesendok nasi ke dalam mulutnya. ya, ini sedang jam makan siang dan lami juga tidak sedang bersama guanlin sekarang karena guanlin latihan basket untuk pekan olahraga sekolah.
"hm?" sahutku.
"tadi pagi aku liat kamu jalan berdua sama jisung dikoridor, kalian sejak kapan deketnya?" tanya lami yang membuatku sedikit tercekat.
"ah? hm u-udah lama sih s-sebenernya. tapi ya ga deket-deket amat lah cuma share-share info olimpiade gitu" ucapku sedikit terbata.
"kamu kan tau, aku sama jisung udah lama jadi partner olimp" sambungku, mencoba meyakinkan lami.yap, memang aku dan jisung sudah lama menjadi partner osn matematika dan sains, kira-kira sejak kami smp. tapi kami tidak pernah jalan berdua atau bahkan mengobrol santai. jadi, ya wajar saja terlihat agak aneh saat kami tiba-tiba dekat.
lami mengangguk tanda paham lalu menyuap sesendok nasi lagi ke dalam mulutnya. "tapi kalian cocok si, kenapa ga pacaran?" ucapnya santai lalu menatapku.
aku yang mendengar pertanyaan lami barusan tiba-tiba tersedak, lalu buru-buru mengambil minum. "eh ra? kamu gapapa?" tanyanya panik.
aku melambaikan tangan ke arahnya, "gapapa-gapapa, lagian kamu si, aku sama jisung itu cuma temenan doang, ga pake suka-sukaan" ucapku.
lami terkekeh pelan, cantik. membuatku sangat iri melihatnya, "hati-hati loh, ntar suka" katanya. "aku sama guanlin dulu juga gitu, awalnya temenan, eh lama-lama kebawa perasaan" sambung lami sambil senyam-senyum sendiri.
aku terdiam, tak menggubris ucapan lami barusan, masih sakit rasanya jika mengingat bahwa lami dan guanlin sekarang berpacaran.
tak lama setelah itu ada seseorang yang datang menghampiri kami berdua, "lami" ucapnya lalu merangkul bahu gadis cantik bersurai hitam sebahu di depanku itu. "loh? katanya latihan basket?" ujar lami heran kepada laki-laki yang tengah merangkul bahunya itu. tebak siapa?
yap, siapa lagi kalau bukan lai guanlin, pacarnya.
"pelatihnya ga datang, katanya sih ada urusan" ucap guanlin sembari tersenyum ke arah lami.
aku hanya diam melihat interaksi dua insan didepanku ini. hey? tidakkah kalian melihat ada satu orang lagi yang diam-diam tengah hancur hatinya disini?
"ck bucin" cibirku.
"dih? iri lo?" jawab guanlin.
mendengar ucapan guanlin barusan, aku hanya merotasikan bola mataku malas dan mencoba menjaga ekspresi agar tidak mencurigakan di depan mereka. "lami, balik kelas yuk?" ajakku pada lami. lami tampak diam sejenak lalu menoleh ke arah guanlin, seperti mengisyaratkan bahwa dia masih ingin disini, aku membuang nafas kasar "yaudah deh, aku duluan ya lami" ucapku, lalu melambaikan tangan kananku padanya dan berjalan keluar area kantin.
iya, gue iri kenapa emang?
—•••—
"hyura!" panggil seseorang dari belakangku.
aku menoleh dan melihat jisung dengan helm fullface dan motor sport hitam andalannya, "mau pulang bareng ga?" tawarnya sambil membuka kaca helm.
aku menggeleng, "ga ah, pegel naik motor gituan, lagian gue juga mau mampir ke toko buku dulu" ucapku menolak tawaran jisung.
"yaudah, ayo gue anterin" katanya.
aku tetap menolak tawaran jisung, "gausah, biar gue naik bis aja" tolakku.
jisung merotasikan bola matanya malas, "yaudah deh, duluan" ucapnya lalu menggas motornya, melaju hingga menghilang dari hadapanku.
rencaku setelah pulang sekolah memang mampir ke toko buku dulu sebentar untuk mencari beberapa filsafat, dan juga dirumah pasti tidak ada orang karena ibuku sedang ada tugas diluar kota, mengurus beberapa kasus pejabat, dan ayahku sudah beberapa tahun belakangan sedang bertugas di jeju karna tuntutan pekerjaan.
memiliki ibu seorang pengacara dan ayah seorang dokter bedah ada ga enaknya juga, mereka sama-sama sibuk.
—•••—
aku sedang berdiri disisi halte bus yang jaraknya tak jauh dari sekolahku, menunggu bus yang tak kunjung datang, bahkan aku sudah menunggu disini sejak 20 menit yang lalu.
karena pegal berdiri, aku memutuskan untuk duduk dibangku halte dan mengeluarkan airpods yang ku simpan di saku rok, lalu menyetel lagu kesukaanku flaming hot cheetos-clairo.
sekitar 8 menit setelahnya, bus yang ku tunggu sejak 28 menit yang lalu akhirnya muncul juga, bergegas aku masuk dan menempelkan kartu transit multifungsiku di tiang dekat kursi pengemudi.
sekarang pukul 5 sore, jarak dari halte tempatku menaiki bus ke toko buku han tidak terlalu jauh, mungkin aku akan sampai sekitar 15 menit lagi.
•
•
•
•
—tbcHai? Gimana? Makasih udah baca part ini^_^ tapi boleh dong? Tinggalin votmentnya? Heheh
GOMAWOO🙏🏻❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Labyrinth | Park Jisung
Фанфикᴜɴɪᴠᴇʀꜱᴇ ᴀɴᴅ ᴀʟʟ ᴛʜᴇ ᴄᴏᴍᴘʟᴇxɪᴛʏ ɪɴ ɪᴛ ©peachylucy