part 1

26 14 4
                                    

"Aaaaaa..."

Jderrr..

"Papaaa..."

Suara teriakan histeris mengema dari dalam kamar hingga sampai terdengar dari luar yang membuat semua penghuni rumah berbondong - bondong menuju ketempat asal suara tersebut.

"Sakit"

"Jangan bunuh aku"

"Pergi jangan mendekat"

"Sayang buka pintunya ini papa tasya"triak andre papa tasya sebari mengetuk pintu kamar dengan bruntal, karna dipikirannya saat ini hanyalah putri kesayangannya yang kini tengah ketakutan.

"Tuan ini kunci duplikat kamar non tasya"ucap bi inah pembantu di kediaman keluarga delson.

Ceklekk

Seluruh pasang mata melihat kearah sudut kamar dimana ada seorang gadis sedang meringkuk dalam keadaan yang tak bisa dibilang baik - baik saja. Rambut acak - acakan, bahunya bergetar karna ketakutan sebari terisak dan menahan rasa sakit disekujur tubuhnya walaupun sebenarnya tidak ada luka sedikitpun tapi rasanya terasa nyata.

Andre pun langsung berlari menuju kearah putrinya dan langsung memeluk putri kesayangannya guna menenangkannya.

"Papa tolong tasya"

"Sayang kamu tenang ya ada papa disini"bisik andre

"Papa dia mau bunuh tasya dia jahat tasya benci dia"tasya terus saja merancau dan andre terus menenangkan putrinya supaya lebih tenang.

Andre tak kuasa membendung air matanya lagi melihat kondisi putrinya yang tersiksa karna fobia yang diderita oleh putrinya. Bahkan jika bisa andre akan menukar penderitaan putrinya padanya agar dirinya saja yang merasakan sakitnya jangan putrinya yang harusnya menikmati masa remajanya untuk bermain dengan teman - temannya dan belajar dengan normal tanpa ada rasa takut jika hujan turun waktu berangkat atau pulang sekolah.

Andre akan membayar berapapun itu untuk kesembuhan putrinya. Kalaupun nanti ia harus hidup miskin sekalipun yang penting putrinya bisa sembuh. Karna baginya harta tak lebih penting dari putrinya, harta bisa dicari kapan saja akan tetapi putrinya adalah harta yang paling berharga yang dia punya.

"Sayang sekarang kamu istirahat ya"titah andre.

"Tapi tasya gak bisa tidur pah! Tasya takut untuk sekedar mejemin mata karna gelap. Tapi tasya juga letih dan ngantuk"keluh tasya yang membuat dada andre sakit bagai ditikam seribu belati mendengar keluh kesah putrinya.

"Gimana kalo tasya minum obat tidur aja hari ini?"saran andre walau sebenarnya ia khawatir putrinya akan ketergantungan dengan obat tidur dan membuat kesehatannya memburuk.

"Tapi tasya takut mimpi buruk lagi yah"keluh tasya.

"Malam ini papa nemenin princess papa yang cantik ini tidur jadi nanti kalo princess takut ada papa yang nemenin princess ok"tutur andre sebari mengusap lembut puncak kepala putrinya.

"Yaudah tasya minum obat dulu"putus tasya.

Setelah minum obat tidur beberapa menit kemudian tasya sudah terlelap didalam dekapan papanya.

"Good night princess papa semoga mimpi indah"ujar andre seraya mencium kening putrinya dan ikut terlelap bersamanya.
      
                                ***

Suara kicauan burung yang bersahutan menyambut sang surya mulai muncul menampakkan cahaya terangnya mengusir kegelapan.

Pagi yang cerah akan tetapi tak secerah pagi seorang Anastasya Delson yang kini masih terbaring ditempat tidurnya dengan keringat dingin yang terus bercucuran hingga membuat baju tidur yang ia gunakan basah karna keringat. Bibirnya terus merancau tak jelas hingga membuat tidur andre terusik.

Takdir CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang