Andre yang menerima kabar bahagia dari sahabat putrinya pun tak henti - hentinya menyungging senyum hingga membuat karyawannya terheran karena tak biasanya bosnya tersenyum lebar seperti itu padahal biasanya slalu menampilkan muka datar tanpa ekspresi tapi sekarang didepan mereka bosnya sedang tersenyum lebar.
Bahkan ada yang mengira bosnya sedang kesurupan makanya senyum - senyum terus tapi mereka hanya bisa membatin dari pada harus kehilangan perkerjaan hanya karena sala ngomong.
Andre langsung melajukan mobilnya menuju ke sekolah putrinya. Tak butuh waktu banyak ia sudah sampai di parkiran sekolah kusus petinggi sekolah. Kedatangannya sontak membuat seluruh warga sekolah menatapnya terkejut. Karena seorang pemilik sekolah ini sedang berlarian menuju ke arah uks. Ketampananya yang tak luntur meski termakan usia membuat para siswi dan guru wanita disana terkagum - kagum.
"Hosh hosh hosh tasya akhirnya kamu bisa tidur nak papa seneng liatnya"ucap andre sebari mengelus puncak kepala putrinya dengan sayang tanpa sadar air matanya sudah mengalir deras membasahi pipinya.
"Bagaimana ceritanya tasya bisa tertidur?"tanya andre seraya mengusap air matanya.
"Tadi waktu saya ke uks saya denger ada yang teriak - teriak didalam jadi saya hampiri lalu tiba - tiba dia langsung meluk saya sambil merancau tak jelas kemudian saya nenangin dia sambil saya usap - usap puncak kepala dan punggungnya lalu dia mulai tenang dan tertidur"jelas kevin.
"Makasih nak kamu bisa buat putri saya tertidur bahkan sangat pulas"ujar andre.
"Kalo boleh saya tau kenapa om dan sababatnya tasya seneng banget ngeliat tasya tertidur?"tanya zaki bingung.
"Itu karna tasya menderita insomnia akut sehingga bila dia ingin terlelap ia harus minum obat tidur dulu"jelas andre.
Tak terasa hari mulai sore dan tasya pun terbangun dari tidur lelapnya.
"Sayang akhirnya kamu udah bangun nak"ujar andre.
"Ap..apa ak..ku ti..tidur tasya ti..tidur pa i..ni bu..bukan mim..mimpikan"tanya tasya terbata - bata sekaligus kaget mengetahui bahwa ia bisa terlelap tanpa obat tidur.
"Iya sayang ini nyata bukan mimpi bahkan kamu tertidur tanpa bermimpi buruk ini semua berkat kevin"jelas andre.
"Kevin siapa?"tanya tasya bingung pasalnya ia tak mengenal yang namanya kevin.
"Gue kevin"sapa kevin
"Tanks lo udah buat gue bisa tidur tenang, gue gak nyangka bisa tidur sampai pulas seperti tadi. Kenalin gue natasya delson lo bisa panggil gue tasya"tanya pun mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan kevin namun siapa sangka kevin menyambut uluran tangan tasya.
"Ini asli gue bisa nyentuh dia"batin kevin.
"Entah kenapa gue berfikir kalo dengan adanya lo gue bisa tertidur nyenyak, apa gue boleh minta tolong bantuin gue agar bisa terlelap walau hanya disekolah"mohon tasya sontak membuat semua orang menatap kevin seolah - olah mengharap kata 'ya' keluar dari mulutnya.
"Oke deh kalo emang gue bisa membantu"putus kevin.
"Makasih sekarang kita temen"ujar tasya sambil mengulurkan jari kelingkingnya ke Kevin.
"Iya temen"jawab Kevin sembari mengaitkan jari kelingkingnya ke jari Tasya.
"Mending sekarang kita pulang udah sore"timpal dinda dan diangguki oleh semua orang.
Sesampainya di rumah Tasya tak henti - hentinya menyungging senyum.
"Akhirnya gue bisa ngerasain yang namanya tidur tenang tanpa dihantui dengan mimpi - mimpi buruk sialan itu. Gue masih gak nyangka bisa terlelap, gue harus mastiin kalo bener karna ada Kevin gue bisa tidur"batin Tasya.
Sedangkan disisi lain seorang pria tengah berdiri di tepi balkon kamarnya menatap indahnya malam yang dipenuhi dengan gemerlap bintang - bintang menyinari kegelapan malam. Ia terus memandang ciptaan tuhan yang indah bersinar terang dengan pikirannya yang entah berkelana kemana.
Banyak pertanyaan - pertanyaan yang tersimpan dibenaknya. Sulit dipercaya akan tetapi ia melihat sendiri kenyataannya. Pikirannya berusaha mengelak akan tetapi hati dan dirinya sendiri tak bisa menolak itu. Ia bimbang hati dan pikirannya tak bisa sejalan dengan keinginannya. Semua sungguh terasa sangat membingungkan baginya karna semua kenyataan yang ada diluar nalarnya sendiri. Ia slalu berpikir apa ini adalah sebuah keajaiban atau hanya kebetulan semata.
"Kenapa saat gue meluk tasya gue gak ngerasain mual ataupun pusing malah terasa nyaman buat gue berbeda kalo gue deket sama cewek lain, dipegang aja udah buat gue mau pinsan lah ini gue malah meluk dia. Gila sumpah ini diluar nalar gue, apa tadi sebuah keajaiban atau mungkin hanya kebetulan aja karna tadi gue khawatir trus reflek meluk dia jadi gak mikirin phobia gue. Tapi kalaupun reflek kenapa saat gue megang tangannya waktu dia tidur sama nyambut uluran tangan dia waktu ngajak kenalan kok gue biasa - biasa aja gak kek biasanya"guman kevin yang terus memikirkan kejadian tadi saat di uks sekolah.
"Sungguh aneh rasanya tapi kalo sama dia gue ngarasa normal kayak anak - anak lainnya tanpa dihantui rasa takut kalo dideket dia. Arrggg gue pusing mending gue tidur aja dari pada teeus mikirin dia malah buat gue tambah pusing, biarlah semua berjalan dengan semestinya gue tinggal jalanin aja"kevin yang frustasi karena memikirkan kejadian tadi di uks akhirnya beranjak dari balkon menuju kasur kesayangannya yang sudah menantinya sedari tadi.
Keesokan harinya seperti biasa suasana kantin slalu ramai dipadati oleh para murid yang akan mengisi perutnya yang demo sedari tadi. Tetapi kali ini berbeda dengan tasya yang malah berjalan berlawanan arah dengan kawan - kawannya menuju ke kelas XII IPA 2 tak menghiraukan tatapan dan cibiran semua orang tentangnya.
"Eh ada kuntilanak dikelas kita guys"teriak siska yang membuat mereka kini menjadi pusat perhatian sedangkan tasya hanya menatapnya datar tanpa minat.
"Ngapain lo kesini?"tanya siska.
"Kevin"jawab tasya singkat yang membuat kevin memandang kearahnya.
"Hei lo jangan ganjen ya sama cowok gue, lo itu bukan tipe kevin jadi mending lo pergi aja deh dari sini ngrusak pemandangan tau gak"usir siska.
"Gue gak peduli"tekan tasya lalu menrobos masuk dan menghampiri kevin yang duduk dibangku paling belakang Pojok.
"Nih buat lo sekarang temenin gue tidur"kata tasya memberikan kotak makan yang sudah ia siapkan tadi pagi sambil duduk disebelah kevin menelungkupkan wajahnya diatas meja.
"Eh bentar lo gak makan dulu"tanya kevin.
"Gue butuh tidur bukan makan, mending lo usap kepala gue biar gue bisa tidur"ujar tasya dan kevin pun menuruti permintaannya.
Tangan kevin terus mengusap lembut puncak kepala tasya hingga tasya terlelap. Ia terus memandangi wajah tasya yang cantik hanya saya kantung panda yang menghitam di area matanya yang membuat semua orang memandangnya horor. Seperti ada desiran - desiran yang membuat jantungnya berdetak kencang sekaligus nyaman.
"Woi biasa aja mandanginya serius amat suka lo ya sama tasya"teriak daffa yang membuat lamunannya buyar.
"Jangan teriak bisa gak ganggu tasya lagi tidur aja. Lagian mana mungkin gue suka sama dia kita aja baru kenal kemarin. Lagian gue cuma kasian liat dia udah berapa hari dia gak tidur sampai kantung matanya yang menghitam keliatan jelas banget"jelas kevin.
"Iya gue juga iba kalo liat dia, tapi vin lo ngrasa ada yang aneh gak sama kalian berdua?"tanya zaki yang membuat kevin mengernyitkan dahinya bingung.
"Aneh gimana?"tanya kevin balik.
"Coba deh lo pikir tasya yang katanya kena insomnia akut bisa dengan mudahnya tertidur pulas hanya dengan usapan tangan lo. Sedangkan lo sendiri yang punya pobia sama cewek, tapi liat sekarang lo gak bereaksi sama sekali nyentuh tasya"jelas zaki.
"Kemarin gue juga mikir gitu apa mungkin ini kebetulan kali"kata kevin.
"Mungkin aja kalian jodoh"celetuk daffa.
Saat kevin ingin menjawab celetukan dari daffa tiba - tiba siska and the genk menggebrak meja tempat tasya yang tengah tertidur. Sontak hal itu membuat tasya terbangun dan kevin serta sahabatnya geram karna tingkah siska yang mengganggu tidur tasya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta
General FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ❕ Terima kasih bagi reader's setia takdir cinta jangan lupa vote dan tinggalkan Krisan ke kolom komentar ✨ Happy reading guys 😍 Kehidupan seorang Anastasya Delson yang menderita nyctophobia, ombrophobia, dan insomnia sec...