Bulan yang bersinar terang dan taburan bintang yang menghiasi langit malam menyinari kegelapan malam. Angin malam yang berhembus kencang sampai menembus ketulang tak membuat seorang Kevin Angkasa beranjak dari balkon tempat ia berdiri menatap langit yang menyuguhkan keindahan dimalam hari.
Hingga tepukan dibahunya yang membuat ia tersadar lalu berbalik menatap pria paruh baya yang tadi menepuk bahunya telah berdiri didepannya. Sang ayah Danu Angkasa yang masih terlihat muda walau sudah berumur kini tersenyum kearahnya.
"Ada apa yah?"tanya kevin.
"Ayah sudah mendaftarkanmu di DHS jadi mulai besok kau bisa sekolah disana"ujar danu.
"Bukankah ayah tau aku memiliki fobia terhadap perempuan, lalu bagaimana bisa aku sekolah dengan tenang jika disekelilingku ada banyak perempuan"tegas kevin.
"Nak ayah tau itu tapi kamu harus belajar berinteraksi dengan dunia luar tidak hanya didalam rumah saja. Kamu harus berusaha melawan fobiamu itu,disana juga ada zaki dan daffa mereka akan membantumu untuk menghindari para perempuan yang mendekatimu. Ayah juga sudah meminta agar kamu satu kelas dengan mereka"tutur danu.
"Kamu maukan?"tanya danu.
"Hm oke deh"putus kevin.
"Makasih boy sekarang kamu tidur besok adalah hari pertamamu kesekolah setelah sekian lama. Selamat malam"titah danu seraya menepuk bahu kevin lalu beranjak keluar dari kamar.
"Malam"jawab kevin.
"Semoga ini adalah keputusan yang tepat. Kuharap besok bukanlah hari yang buruk dan mengerikan bagiku. Lebih baik aku segera tidur agar besok tak kesiangan"guman kevin.
Berbeda dengan kevin tasya hanya bisa melamun memikirkan cara bagaimana ia bisa terlelap tanpa harus meminum obat tidur. Rasa kantuk yang terus menyerangnya tapi ia tak mampu untuk terlelap walau hanya semenit, sungguh ini sangat menyiksanya.
Berulang kali kevin menghembuskan nafasnya kasar upaya menghilangkan rasa gugupnya ia berjalan mencari ruang kepala sekolah. Diperjalanan banyak pasang mata yang menatapnya kagum dan penasaran karna mereka baru pertama kali melihatnya. Hingga ia sampai didepan pintu ruangan kepala sekolah."Permisi pak saya siswa baru"sapa kevin.
"Kamu kevin angkasa kan"tanya ethan delson selaku kepala sekolah DHS.
"Benar pak"jawab kevin.
"Kamu berada dikelas XII IPA 2"tunjuk kepsek.
"Terima kasih pak saya pamit ke kelas dulu"ijin kevin.
"Sama - sama"jawab kepsek.
Kevin pun berjalan menuju kelasnya dengan santai karna koridor telah sepi jadi ia tak perlu khawatir akan bersentuhan dengan perempuan yang membuatnya mual bahkan pingsan. Sesampainya di kelas ia langsung mengetuk pintunya.
"Permisi pak saya siswa baru"sapa kevin.
"Masuk perkenalkan namamu"pinta guru didepannya.
"Nama saya kevin angkasa"ucap kevin singkat.
"Perkenalkan nama saya pak heru saya mengajar mapel fisika sekaligus wali kelas kamu. Apakah ada yang ditanyakan?"tanya pak heru.
"Kamu pindahan dari mana?"tanya siska salah satu siswi paling centil dikelas IPA 2.
"Home schooling"jawab kevin.
"Baik kevin kamu boleh duduk di belakang zaki dan daffa angkat tangan"tunjuk pak heru lalu zaki dan daffa mengangkat tangannya.
Setelah kevin duduk dibangkunya pelajaran pun dimulai hingga tak terasa jam pelajaran telah usai semua siswa siswi pergi menuju kantin.
"Akhirnya kita bisa kumpul lagi udah lama kita gak kumpul - kumpul kek gini habisnya lo diajakin keluar susahnya minta ampun"crocos zaki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta
General FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ❕ Terima kasih bagi reader's setia takdir cinta jangan lupa vote dan tinggalkan Krisan ke kolom komentar ✨ Happy reading guys 😍 Kehidupan seorang Anastasya Delson yang menderita nyctophobia, ombrophobia, dan insomnia sec...