Follow My Heart? (Raesun's Phrase)

39 5 0
                                    

Saat itu saja, Raesun sudah berada di tempat lainnya.

"Ini... Di istana Flame Clan. Aku sangat merindukan istana ini." -Raesun-

"Hah... Seandainya saja aku tahu kenapa aku seperti ini. Aku tidak perlu melakukan ini." -Raesun-

"Aku sangat merindukan hal semacam ini. Duduk bersama Ratu Frelluna dan juga... Semua kejadian yang pernah terjadi." -Raesun-

"Tapi kenapa sekarang aku melupakannya? Ini menyedihkan. Jika saja aku menemukan seseorang yang telah membuatku seperti ini, aku benar-benar akan membalasnya." -Raesun-

Saat itu saja, Raesun melihat bayangannya sendiri sedang duduk di kursi singgasana istana Flame Clan.

"Itu... Aku? *melihat ke arah bayangan itu*" -Raesun-

Dan kemudian, Raesun melihat semua kejadiannya...

"Raesun... Kau akan menjadi Empress Flame Clan mendahului teman-temanmu yang lain." -Frelluna-

"Kenapa harus mendahului mereka dulu, yang mulia? Bukankah Jimin juga akan menjadi Emperor Flame Clan?" -Raesun-

"Ya... Jimin juga akan menjadi Emperor Flame Clan. Tapi kau lebih dulu, setelah itu baru dia." -Frelluna-

"Baik, yang mulia. Mungkin ini akan menjadi sangat sulit bagiku." -Raesun-

"Raesun... Kau tidak perlu beranggapan seperti itu. Sesulit apapun dirimu, kau pasti bisa melakukannya. Ikuti kata hatimu." -Frelluna-

"Mengikuti... Kata hatiku?" -Raesun-

"Iya... Kalau kau mengikuti kata hatimu, kau pasti bisa melakukannya." -Frelluna-

"Akan kulakukan itu, yang mulia." -Raesun-

"Menurutku menjadi seorang Empress Flame Clan itu tidak terlalu sulit jika kau sudah membiasakannya." -Frelluna-

"Tapi aku belum terbiasa melakukan ini, yang mulia." -Raesun-

"Nanti kau juga akan terbiasa, Raesun." -Frelluna-

"Oh ya, kapan aku akan menjadi Empress Flame Clan, yang mulia?" -Raesun-

"Secepatnya..." -Frelluna-

"Secepatnya? Tapi kapan?" -Raesun-

"Aku akan memberitahumu nanti jika sudah waktunya, Raesun." -Frelluna-

"Baik, yang mulia." -Raesun-

Saat itu saja, Raesun telah mendapatkan sebagian ingatannya yang hilang dan dia mulai mengingat kejadian di masa lalunya.

"Ratu Frelluna memang benar. Aku harus mengikuti kata hatiku. Agar aku bisa menyelesaikan semua masalahku ini." -Raesun-

"Ya, aku sudah ingat mengenai ini. Aku berjanji tidak akan mengecewakanmu lagi, Ratu Frelluna." -Raesun-

"Akan kuselesaikan permasalahan ini dengan cepat." -Raesun-

Saat itu saja, muncul cahaya putih yang membawa Raesun kembali ke lokasinya semula.

*crrring*

(. . .)

Kini Raesun sudah sampai di dekat teman-temannya lagi, Moonlight Island.

"Raesun... Kau menangis? *melihat ke arah Raesun*" -Ronia-

"Apa yang kau lihat disana tadi, Raesun?" -Jimin-

"Aku melihat Ratu Frelluna menjadikanku Empress Flame Clan lebih dulu. Mendahului kau, Jimin." -Raesun-

"Menjadikanmu Empress Flame Clan... Lebih dulu?" -Jimin-

"Iya. Lalu, Ratu Frelluna mengajakku berbicara. Aku hanya harus mengikuti kata hatiku untuk menyelesaikan masalah ini." -Raesun-

"Memang sudah seharusnya seperti itu, Raesunie." -Namjoon-

"Hm?" -Raesun-

"Kau tahu? Kalau kau mengikuti kata hatimu, kau pasti bisa menyelesaikan semua ini. Kau tidak perlu khawatir kami bisa membantumu kapan saja." -Namjoon-

"Ya, kau benar. Tapi aku masih tidak tahu kapan aku menjadi seorang Empress Flame Clan." -Raesun-

"Mungkin kita bisa mencari lebih banyak petunjuk mengenai ini." -Ronia-

Raesun melihat kepingan sphere itu sudah berubah menjadi kepingan sphere putih karena disentuhnya tadi.

"Kenapa kepingan sphere ini berubah menjadi warna putih?" -Raesun-

"Kalau sudah berwarna putih seperti itu, tidak bisa disentuh lagi oleh seseorang. Kepingan sphere itu sudah tidak memiliki kekuatan lagi di dalamnya." -Liena-

"Begitu rupanya..." -Raesun-

"Nah, karena kalian bertiga sudah mendapatkan sebagian ingatan kalian. Sekarang hanya kalian bertujuh saja, kalau begitu ayo ikut aku!" -Liena-

Lalu, mereka semua melangkah pergi dari lokasi pertama yang mereka datangi itu.

(*Skip Sebentar*)

Sementara itu di tempat lain...

"Ah, menyebalkan sekali! Mereka sudah mulai bergerak mencari ingatan mereka yang hilang." -Rhea-

"Itu semua karena kau tidak bisa menghentikan mereka, Rhea!" -Clevea-

"Hmph! Kau saja juga tidak bisa. Jangan menyalahkanku!" -Rhea-

"Kalian berdua melakukan pekerjaan seperti itu saja tidak bisa. Payah..." -Mythea-

"Kau juga begitu, Mythea!" -Clevea-

Anehnya, mereka tidak melihat Nelita disana lagi. Melihat itu, Rhea menanyakannya.

"Dimana gadis itu?" -Rhea-

"Tidak mungkin dia melarikan diri, bukan? Padahal aku sudah mengikatnya dengan tali." -Clevea-

"Apa jangan-jangan... Kita berhasil tertipu olehnya? Itu hanya bayangannya saja." -Rhea-

"Bisa-bisanya kau beranggapan begitu, bayangan itu tidak ada. Kalau gadis itu sudah menjadi bayangan, kita bisa saja langsung menangkapnya." -Mythea-

"Tapi kau lihat sekarang! Dia tidak ada." -Rhea-

"Hanya mencarinya saja. Mudah, kan?" -Mythea-

"Ya sudah kalau begitu kau saja yang mencari gadis itu." -Rhea-

"*mendecih* Seenaknya saja menyuruhku." -Mythea-

Lalu, Mythea menghilang dengan cepat untuk mencari Nelita agar dia bisa menahannya lagi di dalam istana itu.

Sementara itu, Rhea dan Clevea masih memantau pergerakan Raesun dan teman-temannya dari bola kristal itu.

TBC

THE 7 EMPEROR OF CLAN NATIONS [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang