Kini Raesun dan kedua sahabatnya berada di tempat lainnya setelah berjalan masuk dari pintu besar itu.
"Tempat apa ini? Kenapa penuh dengan api?" -Raesun- *melihat ke arah sekitar*
"Entahlah... Sebaiknya kita selidiki saja dulu tempat ini." -Ronia-
"Usul yang bagus, Ronia." -Raesun-
Saat itu saja...
"Halo, Raesun sayang. Sudah lama ya?" -???-
Seseorang mengatakan itu sambil berjalan ke arah mereka.
"Siapa?" -Raesun-
"Ini aku. Ratu klanmu, Flame Clan. Ratu Frelluna. Apa kau tidak ingat?" -Frelluna-
"Uhh... Tidak begitu ingat. Tapi menurutku anda sangat ramah, yang mulia." -Raesun-
"Oh ya, ada perlu apa kalian kemari?" -Frelluna-
"Kami hanya ingin menyelidiki sesuatu tentang tempat ini. Sebenarnya ini dimana?" -Ronia-
"Kalian berada di Furyblue Town. sebuah kota kecil di wilayah Flame Clan." -Frelluna-
"Kota... kecil?" -Raesun-
"Ya, sebuah kota kecil. Bukankah kau dulu pernah berlatih dengan seseorang di kota kecil ini, Raesun?" -Frelluna-
"Siapa yang mulia maksudkan?" -Raesun-
"Sepertinya tidak ya? *mengaruk kepalanya* Tapi kuingat memang ada seseorang disini selain kau, Raesun sayang." -Frelluna-
"Siapa itu?" -Ronia-
"Entahlah..." -Reza-
"Kalau kalian ingin melihat-lihat kota kecil ini, kalian bisa juga sambil berlatih. Oh ya aku ingin kembali dulu ke istanaku. Temui aku disana ya." -Frelluna-
"Iya, yang mulia." -Raesun-
Lalu, Ratu Frelluna berjalan pergi meninggalkan mereka bertiga.
Sementara itu, mereka melanjutkan penyelidikan mereka terhadap tempat itu.
(. . .)
Mereka bertiga berjalan bersama sambil melihat sekitar kota.
"Jika dilihat-lihat... Bukankah kota ini sedikit familiar untukmu, Raesun?" -Ronia-
"Ya, memang. Hanya saja... Aku tidak bisa mengingat kejadian apapun yang terjadi disini." -Raesun-
"Bukankah kau itu... Seorang Empress juga disini?" -Reza-
"Aku... Seorang Empress? Benarkah?" -Raesun-
"Uhh... Menurutku seperti itu." -Reza-
"Itu hanya menurutmu saja. Lagipula, aku tidak tahu siapa Empress disini." -Raesun-
"Hmm..." -Ronia-
Saat mereka bertiga berjalan bersama sambil berbincang-bincang...
Mereka tidak menyadari kalau mereka telah sampai di depan istana Flame Clan.
"Hey, kita sudah sampai di depan istana Flame Clan." -Reza-
"Wow... ini juga sangat megah ya!" -Ronia-
"Tapi bagaimana cara kita masuk?" -Raesun-
"Hmm... Coba kau dekati pengawal itu. Katakan saja kalau kita ingin menemui Ratu Frelluna." -Ronia-
"Bagaimana kalau pengawal itu menangkapku?" -Raesun-
"Sudahlah, dicoba saja dulu." -Ronia-
"Uhh... Baiklah." -Raesun-
Lalu, Raesun berjalan mendekati pengawal itu.
"Umm... Permisi. Apa boleh aku dan kedua sahabatku ini masuk ke istana?" -Raesun-
"Silahkan saja, yang mulia. Anda boleh masuk ke dalam. Sudah ada Ratu Frelluna yang menunggu." -Seorang Pengawal Flame Clan-
"Terimakasih..." -Raesun-
Lalu, Raesun berjalan menghampiri kedua sahabatnya lagi.
"Bagaimana, Raesun?" -Ronia-
"Uhh... Ini aneh. Saat aku bertanya tadi, kenapa pengawal itu mengatakan "yang mulia" padaku? Memangnya aku seorang Empress disini?" -Raesun-
"Entahlah. Sudah! Jangan dipikirkan, sebaiknya kita segera masuk saja ke istana." -Ronia-
"Ya, kau benar." -Raesun-
Lalu, mereka bertiga berjalan masuk ke dalam istana Flame Clan bersama-sama.
(*Skip Sebentar*)
Sesampainya di dalam istana Flame Clan...
"Oh, kalian sudah datang! Aku sudah menunggu kedatangan kalian." -Frelluna-
"Selamat siang, yang mulia." -Raesun-
"Sebenarnya kenapa anda menyuruh kami ke istana ini, yang mulia?" -Ronia-
"Karena aku juga ingin tahu satu hal dari kalian. Bukan kalian berdua yang kumaksudkan. Hanya Raesun." -Frelluna-
"Aku? Kenapa?" -Raesun-
"Apa kau... ingat tentang dimana kau dinobatkan sebagai Empress Flame Clan, Raesun?" -Frelluna-
"Aku tidak begitu ingat. Kapan aku menjadi Empress Flame Clan saat itu, yang mulia." -Raesun-
"Kenapa tidak bisa mengingatnya, Raesun? Kenapa?" -Frelluna-
"Aku... tidak tahu, yang mulia. Aku juga tidak mengerti kenapa semua ingatanku bisa hilang begitu saja. Yang kuingat hanyalah sahabat. Kata-kata itu terus tergiang di kepalaku." -Raesun-
"Lalu, sahabat seperti apa yang kau maksudkan, Raesun?" -Frelluna-
"Aku tidak mengerti... Tapi mereka hanya mengatakan itu saja." -Raesun-
"Mereka? Oh... Aku sudah paham maksudmu." -Frelluna-
Lalu, Ratu Frelluna memperlihatkan sebuah foto berukuran besar di belakang singgasananya.
"Kau ingat siapa ini, Raesun? Dia adalah sahabatmu juga." -Frelluna-
"Uhh... aku tidak begitu ingat siapa dia sebenarnya. Hanya saja dimataku dia begitu sangat baik. Seterusnya aku tidak ingat." -Raesun-
"Jadi, ingatanmu sungguh hilang ya? Hmm... Hmm... Oh ya, mungkin ini bisa membantumu memulihkan ingatanmu itu, Raesun." -Frelluna-
Ratu Frelluna memberikan sebuah foto lagi namun kali ini berbeda dari yang Raesun lihat dibelakang singgasana tadi.
"Terimakasih, yang mulia." -Raesun-
"Kalau begitu, kalian bisa meneruskan petualangan kalian ya. Dan Raesun, kuharap kau bisa memulihkan ingatanmu lagi." -Frelluna-
"Dengan senang hati, yang mulia." -Raesun-
Lalu, Raesun dan kedua sahabatnya berjalan keluar dari istana Flame Clan.
Sang pemimpin Flame Clan hanya bisa melihat gadis manis itu dari jauh saja dengan sendu.
'Kenapa semua orang melupakan jati diri mereka sebagai seorang Emperor ataupun Empress? Aku sangat sedih dengan Raesun dan Jimin yang kehilangan jati diri mereka sebagai seorang Empress dan Emperor.' -Frelluna-
'Apa ini... Karena sinar cahaya kegelapan mengerikan dari Artemis? Mereka menjadi kehilangan ingatan mereka? Kuharap mereka segera menemukan penyihir jahat itu dan mengembalikan ingatan mereka lagi seperti dulu.' -Frelluna-
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
THE 7 EMPEROR OF CLAN NATIONS [On Going]
Fanfiction"Aku harus menemukan apa yang seharusnya menjadi milikku! Sesuatu yang berharga seperti persahabatan. Karena sahabatku adalah kekuatanku." -R-