Chap 22

7.7K 588 75
                                    

Happy Reading

"Hei sayang, tidak mungkin aku selingkuh darimu jika aku sangat mencintaimu."ucap Jungkook.

"Benar begitu?"ucap Jimin ragu.

"Tentu, aku sangat mencintaimu hingga aku merasa sesak jika tidak ada kau. Jadi, kau akan menerima ku lagi sayang?"ujar Jungkook.

Jimin menatap mata Jungkook, mencari kebohongan dari matanya namun yang Jimin temukan adalah rasa rindu dan cinta.

"Aku.. aku-.."

"Kenapa kalian belum tidur?"suara itu membuat mereka menatap ke sumber suara.

Jungkook dan Jimin menatap ke sumber suara, Jimin terdiam sedangkan Jungkook menatap malas orang itu. Nyonya Jeon yang berkata seperti itu.

"Eomma mengganggu saja."dengus Jungkook.

"Apa yang kalian lakukan? Ini sudah dini hari tapi kalian belum juga tidur."ucap Nyonya Jeon menghampiri Jimin dan Jungkook.

"Aku sudah tidur tapi terbangun dan melihat Jimin yang sedang menelfon dengan seseorang."ucap Jungkook kesal.

"Menelfon dengan siapa?"tanya Nyonya Jeon.

"Seorang teman saja Eomma."ucap Jimin.

"Kau cemburu hah?"ucap Nyonya Jeon pada Jungkook.

"Tentu saja, bagaimana aku tidak cemburu jika Jimin bertelfon dengan teman dini hari seperti ini."ucap Jungkook.

Nyonya Jeon memukul kepala belakang Jungkook yang membuat Jungkook meringis, "Kau ini kenapa pencemburu hah? Dasar."ucap Nyonya Jeon.

Jungkook tidak menanggapi ucapan Nyonya Jeon. Jimin terkekeh melihat Jungkook yang cemberut.

"Eomma kenapa belum tidur?"tanya Jimin.

"Eoh tadi Eomma melihat Jungmin tidur dan melihat kamar kalian yang menyala dengan pintu terbuka."ucap Nyonya Jeon.

"Oh begitu."

"Ya sudah, Eomma tinggal dulu ya."ucap Nyonya Jeon lalu pergi dari sana.

"Nde Eomma, selamat malam."ucap Jimin.

"Selamat malam, kalian tidur lah."ucap Nyonya Jeon.

Setelah Nyonya Jeon sudah pergi, suasana antara Jimin dan Jungkook entah kenapa jadi canggung. Jimin melihat Jungkook yang masih cemberut. Jimin menyikut pinggang Jungkook.

"Sudah jangan cemburu, itu hanya teman ku saja tak lebih. Dia bahkan sudah mempunyai anak."ucap Jimin.

"Tapi dia laki-laki bukan?"tanya Jungkook.

"Iya laki-laki, dia sudah punya anak Jungkook. Sudah jangan cemberut seperti itu, lebih baik kita tidur."ucap Jimin lalu pergi menuju ranjang.

"Tapi dia tidak menyukaimu kan?"tanya Jungkook sambil menutup pintu balkon.

"Mana aku tau."jawab Jimin.

"Sayang."rengek Jungkook sambil mendekati Jimin.

"Sudah Jungkook, tidur sudah malam. Besok kau kerja bukan?"tanya Jimin.

"Tidak sebelum kau menjawab pertanyaan ku dengan benar."ucap Jungkook.

"Tidak Jungkook, sudahlah."ucap Jimin.

"Hm."gumam Jungkook dan tidur disebelah Jimin.

Mereka tidur bersama karena kamar tamu hanya ada 1 itupun dipakai oleh orang tua Jungkook dan Jina tidur bersama Jungmin. Karena tak mungkin juga Jimin membiarkan Jungkook tidur di sofa karena pasti setelah bangun Jungkook merengek pegal. Makanya dia membiarkan Jungkook tidur bersama dengannya, hanya tidur biasa ya bukan tidur yang lain.

[END] AKU PERGI || KOOKMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang