Chap 23

7.5K 533 21
                                    

Happy Reading

"Oh benarkah? Tidak melakukan apapun ya! Kau yakin? Setelah kau berselingkuh dengan orang lain saat kalian masih berpacaran dan dipergoki Jungkook lalu kau menusuknya karena kau tidak ingin putus dengan Jungkook lalu kau masuk ke rumah sakit jiwa karena mental mu yang terganggu itu? Apa yang kau tidak lakukan?"tanya Jimin menatap Nana dengan tatapan remeh jangan lupa seringai di bibir Jimin.

Nana terdiam kaku saat mendengar perkataan Jimin, bahkan sekarang bisik-bisik nya mengarah pada dirinya.

"Jadi wanita itu yang berselingkuh?"

"Wanita itu menusuk pacarnya? Kasihan sekali pacarnya itu."

"Jadi dia itu gila ya haha astaga."

"Mungkin dia masih gila jadi membentak pria mungil itu."

Begitulah.

Nana yang mendengarnya marah dan berjalan mendekati Jimin dan mengangkat tangannya akan menampar Jimin kembali. Namun Jimin tidak merasakan sakit malah dirinya mendengar suara berat.

"Apa yang akan kau lakukan?"suara berat itu mengejutkan semua orang.

Jimin dan Nana melihat ke arah orang yang menahan tangan Nana yang akan menampar Jimin.

"Ja-Jaehyun."lirih Nana.

"Apa kau akan menampar Jimin lagi huh?"ucap Jaehyun.

"Memangnya apa masalah mu?"tanya Nana.

"Urusan Jimin akan menjadi urusanku jika ada yang mengganggunya."ucap Jaehyun sambil menampik tangan Nana.

"Paman Jaehyun."pekik Jina.

Jaehyun menatap Jina lalu tersenyum dan membawa Jina pada gendongan nya, "Lebih baik kau pergi dari sini, sebelum kau di permalukan makin parah."ucap Jaehyun.

"Apa maksudmu?"

"Lebih baik kau pergi sekarang jika tidak ingin Jungkook membeberkan siapa kau."ucap Jaehyun.

Wajah Nana merah karena marah, kedua tangannya pun terkepal kuat. Nana pergi meninggalkan mereka dengan rasa marah dan rasa balas dendam yang makin besar di hatinya.

"Awas saja kalian."gumam Nana.

"Eomma."pekik Jina.

"Jina sudah ya, Jina bersama paman saja."ucap Jaehyun.

"Tapi bagaimana dengan Eomma paman?"tanya Jina. Duh baik banget sih dirimu Jina.

"Sudah tidak apa-apa, lebih baik kita ke rumah paman saja ya."ucap Jaehyun dan di jawab anggukan oleh Jina.

"Terima kasih, Jaehyun."ucap Jimin.

"Tidak apa-apa, aku pergi sekarang. Sebentar lagi Jungkook akan kemari."ucap Jaehyun.

"Iya, baiklah. Sekali lagi terima kasih. Jina hati-hati ya."ucap Jimin sambil mengusap rambut Jina.

"Iya, terima kasih karena sudah membelikan Jina pakaian yang bagu ini."ucap Jina.

"Iya sayang."

"Jika begitu kami pergi dulu Jimin. Bye Jungmin."ucap Jaehyun.

"Bye Momma Jimin, bye Jungmin Oppa."ucap Jina.

Jimin dan Jungmin melambaikan tangannya membalas lambaian dari Jina. Jina terlihat senang saat bersama Jaehyun dan Jimin syukuri itu.

"Momma, paman itu siapa?"tanya Jungmin setelah tidak melihat Jina dan Jaehyun.

"Itu paman Jaehyun, sayang."ucap Jimin.

"Paman Jaehyun itu siapa?"tanya Jungmin.

"Teman Momma."ucap Jimin dan Jungmin mengangguk.

"Jimin, Jungmin."suara Jungkook mengalihkan keduanya.

"Daddy."pekik Jungmin.

Jungkook berjongkok dan membawa Jungmin ke dalam gendongannya dan menarik pinggang Jimin posesif. Bahkan mereka mengabaikan bisik-bisik dari orang orang.

"Bukankah itu Jeon Jungkook?"

"Itu Jeon Jungkook kan?"

"Wah tampan nya."

"Mereka itu istri dan anak Jungkook?"

"Imut sekali."

"Manisnya."

Begitulah bisik-bisik nya.

Mereka pergi dari sana dan berjalan menuju parkiran. Jungkook masih membawa Jungmin di pangkuannya padahal dirinya harus menyetir. Bahkan Jimin sempat khawatir karena Jungmin tidak bisa diam namun Jungkook mengatakan baik-baik saja jadi Jimin hanya bisa menghela nafas pasrah.

Jimin menatap ke depan dan baru menyadari bahwa mereka melewati jalan menuju ke rumah mereka. Jimin menolehkan tatapannya pada Jungkook.

"Kita mau kemana? Jalan menuju rumah terlewati."ucap Jimin.

"Kau akan tau nanti."ucap Jungkook.

"Ish."dengus Jimin.

Jungkook yang mendengarnya hanya tersenyum dan membawa tangan Jimin untuk di ciumnya. Jimin yang melihatnya hanya bisa tersipu malu. Btw Jungmin tidur di pangkuan Jungkook jadi tidak melihat apa yang dilakukan Jungkook.

Sudah 3 jam lamanya mereka di dalam mobil menuju ke suatu tempat. Bahkan Jimin tertidur selama di perjalanan, Jungkook memarkirkan mobilnya di depan villa. Jungkook menatap Jimin yang masih tidur. Karena tak tega membangunkan Jimin akhirnya Jungkook menggendong Jungmin terlebih dahulu ke dalam villa dan menidurkannya di kamar milik Jungmin dan Jungkook berbalik untuk menggendong Jimin. Jungkook membuka pintu dengan pelan karena tak ingin membangunkan Jimin.

Jungkook melepaskan sealbeat lalu meletakkan tangannya di bawah kaki Jimin dan di belakang punggung Jimin dan mengangkat Jimin, menutup pintu mobil menggunakan kakinya. Jimin sempat menggeliat dan kepala Jimin berada di lekuk leher Jungkook dan Jungkook merasa tergelitik karena nafas Jimin yang mengenai lehernya.

Jungkook menidurkan Jimin di kamar yang akan mereka tempati. Jungkook menyelimuti tubuh Jimin dan dirinya masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badan nya. Setelah selesai dirinya memakai celana training dan tidak memakai atasan.

Matahari mulai terbenam karena mereka baru saja sampai beberapa menit yang lalu, Jungkook terdiam di balkon yang menghadap pantai dengan ditemani teh hangat. Dirinya melihat Jimin yang masih tertidur pulas di atas ranjang.

Dirinya sudah merencanakan ini sebenarnya namun Jungkook memikirkan untuk Minggu depan namun saat dikantor tadi dirinya mendapat pesan dari seseorang untuk menjemput Jimin dan Jungmin karena Jimin dan Jungmin sedang bersama seorang pria. Karena Jungkook merasa khawatir jika Jimin bersama pria itu akhirnya Jungkook langsung menghubungi sekertaris nya dan mengosongkan jadwalnya. Karena 2 hari belakangan ini tidak terlalu sibuk membuat dirinya tak terlalu khawatir.

Karena itulah Jungkook membawa Jimin hari ini. Jungkook tersenyum membayangkan rencana yang dia buat akan berhasil dan membuat dirinya bahagia kembali. Dan Jungkook siap untuk menunjukkan Jungmin pada publik.
























TBC
Maaf aku buatnya pendek ya..
Semoga kalian suka
Selamat membaca jangan lupa tinggalkan jejak
Terimakasih

[END] AKU PERGI || KOOKMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang