PART DUA [SIAPA]

197 51 15
                                    

"ketampanan tidak menjamin kesetiaan"

-Laura Putrimiyana X-


.




.








.








.











.

♡♡♡

Seorang gadis menatap kosong ke depan dimana jam dinding itu berada, entah apa yang sedang dia pikirkan saat ini.

Suara Langkah sepatu seseorang pun membuyarkan lamunannya.

"Hai lu gak ppa kan? "

"Hmm". balas gadis itu singkat, dengan mata masih menatap kedepan dimana jam dinding itu berada.

"Lu tadi kenapa, belum sarapan? ".

"Gw mau pulang".

"Gua anter ya, muka lu kelihatan pucet ". dengan nada memohon karena tak tega melihatnya.

"Gak usah" jawabnya ketus, lalu pergi meninggalkan orang itu sendirian.

Sedangkan dilain tempat, seorang pria tampan sedang memikirkan kejadian yang baru saja dia alami.

Entah kenapa, dia merasa tidak asing dengan gadis yang baru saja ia tolong.

Hingga akhirnya, dia pun teringat mantan kekasihnya dulu tapi tidak mungkin.

"Arrrgh gk mungkin". lalu dia pun beranjak pergi ke parkiran , untuk mengambil motornya dan bergegas pulang kerumahnya.

♡♡♡♡

"Jangan terlalu cepat mengambil sebuah tindakan, jika tak ingin berujung dengan penyesalan".

Pagi berganti siang, siang berganti sore, dan sore bergantikan malam, seperti hal yang dilakuakan gadis satu ini.

Menatap kosong ke arah langit, dan tersenyum singkat ketika memikirkan sesuatu yang membuat hatinya antara bahagia dan terluka.

Suara pintu, menghentikan aktifitas nya.

Tok..

Tok...

Tok...

"Laura, makan malam nya sayang ".

"Iya bun, duluan aja nanti Laura nyusul". jawab laura dengan ramah.

"Yaudah, cepetan ya keburu dingin nanti makananya ". Ucap bunda laura sambil berjalan kebawah menuju ruang makan.

Setelah bundanya sudah tidak ada, Laura pun bergegas menuju kamar mandi untuk cuci muka dan turun kebawah menuju ruang makan dimana Ayah dan Bundanya berada.

"Selamat Malam yah, bun". ucap Laura dengan senyuman manisnya.

"Malam sayang ". ucap mereka barengan.

Laura pun duduk di antara ayah dan bundanya, keadaan pun hening hanya ada suara sendok dan garpu saja yang menemani makan malam mereka.

Setelah selesai makan, Laura dan kedua Orang Tuanya pun menuju ruang tamu, dimana tempat mereka berkumpul.

About LauraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang