PART DELAPAN [RAHASIA]

89 17 3
                                    

"Baik nona," jawabnya sambil mematuhi apa yang di perintahkan bosnya itu yang tak lain adalah Laura.

Laura memang tadi turun dari mobil Putri dengan buru-buru,  karena ada sedikit urusan.

Dan dia pun langsung bersembunyi di balik pohon dekat sana,  agar Putri tidak melihatnya,  takut dia membuntutinya, bisa-bisa semuanya ketahuan.

Laura sebenarnya masih sakit,  dan kepalanya juga semakin terasa di tusuk ribuan jarum,  namun Laura tetaplah Laura si keras kepala, jadilah dia memaksakan diri tuk menemui seseorang sekarang.

Disepanjang jalan Laura hanya bisa memejamkan matanya menahan sakit yang sudah membuat dia kesal.

Orang suruhanya pun sempat melihat ke belakang dimana Laura duduk dengan memejamkan matanya seperti menahan sakit.

"Nona apakah baik-baik saja?, " tanyanya dengan keraguan.

"Baik," jawab Laura dingin.

Orang itu pun hanya mengiyakan saja, karena dia juga tau sifat orang yang di belakangnya ini.

"Antar saya ke Jln**** sekarang! " suruhnya.
"Baik Nona" patuh orang itu.

Setelah tiba di tempat yang disebut Laura,  Laura pun turun dengan sedikit menahan sakitnya.

Sebenarnya dia ingin pulang saja lalu beristirahat,  namun sepertinya ada yang harus dia temui,  jadilah dia memaksakan dirinya untuk tetap kuat,  padahal sudah tidak kuat.  Dasar keras kepala! '>.

"Silahkan pergi! " suruh Laura ketika dia telah keluar dari mobil itu.

"tapi nona? "

"tinggalkan saya sendiri! " tegas Laura.

"Baiklah nona,  jika butuh bantuan hubungi saja saya, " pamit orang itu dan berlalu dari Laura.

Ketika mobil yang ia tumpangi sudah berlalu,Laura pun mengambil Hp nya untung menghubungi seseorang.

"jemput gw di Jln*** " Suruh Laura pada orang di sbrang sana.

"......"

"hmm"

"......."

"Cepat! " ucap Laura dengan nada kesalnya.

Setelah itu telpon pun di akhiri oleh Laura,  dan menunggu lagi orang yang akan menjemputnya.

Selang beberapa menit akhirnya orang yang di tunggupun telah sampai disana.

"Hay, apa kabar adik manis ku? " sapa orang itu dengan lembutnya sambil mengacak rambut Laura.

"Hm baik,  cepat jalan kau tau saya sangat pusing hari ini, " keluh Laura seraya memasuki mobil yang ada di depanya.

"Pusing?  Apanya? Apakah kau tidak merindukanku?  Selama beberapa akhir ini kau memilih fokus dengan dunimu hm? " tanya orang itu.

"Sudahlah,  aku tidak sibuk dengan duniaku saja, banyak pekerjaan yang harus ku selesaikan akhir-akhir ini,  jadi mengertilah,  dan oh iya, aku sekarang kembali pada kegiatan ku yang sudah lama ku tunggu, " jawab Laura dengan lembut dan tersenyum miring.

"ku kira Adik manis ku ini sudah lupa,  dan tak akan kembali setelah sekian lamanya pensiun hhha,  kau memang sangat pintar manis, " gemas orang itu, dan lagi-lagi mengacak rambut Laura hingga membuat dia kesal.

"Berhentilah mengacak rambutku,  atau kan ku patahkan tangan mu! " ucap Laura dengan menatap dia tajam.

"Oh ayolah, kau ini sangat membuat ku gemas saja,  aku ini sudah lama tak berjumpa dengan mu, jadi wajarlah, " jawab orang itu dengan cengengesan.

About LauraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang