PART TUJUH [PUTRI]

69 19 2
                                    

Hai gays, gimana kabar nya? Semoga pada sehat ya, Aamiin:).
Buat yang lagi Daring, semangat ya:)

Selamat membaca ♡....

~♥~









~♥~


"Hadir tanpa di undang, dan pergi tanpa Pamit"

-Laura Putrimiyana X-

~ ♡~♡~♡~

Seorang gadis tengah berbaring, di temani dengan ketiga sahabatnya.

Setelah kejadian tadi, Laura langsung di bawa ke UKS, oleh salah seorang lelaki.

Namun setelah membaringkan Laura, dia langsung keluar karena upacara yang sebentar lagi selesai dan juga jam pelajaran akan segera di mulai.

"Hei, lu pada ke kelas aja sana sekalian bilang Laura sakit, "ucap Putri memecahkan keheningan.

" Lah terus Laura gimana?, " tanya Bela sedikit ngegas.

"iya Laura sama gw belong, tenang ntar gw yang jagain Laura, aman dah. lu berdua ke kelas aja sekalian izinin gw sama Laura," balas Putri di ikuti dengan cengirannya.

"Hee, lu udah nyuruh-nyuruh, bolos lagi dasar kutu kupret ," kesal Bela.

"Eh siapa yang kutu kupret lu, ngomong ngasal aja, udah sana izinin keburu guru masuk hush hush hush ," usir Putri dengan sedikit kekehanya.

"Hih lu bukanya mikir malah ngusir, awas lu yah, " geram Bela.

"Udah-udah kenapa jadi berantem si, nanti Laura nya bangun gimana?, udah nanti kita izinin jaga Laura ya kita ke kelas dulu, " ucap Raisa sedikit berteriak seraya berdiri, di tambah dengan rasa kesalnya karena ulah mereka yang malah berdebat.

"Nih gini gw demen adem, gak kayak lu, ngegas mulu huh!, ywdh jangan lupa izinin gw sama Laura ya Raisa ku yang cantik "Gemas Putri sambil tersenyum ke arah Raisa, dan mengeluarkan lidahnya ke Bela tak lupa di iringi dengan kekehanya.

"Hee lu kutu kupret, siapa yang ngegas coba, dahlah yok Sa ke kelas ," manja Bela pada Raisa sambil menekankan kata kelas lalu menarik tangan Raisa.

"Udah jangan di perpanjang kalian tuh ya ribut mulu.! ywdh gw ke kelas dulu ya by. " pamit Raisa setelah berjalan keluar bersama Bela.

Putri yang melihat itu hanya cengengesan gak jelas, "Dasar Bela hhhe, gemes gw punya temen baperan kyak gitu. ", batin Putri.

Setelah puas dengan semuanya Putri pun berjalan ke brankar dimana Laura berbaring, lalu dia melihat Laura yang tengah memejamkan matanya sejak tadi.

"Cepat sembuh ice ," gumam Putri pelan.

Namun masih terdengar di telinga Laura, karena sebenarnya Laura sedari tadi sudah bangun, hanya saja dia malas untuk membuka matanya.

Lebih baik mendengarkan debatan unfaedah itu, dari pada membuka mata, dan menimbulkan pertanyaan yang membuatnya semakin pusing.

"Terima kasih kalian udah baik sama gw. " batin Laura.

♡♡♡♡

Tring...
Tring....
Tring....

Pertanda bel pulang berbunyi, para murid pun berhamburan untuk pulang ke rumahnya.

About LauraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang