02

11.2K 1K 156
                                    

🌚🌚🌚

...

Seluruh member NCT (kecuali Haechan) merasakan dunia nya hancur saat melihat Haechan yang sedang menggambar dengan tatapan polos itu.

Bahkan, Taeyong sampai nangis tersedu-sedu saat Haechan dengan polosnya tersenyum sambil menunjukkan gambar yang ia buat.

Sedangkan Haechan sedaritadi hanya menggambar dan sesekali bertepuk tangan saat dirinya merasa senang.

Little Space nya sudah selesai beberapa jam yang lalu, dengan mendiskusikan nama panggilan untuk member tentu saja.

Dan mereka sepakat seluruh member dipanggil 'papa' untuk para member, pengecualian untuk Johnny dan Jaehyun yang ingin dipanggil 'daddy'.

Johnny mengusap wajahnya kasar untuk menghapus air matanya dan menghampiri Haechan yang kini sedang mengoceh sendiri.

"Echan.. Hihi... taman di depan bagus.. Huuu..." Haechan bergumam tak jelas.

Johnny tersenyum mendegar celotehan Haechan, ia mengelus surai Haechan dan duduk di sebelahnya.

"Gambar apa, hm?" Tanya Johnny.

"Taman. Kelinci. Burung. Hehe." Jawab Haechan

Johnny tersenyum dan melihat gambaran Haechan, tetap bagus dan indah. Oh sial, Johnny hampir menangis lagi saat ini.

Haechan mendongak menatap Johnny, lalu tangannya terulur untuk menyentuh wajah Johnny dan mengusap air matanya.

"Nangis? Echan gapapa... Hehe." Haechan mengelus pipi Johnny sebentar dan kemudian kembali menggambar.

"Echan laper...." Keluh Haechan menatap Taeyong dengan tatapan memelas.

Jaemin memekik tertahan, sial, tatapan polos Haechan membuatnya gemas setengah mampus.

"Mau makan apa hm?" Tanya Taeyong

"Ti?" Ujar Haechan sambil memiringkan kepalanya

"Hah? Eh? Otak gua traveling njir." Yuta menatap bingung seluruh member

"Otak lu mah kan emang tiap hari traveling Yut." Sahut Ten

"Bangke." Yuta menatap datar Ten

"Roti? Echan mau Roti?" Tanya Jeno yang kini menghampiri Haechan

"Huum!" Seru Haechan

Johnny terkekeh melihat Haechan yang bersemangat. Johnny merasa ia benar-benar seperti ayah sekarang.

"Gua kira tit- ADOH!" Ucapan Yuta terpotong saat Taeyong menendang pantat Yuta

"BACOT YA LO!" Seru Taeyong murka

"Echan mau roti rasa apa sayang? Rasa coklat? Stoberi? Kacang? Atau mau roti sobek hyung?" Tanya Jaehyun

"Diem atau gua gorok lu." Ujar Doyoung dan sukses membuat Jaehyun cengegesan.

"Hiks.. Roti..." Haechan menangis saat Roti nya tak kunjung ada.

"Eh-eh,, sini sini sama Injun, kita bikin roti panggang di dapur." Renjun menghampiri Haechan dan merentangkan tangannya.

"Wait, lu yakin mau gendong Haechan?" Tanya Yangyang

"Yakin lah, gua pernah gendong dia kok.." Seru Renjun yakin

"Udah-udah, gua aja." Jaemin bangun dari duduknya dan kemudian menggendong Haechan secara sepihak lalu menuju dapur.

Meninggalkan Renjun yang sudah siap mengeluarkan emosi yang membara.

.
.
.

Haechan memakan roti panggang isi selai coklat itu dengan santai, di depannya ada Jaemin yang sesekali mengelap bibir Haechan saat selai coklat menempel di pipi nya dan sekitar bibirnya.

Dengan tisu kok, tenang saja.

"Echannnnn~" Jungwoo menghampiri Haechan dan mencium pipi Haechan yang sedang memgembung akibat memakan roti.

"Ummm" Haechan hanya bergumam sambil memakan roti nya lagi

"Puduuuu.." Lagi, manusia pengganggu ketenangannya bersama Haechan -menurut Jaemin- kembali datang.

Haechan hanya tersenyum saat Hendery mencium pipinya, lalu ia kembali makan, ah tidak, ia kembali meletakkan roti nya di piring dan melambai kepada Jaehyun yang sedang menuju dapur.

"Kenapa kalian menganggu ku?!" Seru Jaemin tak terima

"Memang Haechan siapa mu?" Tanya Mark sarkas yang rupanya ada dibelakang Jaehyun

"Dia? Oh tentu dia istri ku.. HAHAHAHA!" seru Jaemin dengan semangat

"JENOO!!!" Hendery berteriak memanggil Jeno

"KAU!!" Jaemin segera berdiri dan menunjuk Hendery

"Aku suka ini." Jaehyun menuangkan susu ke dalam gelas dan memberikannya ke Haechan, lalu duduk di sebelah Haechan dan menonton keributan.

Tak lama saat roti Haechan sudah hampir habis, Chenle berlari memasuki dorm dengan tergesa-gesa.

"HYUNG!!!" Chenle berteriak nyaring.

"Apa? Kau kenapa?" Johnny yang baru saja dari kamar mandi menghampiri Chenle yang sedang terengah-engah.

"It-itu... Hahh..." Chenle segera duduk dan kemudian menarik nafasnya dalam-dalam.

"Tenangkan dirimu dulu, jangan terburu-buru." Ujar Ten yang ikut menghampiri Chenle.

Chenle mengatur nafasnya dan kemudian menatap Johnny dengan tatapan khawatir dan ketakutan.

"Me-mereka kabur dari penjara..." Lirih Chenle.

"Mereka? Jangan bilang..." Ten menggantung ucapannya

"Y-ya,, Rose dan teman-temannya." Lirih Chenle


.tbc.

Nahloh.

Gaje, karena efek gabut. Sekian.

Only Haechan (STOP!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang