03

10.2K 991 102
                                    

🌝🌝🌝

Disuruh skincare-an bulan abang ama netijen :v

...

Haechan meringkuk, menangis, dan terus menjambak rambutnya sesekali membanturkan kepalanya. Hal ini ia lakukan kala Haechan merasa terancam.

Ya terancam, itu disimpulkan oleh Doyoung saat Haechan mendengar nama Rose.

Jaehyun dengan sigap menarik Haechan dan kemudian memeluknya dengan erat, mengucapkan kata-kata penenang agar Haechan tak lagi merasa terancam.

"Bagaimana ini?" Lirih Taeyeong

"Apakah kita benar-benar harus pergi ke luar negeri?" Tanya Ten

"Sepertinya iya." Jawab Doyoung.

"Memang harus." Sahut Yuta

"Tapi, kemana?" Tanya Taeyong

"Kita ke rumahku." Jawab Johnny yang kemudian mengambil handphone dan menghubungi ibunya yang berada di Amerika itu.

"John,, terlalu berisiko kalau kita membawa Haechan dengan jarak yang sangat jauh." Ujar Taeil

"Lalu aku harus bagaimana?! Aku juga salah di sini! Aku ingin yang terbaik untuk Haechan!" Seru Johnny.

"Kita semua salah, kecuali Haechan dan Doyoung tentunya... Tapi percayalah, kita harus berunding dengan agensi, supaya kita bisa tau apa yang terbaik untuk Haechan." Ujar Kun

"Kun benar, lebih baik kita langsung menghadap semuanya, kita harus cari yang benar-benar terbaik untuk Haechan. Sementara kita meeting, lebih baik kita titip Haechan ke anak Straykids. Karena kita akan akan berdiskusi dua agensi." Ujar Yuta.

.
.
.

"Lah dari kita gak ada yang rapat?" Tanya Hyunjin yang kini memasuki dorm sambil menggendong Haechan.

Sedangkan Jeongin sudah gemas ingin menarik pipi Haechan yang tengah mendusal di leher Hyunjin.

"Dari kita, Got7 hyung yang akan memberikan semua hasil meeting." Sahut Changbin yang kini duduk disebelah Felix yang sedang mewarnai buku gambar Tayo.

Hyunjin mengangguk dan kemudian memberikan Haechan ke Jeongin yang sudah merentangkan tangannya dari tadi.

"HUAAA GEMESSSS..." Jeongin yang sudah memangku Haechan segera mencium pipi maknae NCT 127 itu dan memeluknya erat.

"Heh Jeong, mati ntar anak orang." Seru Han yang baru datang sambil membawa satu toples sosis.

"Dih gapapa, ntar kalo nangis gua bilang aja ke Johnny hyung kalau Han Jisung yang buat Haechan nangis." Ujar Jeongin

"Laknat lu bocah!" Han auto lempar bantal sofa Ke Jeongin dan malah mengenai kepala Bangchan yang sedang berkutat dengan laptop.

"GUA DIEM LOH ANJIR!!" Seru Bangchan kesal

"Mjim?" Ujar Felix dan Haechan

PLAK!!!

"JAGA TUH MULUT!! ADA ANAK KECIL JUGA!!" Seru Seungmin murka

"Iya sayang maaf! Aduhh!!" Bangchan berusaha menghindar dari pukulan maut Seungmin

"Wow, saya suka keributan!" Seru Han senang dan kemudian menemani Felix yang kini kembali dengan kegiatan mewarnai.

Jeongin hanya menggelengkan kepalanya, ia lelah dengan kelakuan para hyungnya itu.

"Chan, unjin nya cium dulu dong." Hyunjin datang sambil membawa 2 botol dot bayi.

"Um?" Haechan menatap bingung Hyunjin.

"Susu?" Tawar Hyunjin menyodorkan botol dot Haechan.

"Uhm!! Cucu echan!!!" Pekik Haechan senang

"Cium dulu dong unjin nyaa!!" Seru Hyunjin

Cup!!

Haechan mencium pipi Hyunjin dan kemudian memberikan tatapan puppy eyes, Hyunjin langsung memekik gemas dan memberikan botol susu itu kepada Haechan.

"Fel-"

"sini susu nya." Belum selesai Hyunjin ngomong, Changbin langsung narik kasar botol dot Felix yang ada ditangan Hyunjin dan ngasih botol dot itu ke Felix.

.
.
.

"Berhentilah Rose! Aku sungguh muak dengan obsesimu itu!" Seru Jennie marah

"TIDAK!" Rose menggeram marah

"Rose! Lihat apa yang kau perbuat pada Haechan! Dia menjadi autis gara-gara kau!! Belum lagi trauma nya!! Apa yang mau pikirkan?!" Lisa mendorong tubuh Rose

"Aku kecewa." Jisoo berujar ketus lalu berjalan keluar dorm.

Rose diam, ia menuju kamarnya dan kemudian menghubungi teman-temannya.

"Apa yang harus kita lakukan?" Tanya Lisa.

"Aku akan meminta bantuan dengan Sunbae, dan kau langsung menuju agensi JYP. Aku dengar SM dan JYP sedang rapat. Dan kurasa Jisoo juga menuju kesana." Ujar Jennie dan Lisa mengangguk.

.
.
.

Lisa berlari dengan cepat, matanya terus menelisik setiap nama ruangan dalam gedung JYP itu. Saat Lisa menemukan tulisan 'Meeting Room' tanpa pikir panjang langsung menggebrak pintu.

BRAK!!

Orang-orang yang berada di ruangan besar itu langsung diam, dan menatap heran Lisa.

"Loh? Lisa?" Bambam membuka suara.

"Tolong!" Seru Lisa

"Apa? Ada apa?" Tanya Ten

"Aku mohon, cepat bawa pergi Haechan dan Felix yang jauh! Bawa pergi mereka secepatnya!!" Pekik Lisa

"Hah? Maksudnya?" Bingung Taeyong.

"Kumohon, apalagi Haechan... Rose dan Nancy tidak akan berhenti sebelum Jaehyun dan Jeno jadi milik mereka..." Lirih Lisa

"Hah?!" Kaget Jeno

"Kalau tidak, mereka tidak akan berhenti sebelum..." Lisa menangis

"Apa?! Sebelum apa?!" Bambam menghampiri Lisa dan memegang bahu sahabatnya itu.

"Sebelum Haechan mati..."

.tbc.

BODO AH ASW GAJE AMAT.

Special tag

KimVinaaaa

Only Haechan (STOP!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang