ARIANA POV
Jam ku berdenting, aku menatap jam ku ah jam 15.00, aku bergegas bangun dari tempat tidur ku dan mandi, lama juga aku tidur..
aku tertidur sangat lama seperti tadi karna menangisi sikap nathan yang berubah drastis tadi pagi, ya saat aku mengantarnya membelikan kalung untuk kylie. ah aku berusaha untuk tidak mengingat nya
air panas yang menyejukan ini mulai melemaskan otot otot ku, ku pejamkan sebentar mataku untuk menikmati relaxsasi simple ini, tiba tiba aku teringat akan satu sumpah saat aku pertama kali menyatakan bahwa aku memang benar benar menyukai nyatak peduli seberapa sakit hati ini mendapatkannya, dan tak peduli juga berapa banyak air mata yang keluar aku akan tetap mengejarnya hingga ia menjadi milikku
ah, suara konyol ku mulai memenuhi otak ku dan juga gendang telinga ku,kalau di pikir pikir, memang sulit ya memikat seseorang yang sudah terlanjur lama menjadi teman? atau, maksudku memikat seseorang yang sudah lama nyaman menyandang status teman? aku yakin seratus persen bahwa nathan sudah terlanjur nyaman menjadi teman ku, ya hanya teman. coba saja dari dulu aku mengatakannya? ya, penyesalan itu selalu datang di akhir
setelah 15 menit di kamar mandi, akhirnya aku menyudahi aktivitas berendam ku dan mengganti pakaian ku dengan piyama, karna aku yakin nathan tidak akan mengajak ku pergi sore ini, jadi untuk apa bersiap siap?
rasanya, hampa sekali hidup ku tanpa nathan, sebelum ada kylie, aku selalu menghabiskan hari hari ku dengan nathan, almost everyday! walaupun nathan mempunyai kekasih sekali pun, ia tak akan melewatkan waktu nya untuk ku, namun beda kali ini, mungkin nathan sudah menemukan true love nya?
''arghhhtt'' aku hanya menenggelamkan kepala ku di dalam bantal, aku selalu berharap aku lah true love nyakau tau? cinta sejati itu, lama datangnya
quotes yang selalu menyemangati ku agar aku tidak menyerah dalam mengejar nathan. ya Niall, dialah pencipta quotes itu
aku mengabadikan quotes itu dalam papan kecil ku di depan meja santai ku, ya seperti reminder.
ngomong-ngomong, aku merindukan Niall, ya dia adalah kakak ku.. naas, dia meninggalkan kami semua untuk selama lamanya. saat perjalanan pulang ke rumah, truck menabrak mobil nya dari samping hingga ia terjepit, astaga mengerikan jika aku ingat ingat, akulah satu-satunya orang yang menangis paling lama saat kepergiannya, bagaimana tidak? dia adalah orang yang selalu menemani ku bercerita tentang nathan, ketika ia pergi, aku tak punya teman untuk bercerita lagi..mom ku? sepertinya ia akan pindah ke france bersama dad, karna urusan pekerjaannya, dan mereka berjanji jika ada waktu kosong akan mengunjungi ku. jika mereka tidak kembali mengunjungi ku, berarti mereka tidak ada waktu kosong untuk ku
semenjak nathan mempunyai kylie, semua rasanya berubah, yang biasanya aku selalu menghabiskan waktu ku bersama nathan, kali ini aku hanya menghabiskan waktu ku di kamar dan menonton tv, tidur.. sesekali aku mengundang teman ku, Demi.memang, dia sama dengan niall selalu menjadi teman cerita ku hanya saja, aku lebih nyaman bercerita tentang nathan pada niall, arghh pokoknya tidak ada yang bisa menggantikan posisi niall! tidak ada!
lalu aku membuka cellphone ku, siapa tau nathan mengirimi ku pesan?
ya. dan ternyata.. BINGGO! no.
lalu aku mulai berfikiran untuk mengajak demi menginap di rumah ku, ya.. siapa tau aku bisa menceritkan semua isi hati ku padanya?NATHAN POV
saat ini aku dan kylie sedang ada wonderland night, ya dulunya aku selalu menghabiskan waktu ku bersama ariana, tapi sekarang , dengan kylie
fikiran ku tak bisa berhenti memikirkannya, dia seorang diri di rumah, orang tua nya sedang ada di france sekarang astaga apa yang terjadi dengan nya?
kyile terus saja memegangi tangan ku, membuat tangan ku susah digerakan, lebih tepatnya digerakan untuk mengirim pesan pada ariana.
selama permainan berlangsung, kylie terus mengamit tangan ku, selalu di samping ku, dan jika aku tidak merespon nya ia akan menyentak ku, membuat kuping ku sakit, lebih baik aku ladeni dia bukan daripada kuping ku tersiksa?
''kylie, aku mau ke toilet'' dusta ku, yang agak konyol. astaga aku berbohong pada kekasih ku sendiri hanya untuk menghubungi wanita lain!? tidak, dia bukan wanita lain di hidup ku, dia the most important di hidup ku
''oke'' lalu aku pergi meninggalkan kylie, dan bergegas mencari tempat sepi yang aga jauh dari nya
lalu aku mencoba menelfon ariana
KAMU SEDANG MEMBACA
Damn, I love you!
Teen Fictionaku pun tak mengerti dengan hati ini terkadang aku senang jika nathan menggoda ku seperti tadi, tapi terkadang sakit yang luar biasa mengerogoti hati ini ketika aku mengingat satu kata yang menggambarkan aku dan nathan, lebih tepat nya sangat mengga...