Prolog

53 19 9
                                    


Anna menatap layar ponselnya dengan kesal, setelah membaca pesan dari Abang sepupunya yang tak bisa mengantarkannya pulang karena ada urusan mendadak.

Anna memasukan posel ke saku roknya, kemudian menatap Nadera teman sebangkunya yang tengah memasukan buku kedalam tas.

"Ra lo pulang sama siapa?" tanya Anna.

Nadera menghentikan aktivitasnya, senyuman manis terbit di wajah Nadera. "Sama doi dong," balasnya semangat.

"Doi?"

Nadera mengangguk semangat "iya,"

"Emang lo punya?" tanya Anna heran, pasalnya temanya ini tak dekat dengan cowok mana pun.

Nadera masih setia tersenyum dan wajahnya sedikit memerah karena malu, Nadera belum cerita soal ini kepada sahabatnya, entahlah kenapa setiap memikirkan 'dia' atau berbicara tentangnya membuat pipinya memanas dan jantungnya berdekup kencang.

Nadera menunduk menahan malu "emm... kemaren gue jadian sa-."

"WHAT!" teriak Anna kaget, Anna menatap tidak percaya Nadera.

"Ssttss.. bisa gak usah berisik."

Anna tersenyum tanpa dosa.

"Lagian lo gak cerita 'kan gue kanget," rajuk Anna "lo jadian sama siapa?" tanya Anna

Nadera tersenyum kemudian mendekatkan dirinya ketelinga Anna seolah takut ada yang mendengar mereka padahal kelas sudah sepi, mungkin takut penghuninya iri

"Rangga," bisik Nadera.

"Hah?"

"Budeg lo, gak ada kata pengulangan." Nadera melegos pergi keluar kelas meninggalkan Anna masih mencerna ucapan sahabatnya, ketika ponselnya berdering.

Rangga? Ketua osis itu? Yang bener

Setau gue tuh anak ayam blom pernah bahas cowok atau liat dia deket cowok

Awas loo utang cerita sama gue!!

Anna tersadar lantas beranjak menuju parkiran sekolah yang legang, karena sebagian besar sudah pulang.

"Akhh... lupdir lo, sahabat yang imut gini maen ditinggal aja." Kesal Anna, ia menendang Asal kaleng berwarna hijau bertuliskan 'milo' dan tepat mengenai kepala seorang cowok yang tengah menaiki motornya. Hebat ya Anna tendangannya mantul bisa kena kepala orang.

Mampus kena kepala orang, bonyok gak ya?-batin Anna.

Cowok itu berbalik sambil memegangi belakang kepalanya, cowok itu menatap tajam Anna yang berdiri tak jauh darinya pasalnya cuman ada mereka berdua yang ada diparkiran sekolah.

Cowok itu menghampiri Anna yang sedang bergelagat pura-pura tidak tau.

"Ehhh lo yang nendang kaleng itu kan?" tanya cowok bername tag 'Rian Bagaskara' sambil menunjuk kaleng tersebut.

Anna mengernyitkan dahi seolah tidak mengerti apa yang baru saja keluar dari mulut Rian.

"Maksud lo apaan?"

"Gue tanya lo yang nendang kaleng itu sampe kena kepala gue? Kalo sampe kepala gue kenapa-napa mau lo tanggung jawab?"

"Fitnah lo." Ternyata Anna pinter akting juga

"Fitnah? jelas-jelas cuman ada gue sama lo diparkiran, udah pasti itu lo masa iya mbak mawar."

Anna menguap, "udah gak usah ceramah gue jadi ngantuk dengernya. Yaudah gue ngaku, gue yang tendang tuh kaleng sampe kena pala lo, Maaf ya gak sengaja tapi niat ehh..."

Rian mendengus. " maaf lo gak ikhlas, jadi gak gue terima."

Cowok dengan baju yang dikeluarkan serta dua kancing atas yang tidak dikancingkan, tersenyum penuh arti.

"Jadi lo harus tanggung jawab supaya kepala gue-" ucapan Rian dipotong Anna

"Kepala lo gapapa juga, gak sampe keluar darah."

"Bisa gak jangan potong ucapan gue?"

Anna memutar bola matanya malas, "terus lo minta apa? minta gue jadi upik abu lo kaya dicerita wattpad gitu, ogah!"

"Gak juga dari pada lo jadi upik abu, mending lo jadi pacar gue."ujar Rian"Jadi... bolehkan gue minta nomor Whattsapp lo?" tanya sembari menaik turunkan  alisnya.

Anna menyilangkan tangganya didada, "Gak!"

"Lo harus tanggung jawab, biar pala gue gak pusing lagi kasih nomer Whattsapp lo."

"Gak ada hubunganya bambang."

"Ada, kan gue belum dapet nomer whattsapp lo."

Anna melengos pergi dari hadapan Rian, kalo lama-lama bersama tuh anak soang bisa-bisa kepalanya meledak. Gadis dengan surai sebahu itu melangkah menuju halte.

"Susah banget sih, dapetin nomer whattsappnya apalagi entar hatinya" ujar Rian menatap punggung Anna yang perlahan menghilang dari penglihatannya.

"Tapi gue gak akan putus asa, gue harus dapetin hatinya masa cowok fakboy kaya gue kalah sama satu cewek, mau disimpen dimana muka ganteng gue yang paripurna ini." Ujarnya panjang lebar.

Jujur sama pede banget mas-nya, untung tajir.

***

Jreng... jreng... jreeeenggg....

Halo sahabat wattpad...

Ini cerita pertamaku, jadi mohon bantuanya.

Biar aku semangat lanjut ceritanya Vote sama komenn ya plisss gratis kok.

Salam sayang Iya.kookie, istrinya Jungkook dan Adiknya kim taehyung.

Ig: @iya.kookie

Rian(n)aTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang