Part 01

40 15 2
                                    

Hari kamis adalah jadwal kelas XI mipa 5 berorahraga tepatnya kelas Sang pengeran sekolah yaitu Rian Bagaskara.

Cowok dengan baju olahraga yang telah basah oleh keringat itu mendribble bolanya seraya melakukan lay up, tepat sekali bola basket itu masuk kedalam ring.

Teriak siswi begitu heboh membuat Sang empu semakin menjadi-jadi, Rian melambaikan tanganya kearah siswi yang tengah menonton.

Tak hanya siswi kelas XI Ipa 5 saja yang menonton melaikan siswi dari kelas lain pun tak mau ketinggalan.

Rian menghampiri temannya yang tengah duduk dibawah pohon dekat dengan lapangan.

"Kantin yuk." ajak Rian kepada dua sahabatnya.

"Kuyy lah, haus gue." ujar Dimas seraya berjalan terlebih dahulu.

♡♡♡

Kantin adalah salah satu tempat favorit siswa-siswi Sma Antariksa, di sekolah Sma Antariksa ini terdapat dua kantin yaitu IPA dan IPS.

Sma Antariksa juga populer akan prestasi muridnya yang sering membawa piala, entah itu lomba Paskibra, basket, futsal dan lain sebagianya.

Disinilah ketiga cowok itu sekarang sedang menikmati Bakso yang terkenal akan keenakanya yaitu bakso Mang Enon.

"Bro liat tuh lo kalah sama Aldo." ujar Dimas sembari menyikut Rian.

Rian menoleh kearah Dimas seraya mengikuti arah pandang cowok berlesung pipi itu. Manis bukan?

Disana terdapat Anna yang duduk didepan Aldo serta disampingnya Nadera, mereka tampak asik megobrol sesekali tertawa entah apa yang mereka bicarakan.

Rian tak terima targetnya didekati cowok lain, apalagi Anna cewek yang berhasil mengambil hatinya.

"Ga lo mau kemana?" tanya Dimas kepada Rangga yang beranjak dari duduknya.

"Nadera." Singkat Rangga sebelum pergi meninggalkan temanya.

Rian yang mendengar hal itu mengernyit bingung, ia tidak salah dengarkan?

"Rangga sama Nadera-"

"Ya mereka pacaran."

"Udah besar ternyata Rangga kita bro." Kekeh Rian

"Ho'om gak nyangka gue."

♡♡♡

Bel pulang berbenyi nyaring murid kelas XI Ipa 2 berteriak 'hore', dan guru yang mengajar pun mengakhiri pembelajaran seraya keluar dari kelas.

"Na maaf ya gue duluan," ujar Nadera yang sudah siap untuk pulang, merasa tidak enak.

"Iya gak papa kok, udah sana." Anna membuat gestur mengusir.

"Lo ngusir? oke gue terima bye, mau ketemu pacar dulu" ucapa Nadera sambil menekan kata 'pacar'

"Dasar bucin," cibir Anna.

Ddrrtt...

Ponsel Anna bergetar manandakan panggilan masuk, tertera nama Adelia.
Anna menekan icon berwarna hijau.

"Ya kenapa del?"

"..."

"Yahh tapi gue gak bawa baju ganti,"

"..."

"Ouhh iya udah kalo cuman pemilihan ketua mah, yaudah gue OTW."

Panggilan itu terputus, Anna segera beranjak dari kelasnya dan melangkah menuju lapangan indoor.

Tak sampai lima belas menit Anna sudah berada diruangan itu, disana sudah banyak yang berkumpul, Anna menghampiri timnya.

"Assalamualaikum,"

"Waalaikumussalam."

Anna menyalami pelatih basket seraya duduk disebelah Adel yang menyambutnya dengan senyuman.

"Menurut lo ketua basket kita siapa?" tanya Adel.

"Reza sama Adel." Balas Anna sambil terkekeh.

"Ihh apaan sih,"

Sang pelatih-pak Arko, mengintruksi supaya mereka fokus kedepan dan tak mengobrol lagi.

"Baiklah anak-anak kita mulai, semoga yang kalian dan bapak pilih itu yang terbaik dan bisa mengikuti lomba denagan membawa piala kembali, serta bapak harap mereka bertanggung jawab." tutur Pak Arko.

"AAMIIN,"

"semoga jodoh Aamiin." ujar salah satu cowok yang berada diujung seraya menghampiri Pak Arko.

"Nahh ini dia ketua kita."

Anna membulatkan matanya, lahhh kok bisa sih tuh anak onta jadi ketua basket, tapi dia jago juga ehh... kok malah muji dia sih

"Dia akan menjadi ketua tim basket putra, karena skill main dia bagus jadi bapak percaya sama dia." Jelas Pak Arko seraya menatap Anna. "Dan untuk ketua tim basket putri bapak memilih Anna, dia lumayan jago dan yang bapak lihat Anna tidak pernah absen."

"Lahh pak kok aku? Kan harusnya Adel pak." Ujar Anna berdiri dari duduknya.

"Anna udah lagian lebih jago lo dari pada gue." ujar Adel.

"Bener tuh yang Adel bilang, udah Na lo pantes kok jadi ketua basket kan lo galak." Ucap Rian yang berdiri disamping Pak Arko, dia ketua basket tim putra.

"Anna Bapak gak pilih sembarang buat ketua basket, jadi kamu harus mau." Tagas Pak Arko.

Anna menghela napasnya kemudian mengangguk, "makasih pak dan temen-temen udah percaya sama aku." Kata Anna "dan semoga diperlombaan selanjutnya dengan aku sebagai ketua tim bisa pulang membawa piala."

Semua orang yang ada disana bertepuk tangan begitupun dengan Rian, cowok tampan berhidung mancung itu tersenyum lebar.

♡♡♡

Jeen...
jjeeen....
jreeeengggg.....

Mohon maaf kalo gak nyambung dan kurang menarik

Jangan lupa vote sama komen ya!!
Biar aku semangat buat lanjut cerita

Salam sayang dari istrinya Jungkook dan adiknya kim taehyung

Subang, 30 Juli 2020

Rian(n)aTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang