Away'

179 25 2
                                    

Di sinilah mereka berakhir duduk berdua di dalam ruangan rapat itu hanya suara bising pendingin ruangan yang menghiasi kebisuan di antara keduanya.

Jeon Jungkook memilih diam dan mempertahankan egonya untuk tetap diam dan menunggu sedikit lebih sabar sosok Kim Taehyung yang sedang mengumpulkan keberanian nya untuk menentukan apakah kata-kata yang di anggap pembelaan oleh nya akan seperti itu pula tanggapan yang di hadirkan oleh jeon Jungkook.

Mereka mungkin sudah lebih dari sepuluh menit berdiam diri dan duduk berhadapan dalam ruangan itu.

Suara bising kota yang ramai di kala jam pulang kerja sudah memekak di luar ruangan, saling sahut sapa mereka menjawab dan menghadirkan tanya tentang berjalan nya hari ini.

Namun rasa yang sangat berbeda dengan situasi dalam ruangan kedua nya.

Helaan nafas panjang dari Kim Taehyung cukup menarik minat Jeon Jungkook yang mungkin sudah mati bosan dalam suasana ini.

"A-aku... Akan menjawab pertanyaan mu ... Kau boleh mengajukan pertanyaan apapun dan aku akan menjawab sesuai dengan kenyataan yang ku ketahui"

"Baiklah... pertanyaan pertama ku adalah, kenapa kau ingin membunuh anak ku"

Kim Taehyung seperti nya sudah menduga jika kata-kata itu akan keluar cepat atau lambat dari mulut Jeon Jungkook.

"Aku tidak membunuhnya"

Tawa sinis di keluarkan oleh Jeon Jungkook dan tatapan mata yang tajam kembali di arahkan ke pada Kim Taehyung.

" Ya... Kau tidak membunuhnya karena dia masih hidup saat ini, tapi kenapa kau biarkan dia sendirian di dalam ruangan itu dan kau malah pergi bersenang-senang dengan bajingan itu"

"Kau tau... Kim Taehyung...aku sungguh membenci mu untuk itu...."

"Tapi...kau harus tahu Kenyataan yang terjadi saat itu"Kim Taehyung serasa mendapatkan kekuatan untuk berkata-kata apalagi membantah tuduhan yang di lontarkan oleh Jeon Jungkook kepadanya.

"Apa lagi yang ingin kau jelaskan Kim Taehyung... !!! Jelas-jelas cctv yang ku pasang di rumah sudah menjelaskan betapa menjijikkan nya dirimu"
Jeon Jungkook tetap mengeluarkan suara di dengan aura kelam di sekelilingnya.

" Tapi aku bersumpah jika bukan aku memberikan makanan yang mengandung jamur untuk Nana hari itu....kau harus percaya...jeon...dia juga anak-ku"
Rasa sesak di sela pernapasan yang seperti kian menipis membuat kata-kata yang ingin dikeluarkan oleh Kim Taehyung tersendat dengan sendirinya.

"Jeon Nara bukan anak mu, dia hanya anak ku!!! "
Setiap kata-kata yang dikeluarkan oleh jeon Jungkook dengan tekanan di setiap kata nya semakin membuat sesak di dada Kim Taehyung membesar.

" Ku mohon kau harus percaya kepada ku...."
Meskipun saat ini mereka sedang duduk berhadapan namun rasanya Kim Taehyung sungguh tak sanggup meskipun hanya menopang tubuhnya untuk tetap duduk dengan tegap, semua sendi di tubuhnya seakan tiada guna dan setiap sisi tubuhnya tiada kekuatan untuk tetap tegap.

" Di cctv itu hanya kau yang berada di dapur dan Nana hanya makan makanan yang kau siapkan hari itu..."

" Dan apa yang kau lakukan setelah meracuni putri ku..."

"Hahaha...kau pergi bersenang-senang dengan bajingan tengik yang kau sebut sahabat mu, dan apa yang kalian lakukan di belakang ku?"

"Sementara kau juga tahu jika kau yang menyebabkan putri ku kecelakaan saat itu dan karena putri ku belum mati kau berniat meracuni nya untuk benar-benar tiada"

" Kau meracuni anak ku dan pergi meninggalkan dia sendiri ... Jika aku terlambat membawa nya kerumah sakit hari itu... Jika aku terlambat beberapa menit saja... Aku akan membalas mu untuk Kematian putri ku"

"Tapi bukan seperti itu kenyataan nya.... "
Kata-kata dan kekuatan Kim Taehyung lirih begitu saja dan hanya beberapa kata yang dapat dia lontarkan untuk menjawab tuduhan Jeon Jungkook kepadanya.

"Pembelaan apalagi yang ingin kau katakan !
Apa buktinya jika bukan kau yang melakukan nya !!! "

" Aku tak ingin berlama-lama bersama seorang pembunuh, selamat tinggal !!! "

Jeon Jungkook segera berdiri dan melangkah keluar ruangan itu.

Namun sebelum dia berhasil keluar sebuah pelukan erat terasa dari belakang , yang pelakunya tak lain ialah Kim Taehyung.

"Maaf..... Setidaknya biarkan aku memeluk mu untuk yang terakhir kali.....aku tau kau....kau tak Sudi...aku tau kau tak Sudi untuk ini....namun kumohon....jika tak ada kesempatan lagi.... biarkan aku punya kenangan dirimu..... biarkan sebentar saja...."

Kim Taehyung menumpahkan segala tangisan nya sembari memeluk tubuh Jeon Jungkook dari belakang, segala bebannya seakan hilang dan pelukan sepihak yg dilakukan olehnya Serasa jadi obat luka beberapa tahun kebelakang yang dialaminya.

Pelukan sepihak itu berlangsung cukup lama sampai suara bising ponsel dari saku Jeon Jungkook memecahkan hening diantara mereka.


Kim Taehyung yang seakan tersadar dari dunianya langsung melepaskan pelukannya terhadap Jeon Jungkook.

Dan dia dengan sigap melangkah mendahului Jeon Jungkook dan membungkuk hormat kepada Jeon Jungkook.

"Terimakasih untuk waktu yang berikan....aku sangat mencintaimu...dan terimakasih untuk izin mu atas rasaku meski sekarang semuanya tak lagi sama.... selamat tinggal...dan terimakasih..."

Kim Taehyung berkata sembari tetap membungkuk dan gerakan kecil di tubuhnya menandakan tangisan pilu dari sosok itu masih bersisa.

Dia tak berani lagi untuk menegakkan pandangan nya untuk sekedar bertatap sekilas saja dengan Jeon Jungkook, karena sesak dan sakit itu akan semakin besar dan pastinya bisa membunuhnya secara perlahan, mungkin ini memang akhirnya dari segala cerita antara dirinya Kim Taehyung yang sebenarnya masihlah Jeon Taehyung dan Jeon Jungkook akan benar-benar selesai.

Kim Taehyung melangkah lebih dulu keluar dari ruangan tanpa dia tau bahwa sosok Jeon Jungkook juga tengah berlinang air mata.

Dan kata maaf tanpa suara terucap dari kedua bilah bibir nya.




.
.
.

T
B
C

\(๑╹◡╹๑)ノ♬

LullabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang