"Gaes...... Kabar gembiraaa... Untuk kita semua..." Teriak Allo tiba-tiba saat jam istirahat.
"Apaan sih anak ini?" Tatap Edro lempeng.
"Utube kita... Lulus monetise... Ye ye yeeee...!!!"
"Apa? Beneran..?" Edro, Boem, Milka, dan Chelsea serempak mendekati Allo dan mengintip smartphone di genggamannya.
"Iyaaa... Tanggal 25 bulan depan kita dapet gaji pertama."
"Wah... Selamat ya Allo. Perjuangan kalian nggak sia-sia." Ujar Chelsea dengan senyum manisnya.
"Heheheee... Berkat Chelsea sama Milka juga. Makasih yaa.." Allo tersenyum haru.
Dua gadis itu juga tersenyum.
"Eh, aku kabarin Lexy dulu." Allo mulai mengetik."Allo. Ah.. Untung ketemu." Orang yang akan dichat ternyata muncul di kelas.
"Loh.. Lexy kok tumben ke sini? Baru aja mau aku chat loh." Allo tersenyum lebar. Sementara para siswi yang masih di dalam kelas heboh atas kedatangan pangeran dari kelas X idaman hampir semua cewek di kelas mereka.
"He..? Ada apa? Seneng banget keliatannya?" Lexy tak menggubris pandangan para gadis.
"Liat nih... Utube kita... Dimonetise.." Allo menyodorkan layar ponsel di depan wajah Lexy.
"Apa? Keren... I was not expecting this man..." Lexy terbelalak keheranan.
"Hahahaaa... Makasih Lexyyy..." Allo mencengkeram lengan Lexy lalu mengguncangkannya hingga tubuh Lexy terhuyung ke depan dan ke belakang berkali-kali.
"Aduh aduh. Diem woey!" Lexy secepat mungkin menyingkirkan tangan Allo darinya.
"Tapi kok bisa sih? Padahal yang di'up baru 2 lagu kan?" Lexy menyentuh dagunya.
"Tapi kan lagu pertama kalian, High Hopes aja viewersnya udah 1juta lebih. Ditambah lagu 'Untukmu' itu.. langsung dapet bom subscribers loh." Milka angkat bicara.
"Iya. Subsnya meningkat pesat setelah kita upload Untukmu. Aku juga nggak nyangka responsnya banyak yang positif. Biarpun... Ada yang nyinyir juga sih." Terang Allo panjang lebar.
"Syukur deh." Lexy tersenyum riang.
"Gara-gara kalian... Makasihh banyak ya Lexy, Boem, Edrooo. Chelsea Milka juga. Pokoknya makasih banyak." Lexy, Boem, Milka dan Chelsea menunjukkan raut wajah bahagia. Sementara Edro melirik ke arah lain sambil memegangi tengkuknya, tersipu."Oh iya Allo. Aku ke sini mau kasih ini loh." Lexy menyodorkan secarik kertas dengan kop dari pemerintah kota.
"Apa nih?" Allo membacanya. Boem dan Edro nimbrung.
Ternyata itu adalah copy pemberitahuan kepada setiap sekolah di kota B tentang lomba seni budaya mulai dari drama sampai band."Haa? Sebulan lagi? Serius nih?" Allo terkedjoed.
"Iya lah serius. Tanda tangan sama stempel dari Kepdin Disperpar tuh." Ucap Lexy datar.
"Aaa... Gimana ya...?" Allo tampak bingung dan ragu.
"Gimana apanya? Ya kita harus ikut lah." Edropun angkat bicara.
"Ta-tapi ini cuma sebulan loh. Apa bisa..?"
"Hmh. Asal ada kemauan apapun pasti bisa. Lagian ini kesempatan kita buat nyumbang tropi ke sekolah." Tegas Lexy.
"Aaa... Gimana nih.." Allo masih tampak bingung.
"Tenang Allo. Kita, kan persiapannya bareng-bareng. Pasti bisa." Kata Boem sambil menepuk pundak Allo dan memberi senyuman.
"Iya Allo, jangan kuwatir. Kita juga selalu dukung kok.. ntar pas lomba kita ikut jadi supporter kalian juga deh." Milka optimis.
"Pokoknya kita harus siap-siap. Besok.. nggak. Nanti kita pikir aransemen lagu wajibnya, dan cari satu lagu bebas yang gereget." Kata Edro dengan semangat.
"Nah.. that's the spirit. Ya udah kita ketemu besok pas ekskul. Masing-masing harus kasih usul lagu bebas biar kita pilih bareng-bareng." Tutup Lexy sebelum dia pamit pergi.
...-Hari Kamis di ruang klub musik-
"Siang anak-anak.. Eh.. ada acara apa nih? Kok bawa tumpeng?" Pak Enggas yang baru masuk ruangan kembali terheran-heran. Untungnya kali ini bukan karena adegan dua cowok bertindihan dengan masker di badannya.
"Eh... Pak Enggas. Maaf nih Pak, kita nggak izin dulu. Ternyata Chelsea bikin tumpeng buat kita Pak. Katanya syukuran monetise Utube." Terang Allo kegirangan.
"Wah... Jadi beneran udah dimonetise nih? Keren dong kalian bisa dapet gaji." Pak Enggas ikut senang.
"Iya Pak. Tapi gajiannya masih bulan depan." Timpal Lexy.
"Hmmm.. Hebat murid bapak. Selamat ya F For Friends. Emang pantes kalian dapet apresiasi."
"Udah Pak, sebelum makan bareng, pimpin do'a dong Pak.. biar F For Friends makin sukses gitu." Pinta Milka.
"Okay.."
Merekapun menunduk sejenak.
Tuhan
Terima kasih atas berkahMu.
Izinkan kami meraih mimpi kami, dan memberi manfaat untuk sesama kami.
Aamiin...
...Senja. Allo berdiri di tanah itu, di atas rerumputan yang mengering karena kemarau. Matanya menyisir sekelilingnya nanar. Bunga-bunga yang tadinya berwarna putih telah menjadi kecoklatan, gugur di atas tanah.
Dari sejak saat itu dalam hatiku, selamanyapun.. aku nggak bisa memaafkanmu.
-Deg- Allo memejamkan mata dan menghela nafas panjang. Kata-kata wanita yang kini wajahnya mulai menggambarkan kerutan halus itu terngiang jelas di telinganya, seolah yang berbicara masih di dekatnya.
Itulah aku. Tapi anak itu tidak seperti itu. Tak peduli sebesar apa rasa benciku padamu, anak itu benar-benar sangat menyayangimu.
(Kutipan Friends Webtoon episode 63)Pemuda jangkung itupun membuka mata, lalu tersenyum tipis. Perlahan dia berjalan, lalu berhenti setelah beberapa langkah dan duduk bersila. Cukup lama ia menunduk takzim di sana, lalu kembali mengangkat kepalanya.
"Sore, Rey.. Gimana kabarmu?" Allo menatap sayu. "Maaf ya aku ganggu lagi. Padahal belum ada dua bulan kayanya. Hehe.. aku ke sini mau kasih kabar. Utube F For Friends akhirnya dapet monetise kemarin. Kita bisa dapet uang dari sana mulai bulan depan. Dan itu semua, selain karena kerja keras rekan satu bandku.. Juga karena kamu, Rey." Allo memberi jeda.
"Tahu nggak, Rey? Setelah rekaman lagu 'Untukmu' pas penutupan festival seni di upload sama Asha, ternyata yang ngesubs channel kita bertambah buuanyak banget. Itu loh lagu yang aku ceritain ke kamu pas aku datang ke sini terakhir kali terus dijemput sama anak-anak. Aku seeneng banget." Allo bercerita dengan semangat. Sebentar kemudian pandangannya kembali sayu.
"Terima kasih banyak ya, Rey.. Karena kamu.., karena inspirasi dari kamu karya kami dapat apresiasi sebagus ini.." Ucapnya lirih.
"Oh iya." Allo kembali menatap ke depan dengan mata berbinar.
"Bulan depan F For Friends mau ikut lomba loh, Rey. Lomba pertama kami. Ya... Aku awalnya nggak terlalu yakin sih, soalnya cuma ada waktu sebulan buat aransemen lagu branding pariwisata itu. Harus bawain satu lagu bebas juga. Untungnya teman-temanku semangat. Untuk ke sekian kalinya aku jadi diingatkan kalau aku nggak pernah sendirian, Rey. Aku punya kamu, juga punya mereka."
"Ah... Udah sore banget. Aku balik dulu ya, Rey. Jangan lupa do'ain kami ya, biar bisa tampil dengan baik pas lomba nanti. Kamu juga pasti nonton kan, Rey?"Allo bangkit meninggalkan sebuah buket bunga mawar di atas gundukan tanah.
"Dadah Rey... Istirahatlah yang tenang ya.." Ucapnya sambil mengelus batu nisan hitam bertuliskan nama sahabat kecilnya itu. Diapun melangkah pergi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Friends - Line Webtoon Fanfiction (End)
FanfictionFanfiction dari Line Webtoon FRIENDS karya @leaf19. Lika-liku kehidupan remaja SMA dalam bermusik dan mengejar cita-cita yang dibumbui drama dan sedikit romansa. Eeeakkk... Disclaimer : Webtoon asli karya @leaf19, saya hanya meminjam karakter.