ENTERTAINER: JENNA ANTIRTA [HIATUS]

Prolog

Halloo guysss!!!

Mohon maaf sebelumnya, kalau cerita ini jarang di up terus. Dikarenakan aku gak ada ide buat lanjutnya.

Tapi...

Alhamdulillah setelah berpikir lagi akhirnya aku memutuskan untuk merombak ulang lapak ini. Dan untungnya lagi ide satu ini cukup mendukung bagi aku, tapi gak tahu menurut kalian.

So, jika suka maka dukung kalau enggak bisa pergi.

Perlu diingat ya, jangan lihat bacaan dari jumlah pembacanya. Kalau mau pembacanya naik ya bantu naikin dengan cara baca cerita ini.

Makasih:)

•••

15 Februari 2026

Terdapat sosok perempuan cantik yang tengah duduk di kursi ujung sebuah cafe tempat favoritnya itu. Di depannya, sudah ada es coffie minuman kesukaannya di tambah sebuah cheese cake menu kue yang sama menjadi kesukaannya.

Rautnya nampak lebih bersinar dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya. Nyatanya, kehilangan sosok yang membuat ia berubah sedemikian rupa berakibat fatal baginya. Sosok itu yang mampu memberi motivasi, semangat, pun juga dengan kebahagiaan. Walau sederhana, namun ia sangat menyukainya.

Oh ya, perkenalkan nama dia adalah Jenna Antirta. Sosok yang penyuka kedamaian dan keheningan. Sosok yang menyukai hujan. Sosok yang menyukai minuman es kopi beserta kue keju. Dan sosok yang begitu bahagia secara bersamaan ia sangat rapuh.

Sudah enam tahun ia kehilangan sosok yang begitu sangat berarti. Sosok lelaki yang mampu membuat ia tertawa sekaligus sedih. Banyak momen bersama sosok itu. Baik senang, tawa, sedih, namun yang paling sangat disayangkan adalah....

Mengapa harus momen duka yang ia dapatkan dari si sosok itu?

Sedih? Tentu ia sangat sedih. Rasanya bagai mimpi di siang bolong.

Kecewa? Ya, ia juga merasakan kecewa pada sosok itu. Mengapa harus meninggalkan di saat ia sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja.

Pun mengapa, tidak ada kata pamit yang terlontar dari mulut lelaki itu?

Atau mungkin momen terakhir yang pernah ia rasakan dengan sosok itu adalah yang terakhir?

Kembali teringat, kata yang pernah terucap dari sosok dia.

Aku mau jadi bintang. Nanti kalau udah kesampaian, kamu bisa lihat sepuasnya aku di atas sana. Bintang yang bersinar untuk menerangi kegelapan malam.