•••
Jenna sudah mulai bekerja. Perempuan itu diposisikan di bagian layanan teknis. Sebelum itu, tugas layanan teknis dibagi menjadi dua bagian. Pertama, pengembangan koleksi dan kedua pengolahan bahan perpustakaan. Nah tugas yang kedua meliputi beberapa tugas, yaitu:
1. Inventarisasi Bahan Perpustakaan.
2. Katalogisasi dan Klasifikasi Bahan Perpustakaan.
3. Penyelesaian Fisik Bahan Pustaka (labelling, pemberian barcode).
4. Penempatan Bahan Pustaka di Rak (shelving).
5. Perawatan Koleksi.Itu beberapa tugas yang akan Jenna kerjakan setiap harinya. Di perpustakaan umum yang bernama Alaska Library ini, Jenna hanya mendapati libur di setiap hari Minggu saja, selebihnya ia bekerja.
Awal-awal cukup sulit untuk bekerja di bagian ini, namun semakin lama Jenna berusaha. Usaha dan hasil itu akan cepat ia capai. Dan semuanya, hanya untuk membuktikan kepada orang tuanya. Bahwasanya, ia bekerja disebuah perpustakaan saja bisa lebih baik daripada bekerja sesuai dengan keinginan sang Ayah.
"Oke Jenna lo harus semangat!" ucapnya menyemangati dirinya sendiri. "Lo harus buktiin buat nyokap dan bokap. Bahwa lo bisa tanpa harus mengikuti kemauan mereka."
•••
Alaska Library ini memiliki jadwal waktu untuk tutup. Pertama pada hari weekend atau hari libur jadwal buka maupun tutupnya pada saat jam menunjukkan pukul 07.00 sampai 20.00. Untuk hari biasa atau selalu digunakan untuk orang-orangnya bekerja maupun anak sekolah, Alaska Library memiliki jadwal buka dan tutup pada jam 07.00 sampai 19.00. Hanya berbeda satu jam saja.
Jenna pun dengan karyawan lain sudah keluar dari dalam perpustakaan. Jam dipergelangan tangannya sudah menunjukkan angka setengah delapan. Dikarenakan hari ini adalah hari biasa jadi jadwal pulangnya sampai jam 7 malam saja.
Dengan menggunakan hoodie hitam yang bertuliskan nama seseorang di dada sebelah kirinya, Jenna diam sembari menunggu taxi. Hoodie itu pemberian dari Leon kala ulang tahunnya yang ke 18 tahun. Dan sampai usianya menginjak angka ke 23 tahun, hoodie itu masih setia menemaninya.
Jenna begitu apik merawat barang, apalagi barang pemberian dari Leon yang kebanyakan ia simpan. Barang itu akan menjadi kenangan baginya.
Lampu dari kendaraan menyoroti malam hari ini. Sebuah mobil berhenti tepat di samping Jenna menunggu. Bukan taxi, tapi mobil seseorang yang merupakan bagian penting bagi kehidupan pacarnya.
Sosok lelaki berwajah datar nan dingin itu keluar dari mobil. Melangkah pelan menghampiri Jenna. "Gue anter," kata lelaki itu tanpa melihat ke arah Jenna.
Ya, lelaki itu adalah Samuel Ronaldinho. Teman seperjuangan Leon kala di geng Rosas Negras. Lelaki itu menyimpan tangannya ke dalam saku celana bahannya, menatap ke arah jalanan tanpa minat untuk menoleh ke arah Jenna.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENTERTAINER: JENNA ANTIRTA [HIATUS]
FanfictionDON'T PLAGIARISME!!! ••• "Kepergian mu membawa rindu mendalam bagi semua orang," -Jenna Antirta. Enam tahun sudah dilalui, namun rasanya seperti ada yang kurang. Perasaan itu, kebersamaan, kebahagiaan yang kini direnggut oleh kepergian. Nyatanya, k...