•••
Sebelum mereka melancarkan aksinya nanti malam. Tepatnya pada jam 10 malam. Kini mereka tengah berkumpul dulu di markas. Jam yang ditempelkan di dinding dekat dengan pigura yang bergambarkan anggota Rosas Negras, menampilkan pukul 8 malam.
Juki memandang Leon dengan heran. Melihat temannya yang penuh dengan kebinaran cukup dicurigai oleh Juki.
"Habis dapat jatah apa sampai tuh bibir sama mata berbinar!" Leon menetralkan raut wajahnya. Dari berbinar kembali ke tengil.
"Gue belum kawin anjir!"
"Ya, siapa tahu lo habis dapat jatah dari janda tetangga lo."
"Anjing! Ya kagak."
Leon sebenarnya gabut. Seharian ini ia tidak bertemu dengan Jenna. Rasanya seperti hampa, ingin sekali menjumpai perempuan itu namun ia tidak mau membuat momen dengan gengnya sirna karena harus menemui Jenna. Bukan Jenna menganggu posisi Leon yang sebagai anggota inti dari Rosas Negras dan bukan juga Rosas Negras yang harus diprioritaskan. Keduanya sama-sama menjadi satu untuknya.
Leon pun teringat dengan perkataan Jenna. Yang jangan selalu berpatok pada perempuan itu, namun Leon susah jika harus berjauhan dengan Jenna. Karena pasalnya, Jenna adalah perempuan yang benar-benar Leon cintai selepas Mamanya. Jenna perempuan yang begitu bisa mengerti keadaan dan posisi dirinya. Dan perempuan itu adalah tempat kedua di mana ia bisa pulang.
Matanya beralih pada Juki dan Zian. Menatap keduanya yang sama tidak ada kegiatan di markas, lantas sebuah ide hinggap di otak bodohnya itu. Itu hanya sebuah ejekan dari Pak Samsudin."Main tebakan yok! Siapa yang bisa tebak gue traktir, tapi kalau gak bisa kalian yang harus traktir gue."
"Yoo! Siapa takut."
"Ayo aja, yang penting jangan susah-susah kasih tebakannya."
Leon mengangguk. "Oke, kita mulai." Sembari menatap Juki dan Zian. "Eh bentar dulu. Harus ada peraturannya nih. Setiap mau jawab kalian harus angkat tangan, kalau misal jawabnya bener dapat poin nah kalau salah si jawaban itu harus di jawab sama satu orang lainnya. Setiap orang harus kumpulin poin 20. Nah gue bakalan kasih poin ke orang yang bisa jawab sekitar 5 poin."
"Mulai nih ya! Jangan tegang anjing berasa lagi sidang skripsi aja!"
"Ya lo malah pake poin segala. Urusannya kalau kalah kan bisa rugi gue!"
"Traktir temen sendiri perhitungan banget lo!" jawab Leon kepada Juki.
"Dah anjir. Lanjut aja!" balas Zian.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENTERTAINER: JENNA ANTIRTA [HIATUS]
FanfictionDON'T PLAGIARISME!!! ••• "Kepergian mu membawa rindu mendalam bagi semua orang," -Jenna Antirta. Enam tahun sudah dilalui, namun rasanya seperti ada yang kurang. Perasaan itu, kebersamaan, kebahagiaan yang kini direnggut oleh kepergian. Nyatanya, k...