•••
Juni 2021
Leon mengendarai motornya secara perlahan. Menikmati siang hari dengan santai. Terik matahari yang menyorot tajam tak ia hiraukan. Tujuannya sekarang, menjemput sang pujaan hati yang berbeda sekolah dengannya.
Tidak ada yang tahu jika Leon memiliki seorang pacar. Baik ketua Rosas Negras maupun anak inti dan anggota lainnya. Leon cukup handal untuk menyembunyikan fakta ini. Karena apa, ia tidak mau jika pacarnya nanti terseret ke dalam permasalahan geng dan ia tidak mau mencelakai perempuannya.
Motornya berhenti tepat di gerbang bangunan sekolah yang bernama SMA Nusantara. Dari SMA Dirgantara hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja, kurang lebih 30 menitan.
Lelaki itu membuka helmnya. Banyak para siswa-siswi yang keluar untuk pulang. Sembari menunggu sang pujaan hati, Leon mencairkan suasana dengan bersiul sesekali bernyanyi.
Hingga matanya terpaku pada sosok yang selama ini selalu menemaninya. Dia Jenna Antirta. Perempuan yang menjadi tambatan hatinya. Sosok yang begitu Leon kagumi. Perempuan itu sangat rapuh, hanya saja dia selalu menampilkan kebahagiaan nya. Leon tahu itu, tapi ia cuma bisa diam tanpa mau bertanya yang lebih lagi. Biar semuanya mengalir seperti air.
"Udah lama?"
Leon tersenyum lebar. "Belum," jawabnya dan memberikan helm kepada Jenna. "Eh biar aku aja deh," katanya kembali membawa helm tersebut.
Lalu turun dari motor. Berhadapan langsung dengan Jenna. Tangannya dengan cekatan memasang helm tersebut ke kepala Jenna. Perlakuan dari Leon tentu membuat Jenna mati kutu, hatinya merasakan getaran dan perutnya seperti merasakan kupu-kupu yang berterbangan.
Hal itu pun menjadikan titik tuju para murid-murid yang keluar dari bangunan tersebut.
"Udah, yok naik!"
•••
Kini kedua pasangan muda ini berada di sebuah taman. Taman yang menjadi salah satu tempat mereka untuk berduaan. Taman itu diisi dengan berbagai permainan anak-anak, pun ada berbagai penjual seperti jajanan jaman sekarang.
Leon dan Jenna duduk di atas rerumputan sembari menatap langit yang mulai menguning. Leon tadi sempat memberitahu kepada Gara bahwa ia tidak akan ke markas dulu. Waktunya sekarang, Leon menghabiskan waktu dengan sang pacar.
"Gimana hari ini?" tanyanya seperti biasa. Menanyai kegiatan Jenna ketika berada di sekolah. Pun sebaliknya Jenna akan bertanya juga hal serupa. Hal ini sudah mereka lakukan ketika menjalin sebuah hubungan. Katanya agar lebih akrab dan terbuka kepada pasangannya masing-masing.
"Lumayan baik. Kamu gimana?"
Leon terkekeh. "Udah pasti seru banget. Apalagi kalau sama si Juki, tiada hari tanpa dia gak bakalan rame!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ENTERTAINER: JENNA ANTIRTA [HIATUS]
Fiksi PenggemarDON'T PLAGIARISME!!! ••• "Kepergian mu membawa rindu mendalam bagi semua orang," -Jenna Antirta. Enam tahun sudah dilalui, namun rasanya seperti ada yang kurang. Perasaan itu, kebersamaan, kebahagiaan yang kini direnggut oleh kepergian. Nyatanya, k...