_01

74 16 0
                                    

First Part !!

DEBBY POV.

"Tantee...gue udah sampe nih!" Ujarnya sambil berteriak saat memasuki rumah mewah milik Tantenya.

"Yampunn, Debby! gausah teriak-teriak bisa gak sih? Tente juga denger kali" ucap Tantenya saat keluar dari ruang keluarga dan menyambut Debby yang baru saja sampai dari Australia.

"Hehe, Ya maaf kelepasan," kata Debby lalu berjalan ke arah sofa sambil menyeret koper besarnya dan duduk di sebelah Tantenya.

"Maaf, maaf lo, kalo anak gue bangun gimana?" ketus Tantenya dengan bahasa gaul. Dan Debby terkekeh melihat ekspresi wajah Tantenya saat mendumel.

"Ya santai aja kali, kalo perlu gue bangunin sekarang ya?" ujarnya yang hendak bangun dari duduknya namun lengannya di tahan Tantenya.

"Heh! Jangan ngadi-ngadi lo, gue bogem juga lo," ucap tante sambil mengepalkan lengannya di depan wajah Debby, membuat Debby memundurkan wajahnya dan menepis lengan Tantenya.

"Apaan sih gue capek nih, jangan ngajak ribut lo." kata Debby sambil merebahkan tubuhnya di sofa. "Duhh tenggorokan gue kering banget nih," menyindir Tantenya sambil mengusap tenggorokannya.

"Pala lo kering! Bilang aja lo minta minum," ucap tantenya "Ambil aja sono sendiri" lanjutnya

"Biii yatiii," teriak Debby.

"Heh bulepotan!, lo manggil siapa hah?" kata Tantenya sambil mencondongkan dagunya.

"ART lo lah, siapa lagi"

"Lo teriak-teriak sampe bengek juga gabakal ada yang nyaut! di sini gak ada yang namanya bi yati,"

"Yaelah, bilang dong daritadi! yaudah panggilin ART lo, gue aus banget. Dehidrasi nih gue"

"Lo bener keponakan gue apa bukan sih? Perasaan gue ga punya keponakan yang kelakuannya kek dakjal," ucap Tantenya sambil menyipitkan matanya ke arah Debby.

"Tante Keizaa!! yang ada juga lo Tante gue apa bukan, makin tua makin gila ya lo,"

"Minta di kepang tuh bibir bilang gue tua?"

"Ya emang lo lebih tua dari gue"

"Ya mangkannya gue tua, lo harus hormat ke gue, gak boleh zolim!"

Lalu tiba-tiba Debby menghadap ke Tantenya, dan hormat layaknya upacara bendera.

"Sinting lo! ya gak gitu juga kalii!"

"Tadi kata lo mau di hormatin, udah gue hormatin malah ngedumel"

Lalu Tantenya menarik nafas panjang sambil memejamkan matanya.

"Tarik nafas, tahan satu tahun" celetuk Debby

"Bodoamat Deb, gue capek ngaledenin lo, mending gue ke kamar!" ujar Tante nya yang kesal.

"Ehh, dihhh najis gitu doang baperan, gue canda kalii ahh," ucap Debby menarik lengan Tantenya membuat Tantenya kembali duduk.

"Apalagi? Kamar lo di atas noh deket kamarnya Bulan sama Bintang, awas aja lo gangguin anak gue" ujarnya lalu, "oh iya, ART disini namanya bi marni bukan bi yati! bye! gue panas deket-deket ama lo" lanjut ujarnya sambil mengibaskan rambutnya yang bewarna coklat itu ke wajah Debby.

"Anjir rambut lo bau ompol kutu! Eh btw, nama si twins keren juga ya, kaya nama planet. Gak sekalian aja lo namain cabe sama bawang," kata Debby sambil tertawa dan mendapat tatapan sinis dari Tantenya.

"Enak aja lo! rambut gue wangi strawberry nih. Anak lo aja nanti sama lo namain tomat!" ujar Tantenya sewot.

"Dihh apaan sih lo garing banget, udah-udah sono balik aja ke kamar lo, cape gue denger lo ngedumel. Gue minta minum aja kaga di bikinin"

"Hello! Siapa lo nyuruh-nyuruh gue?"

"Gini nih kalo pas TK nya ga lulus, tamu adalah raja." ucap Debby

"Kalo raja nya kayak lo mah ogah banget gue layanin lo"

Dan tidak ada sautan lagi dari Debby ia segera memasang earphone nya, membuat Tantenya menyumpah serapahkan Debby.

Debby? I Love You [Revisi]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang