"Ck, lo mau pake baju apa engga? Bacot bener" Ucap Vina yang sudah di depan lemari khusus baju Arga.
"Ya mau lah, yaudah pilihin. Kan ga sopan kalo gue pilih sendiri,"
"Ambilin kursi itu, siniin" Ucap Vina sambil menunjuk ke arah kursi yang dimaksudnya.
Dan El menurut mengambil kursi itu dan di berikan pada Vina, ternyata di pakai untuk injakannya agar bisa mengambil baju di deretan atas. Dan itupun masih harus berjinjit.
El tertawa renyah membuat Vina menjadi menoleh.
"Kenapa lo ketawa?" Tanya Vina dengan muka datar.
"Mangkannya, tinggi tuh ke atas bukan ke samping" Ucap El sambil terkekeh
"Eh gilaa nih bocah di liat-liat cakep juga ya, lebih sixpack dari bangAr lagi, eh astagaa gue mikir apa tadi? No!"-batin Vina
"Wey! Kenapa lo bengong?" Ucap El sambil mendorong kaki Vina membuatnya kehilangan keseimbangan.
Devina sempat berteriak kaget dan memejamkan matanya, namun ia tak merasa ia jatuh ke lantai. Ternyataa.. Dengan sigap El menahan tubuhnya Vina. Saat membuka mata Vina kaget bukan maen, yang ia lihat wajah tampan El.
Mereka saling bertatap selama 1detik..2detik..3detik..4det-
Ceklek.
Suara pintu terbuka dan menampakan sosok Arga dan Bintang. Mereka terkejut saat melihat pemandangan itu.
"Vinaa...El... lo berdua lagi ngapain di kamar gue?" Tanya Arga sambil membelakkan mata.
"Kak Vina, mata Bintang sudah tak suci lagi" Ucap Bintang sambil menutup wajahnya dengan telapak tangannya
Vina dan El pun kaget dengan adanya Arga dan Bintang. Dan Vina memukul kasar dada bidang milik El lalu berdiri kembali dan turun dari kursi itu.
"Kalian ini berdosa bangettt" Ucap Bintang dramatis
"Ehh, engga. Bukan kayak gitu, sumpah gue." Ucap Vina dengan wajah gugup
El bisa menebak Vina gugup saat ia berbicara seperti tadi.
"Semua nya engga sama kayak yang kalian pikirin kok," Ucap El
"Nah, iya itu maksud gue" Ucap Vina beberapa kali memejamkan matanya sambil mengumpat dirinya.
"Gue bilangin Bunda Lho Vin" Ucap Arga sambil menakut-nakuti Vina
"Bilangin aja, orang tante Keiza yang nyuruh" Ucap El membuat Bintang terpukau menyalah artikan.
"Hah? Aunty keiza nyuruh kak Vina sama kakak ini peluk-pelukan kayak tadi?" Ucap Bintang tercengang
"Apaan si! Ya engga lah, bukan gitu. Jadi, tadi itu Bunda nyuruh El pakai bajunya BangAr dulu sementara" jelas Vina
"Terus yang tadi peluk-pelukan? Di suruh Bunda juga?" Tanya Arga
"BangAr! Bukan peluk-pelukan!" Ucap Vina kesal
"Ya terus apa?"
"Tadi dia mau ambilin gue baju pake kursi, trus ga sengaja gue dorong kakinya, eh malah dia mau jatoh, ya gue jagain lah" Jelas El dengan wajah datarnya
"Nah gitu kek, baru jelas. Percaya ga lo Tang?" ucap Arga lalu menanya pada Bintang
"Heh tang-tang, nama gue bintang!" Ucap Bintang kesal
"Ya terus? Bener lah gue panggil lo pake nama ujung lo"
"Ya ga enak aja di dengernya"
"Wey! Ngapa jadi pada ribut gini sih, yaudah lah gue mau keluar aja" Ucap Vina
KAMU SEDANG MEMBACA
Debby? I Love You [Revisi]✔
Teen Fiction[TEEN FICTION ROMANCE] Note: follow sebelum baca. -Sekeras batu dan sedingin salju- "Memilikimu seperti halusinasi, kamu objek nyata namun terasa fatamorgana" [duhh, dalem banget kek sumur>< fllw ig : @inii_guee115