Haii... Hello... Wattpaders, Readers atau Writters... Please, jangan jadi Silent readers:) dan tetap Voment:) okay? next___________________________________
Tak lama Zelvia datang membawa minyak angin itu, lalu membuka tutupnya dan menempelkan pada hidungnya Vina agar Vina merangsang.
Dann setelah ituu...
.
."This is a prank!!" Teriak Vina sambil mengangkat tangannya
"Sialan! mati aja udah lo sana! bikin jantungan tau ga?!" ucap Alexa sambil memukul lengan Vina
"Aw, sakit xa!" ucap Vina meringis sambil mengusap bekas pukulan Alexa
"Wahh, Vina sekarang jadi alay ya?" goda Raina.
"Haha candaa girls." Vina terkekeh, lalu mengubah posisi nya menjadi duduk.
Merasa kesal pada Vina akhirnya mereka memilih untuk terdiam tanpa melihat ke arah Vina.
"Jadii bakal terus diem nih ngga kangen gue gitu? ga peluk gue?" tanya Vina dengan tampang watadosnya 'wajah tanpa dosa'.
"Lo udah bikin gue khawatir setengah mati tau ga?" ucap Alexa kesal
"Engga," ucap Devina santai, Alexa yang mendengar itu hanya memutar bola matanya malas.
"Kan tadi udah ya kita peluk sama-sama," ucap Kayana
"Ituma bukan meluk, tapi ngebunuh gue!" ucap Vina sambil membuang pandangannya ke arah lain.
"Uhhh sini peluk-pelukk." Ucap Alexa sambil merentangkan tangannya dan berpelukan.
Mereka semua tertawa bersama sambil berpelukan...ini yang Vina rindukan selama bertaun-taun. Namun saat tak lama mereka berpelukan..
"Ehh bentar deh," ucap Vina dan mereka sedikit merenggangkan pelukan itu
"Kenapa Vin?" tanya Kayana
"Lo semua pada bauu ihh!! belom pada mandi udah peluk-peluk guee!!" pekik Vina sambil menjepit hidungnya dengan jari lentik nya itu.
"Sialann!! wangii terusss gue mah"
"Vinaa, kurang ajar ya lo! sejak kapan coba gue jadii bauu"
"Gue gibeng lo Vin bilang gitu."
"Pulang dari Aussie lo makin tambah nyebelinn ya,"
"Bener-bener harus di ruqiah nih anak,"
"Udah-udahh perut gue sakit ketawa teruss, lagiann pada baperan gitu aja sewot," ucap Vina sambil membuka jaket nya dan menyisakan kaos polos pendek berwarna hitam.
"Ya lo nyebelin, bilang gitu" ucap Kayana malas
"Ehh vin tangan lo kenapa memar?" tanya Raina saat melihat lengan Vina memar.
"Lahh iya si? ngapa jadi memar gini, padahal kan pas tadi gue War tangan gue ketutup jaket." Ucap nya sambil melihat memar itu
"Eh bentar-bentar, tadi apa? lo War? pas kapan?" tanya Shanaz bertubi-tubi.
"Tadi, pas arah jalan kesini." Jawab Vina
KAMU SEDANG MEMBACA
Debby? I Love You [Revisi]✔
Teen Fiction[TEEN FICTION ROMANCE] Note: follow sebelum baca. -Sekeras batu dan sedingin salju- "Memilikimu seperti halusinasi, kamu objek nyata namun terasa fatamorgana" [duhh, dalem banget kek sumur>< fllw ig : @inii_guee115