Tak Bertemu Jalan Pulang

3 2 0
                                    

Akhirnya mereka kocar-kacir bak anai-anai. Mereka pergi dan langsung ke jalan di seberang jembatan. Tapi mereka tak kunjung bertemu, jalan yang mereka tapaki berkali-kali mereka lalui.

"Han, ni kan jalan udah kita lewati, lah ko kesini lagi, lahhhh, Hanaaa gimana kita bisa pulang lah", Ica merengek ketakutan.
"Udah, jangan nyerah, pasti ada jalan buat kita keluar", jawab Hana.

Belasan kali mereka muter-muter di lokasi itu, akhir mereka jalan pasti selalu berhenti di kuburan itu.

Mereka pun mencoba untuk istirahat, walau malam hari mereka terpaksa harus tidur di sebelah kuburan itu. Sebelum mereka istirahat, mereka selalu tetap berdoa, sampai mereka menangis menyadari perbuatan mereka yang egois, demi tenarnya mereka di dunia maya.

Pagi sudah menjelma, suara burung hantu sudah hilang, tapi rasa ketakutan dan gemetar itu tak hilang.

"Ca, maafin gue, udah egois, kan jadinya kamu juga kena imbasnya", ucapa Hana.
"Iya, ngga papa, udah kita lanjutin,yok jalan", Ica mengajak Hana berdiri.

Tapi setelah mereka jauh berjalan, bahkan kiloan meter, mereka selalu berhenti di dekat kuburan itu.

"Yaampun Han, kayaknya kita ngga bisa pulang, udah ngga ada harapan lagi", Ica merasa lemas dan gemetar.
"Masih ada harapan, kamu niat untuk keluar dari sini kan", Hana mencoba menyemangati Hana.

Beberapa kali mereka mencoba, tetap saja mereka hanya disesatkan. Mereka hanya muter-muter di situ, saja. Tak lain, mereka disesatkan oleh arwah yang ada disana. Mereka ingin memiliki teman, dan mereka ingin menguasai nyawa mereka.

Hari telah berlalu, Hana dan Ica hanya memakan makanan yang ada di sana.

Alas SelongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang