Di tengah hutan itu, Hana dan perempuan itu berhenti,
"Apakah kamu berniat ingin menjual buku itu, jika ia coba kau bukalah," rayu perempuan itu.
Hana terus saja menuruti permintaannya. Hana membuka buku itu, dan akhirnya semua menghilang tanpa jejak, semua hilang bagai tertiup angin.
Hana menyadari bahwa dirinya sendiri di tengah hutan itu, bahkan Hana masuk lebih jauh ke hutan itu. Hana juga tak menyadari, bahkan Hana setengah sadar tak menyadari dirinya siapa.
Suara tangisan dan rengekan Hana, tak terkira. Malam juga tak kunjung berakhir sampai Hana berlari kesana kemari. Hana hanya mendengar bisikan, teriakan yang ada di hutan sunyi itu. Pikirannya berlari-kesana kemari.
Di sisi lain malam sudah kunjung berakhir, Ica kaget tak didapati Hana. Lalu Ica menghampiri Kakek Karta.
"Temanmu pasti ke Alas Selong, sebab niatannya itu," kakek melihat buku kuno itu terbuka, dan mengeluarkan darah.
"Pasti temanmu sedang dalam bahaya, nak Ica!"Kakek Karta dan Ica segera ke hutan mencari Hana yang tersesat.
Di sisi lain, Hana sesekali mengeluarkan darah dari hidungnya, bahkan dari mulutnya. Hana merasa lemas, bahkan tak kuasa menahan sakitnya itu. Akhirnya Hana tergeletak di tanah, dan terbujur lemas. Darah mengalir seiring bisikan yang menyadarkan Hana.
Hana meninggal secara tragis mengenaskan, beberapa menit kemudian Kakek Karta dan Ica menyusulnya. Kakek Karta berfirasat bahwa Hana terselong ke dalam hutan. Ternyata benar, suasana menjadi tak karuan, Ica dan Kakek Karta terkejut dengan yang didapatinya. Hana sudah terbujur tak berdaya. Akhirnya Kakek Karta dan Ica segera membawa Hana pergi kembali, dan sesegera mungkin mayat Hana di kembalikan ke rumah, dan segera mungkin untuk melakukan proses pemakaman.
THE END
KAMU SEDANG MEMBACA
Alas Selong
HorrorAlas Selong,,, Kamu pernah mendengar kata itu? Atau pertama kali mendengarnya? Kata "Alas Selong" berasal dari Bahasa Jawa yang artinya "Alas" yaitu hutan, dan "Selong/Nyelong/Keselong" yaitu tersesat/sesat. Jadi di Jawa, sudah populer didengar bi...