12 : I trust (love) you

104 12 4
                                    

Matahari turun begitu saja ke peraduan. Beralih dengan warna langit yang semakin menggelap. Pendaran Bulan dan bintang juga unjuk gigi untuk menghiasi langit Seoul.

Sudah waktunya para manusia beristirahat.

'Noona, kau masih di rumah sakit? Aku jemput, ya?'

Pesan dari Jeon Jungkook kembali di terima Soo Bin untuk kesekian kalinya. Dan Soo Bin juga mengiyakan tawaran tersebut. Bukannya munafik, lagipula ini juga tanggung jawab yang harus Jungkook lakukan. Dia yang mengantar Soo Bin pagi tadi, jadi dia juga harus menjemput nya juga bukan?

"Noona, bagaimana hari Noona? Apakah semua berjalan baik? Dokter Jun Yeol tidak lagi mengganggu Noona kan?"

Rentetan pertanyaan itu menyambut Soo Bin ketika ia baru saja mendudukkan tubuhnya di jok mobil. Kalau dipikir-pikir Jungkook bahkan lebih cerewet dari Dora the Explorer.

"Hari ku baik. Jun Yeol juga sudah tidak lagi mengganggu ku" terang Soo Bin. Tangannya bergerak meraih seatbelt di samping dan kemudian mengenakan nya.

Tunggu, kenapa dari tadi mobilnya serasa tak berjalan? Soo Bin menoleh ke samping dan lihat apa yang ia temukan.

Jungkook menatapnya seolah-olah Soo Bin adalah sebuah kotak misterius. Seolah-olah Jungkook ingin membuka kotak itu untuk menemukan banyak nya keajaiban yang ada di dalamnya.

"Kau tak ingin menjalankan mobilnya, Jungkook-ah? Kau mau di sini sepanjang malam?" Sindir Soo Bin.

Jungkook mengerjapkan matanya berkali-kali. Kenapa ia jadi begini, sih? Mau ditaruh di mana mukanya karena telah ketahuan menatap Soo Bin sedemikian rupa.

Ingin tetap terkesan cool, Jungkook berdeham. Mobil mewahnya perlahan-lahan berjalan meninggalkan parkiran rumah sakit. Bergabung dengan kendaraan lainnya di jalan raya.

Soo Bin tertawa lebar karena Jungkook. Ia terlihat lucu jika sedang malu-malu.

Tiba-tiba rasa nyeri mendera perut bagian bawah Soo Bin. Soo Bin menggigit bibir nya. Tangan kirinya meremat baju bagian bawahnya. Ia terus menunduk dan memejamkan matanya, harap-harap sakitnya dapat teredam. Demi Neptunus, ini sungguhan sakit.

Soo Bin mengalami kram di bagian perut bawah akibat menstruasi. Soo Bin sudah mengeceknya tadi sewaktu di rumah sakit. Namun tadi nyeri nya tak separah ini.

"Akkhhh..." Erang Soo Bin. Tuhan, ini benar-benar sakit sekali. Ia menggigit bibir bawahnya semakin keras, hingga tak menyadari bibirnya tengah didera luka.

"Noona, Apakah kau baik-baik saja?" Intonasi Jungkook kelewat khawatir. Sorot matanya terus terpaku kepada Soo Bin.

" YAK, Pabo! Kau lihat kan aku tengah menahan rasa sakit? Kau dengar kan aku mengerang kesakitan? Huh? Dan kau masih bertanya apakah aku baik-baik saja atau tidak? Pabo" Sungguh, Soo Bin benar-benar murka sekarang. (Pabo: bodoh)

Sekedar nasihat untukmu Jung, jangan sekali-kali mengajak perempuan yang sedang datang bulan bicara. Jangan pernah.

Nyali Jungkook menciut. Ia tak pernah melihat sisi Soo Bin yang satu ini. Iya, yang menyeramkan ini.

"Noona... Kau ingin sesuatu?" Takut-takut ia kembali angkat suara.

"HEH! Cepat lajukan mobilnya ke Seven Eleven" Perintah Soo Bin dengan nada tinggi. Tangannya masih senantiasa meremat baju bagian bawahnya.

Layaknya sopir yang selalu melaksanakan perintah dari tuannya, Jungkook memutar balik arah mobilnya menuju Seven Eleven. Bayangkan seorang artis papan atas seperti nya mau diperintah oleh seorang dokter, kalau bukan karena cinta mungkin Jungkook sudah menurunkan Soo Bin di jalan. Sungguh, cinta membuat seseorang buta.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Medicine | JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang