In the Manor

4 1 0
                                    

T-tuan kau mau aku ngapain dengan hape ini?

Hah? Masuk?

Kasihan dia lumutan di dalam? Hah???

********

Bau sumpek debu memenuhi penciumannya begitu ia membuka mata. Gadis berambut ungu itu mendapati dirinya berada dalam sebuah koridor gelap penuh debu. Ruangan itu tampak tak terawat dan sepertinya telah ditinggal dalam waktu lama.

Suasana di dalam koridor itu hening. Teramat hening sampai akhirnya ia mendengar lantunan piano di ujung koridor. Membuatnya memutuskan untuk pindah tempat ke asal suara.

Yang ia dapati adalah sebuah ruangan yang tak kalah berdebunya. Ada banyak sarang laba-laba di beberapa tempat. Namun tempat ini sedikit terang karena terdapat cahaya remang yang berasal dari lentera yang tengah di pegang seorang pria paruh baya yang tengah berdiri di depan rak buku.

Gadis itu menyipit. Ah ia ingat siapa orang ini. Sejujurnya ia bahkan nyaris melupakannya.

Seperti pemain Identity V lainnya.

Ironisnya tokoh ini justru tokoh utama kisah game yang ia masuki sekarang. Tokoh utama yang terlupakan. Ia sangat paham rasanya bagaimana.

"Siapa kau?" Tanya pria itu tampak waspada menatap gadis itu.

"Eh aku? Ah aku kebetulan dikirim ke manor ini. Ah anda Mr Orpheus benar kan? Aku dikirim untuk membantu anda" katanya berusaha senatural mungkin.

Alis pria itu berkerut menatap gadis itu curiga.

"A-aku ah...Mr Oletus mengirimku. Kau ingat, yang memberimu surat?" Katanya lagi sedikit berbohong. Tentu saja ia tak dikirim Oletus. Gadis itu hanya menyesuaikan situasi yang ada.

Penjagaannya akhirnya kendur. Ia pun meletakkan lenteranya ke gantungan terdekat.

"Baiklah. Bantu aku membaca semua buku ini. Aku harus menemukan gadis yang hilang itu" katanya mengambil beberapa buku dari rak,lalu menyerahkannya pada gadis itu.

Ah...buku-buku ini. Buku-buku yang isinya lebih terkenal daripada sang tokoh utama.

Benar, diary para pemain dalam game ini. Ia hafal betul isi buku-buku ini.

Diary mereka, para penerima undangan Oletus dalam game mautnya.

Soal gadis yang hilang...

Sejujurnya ia penasaran akan hal itu.

Sayangnya developernya lebih sayang pemilik diary-diary usang ini daripada sang tokoh utama yang dibiarkan lumutan dua tahun di ruangan apek berdebu ini.

Sepertinya ia sedikit paham kenapa Tuannya mengirimnya kesini di kisah kali ini.

******
Note:

Tema hari ini:

You in last game your played

Ya, game terakhirku Identity V. Buat yang ga tau gamenya kurang lebih kek game horor kejar-kejaran 1 vs 4 dengan karakternya punya style boneka kayak film Coraline.

Game yang bagus sayangnya developernya matre. Mikir skin mulu padahal story ma pingnya terbengkalai. Bahkan saking terbengkalainya, mereka pada lupa kalau main story game ini adalah tentang seorang detektif yang mencari anak hilang. Bukan game dress up//slap

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DWC2020 : 30 Days View Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang